SUKABUMIUPDATE.com - Seorang pria babak belur dihakimi massa di Kampung Berekah, Desa Berekah, Kecamatan Bojonggenteng, Kabupaten Sukabumi, Sabtu siang, 16 Maret 2024. Laki-laki ini diduga sebagai pelaku penipuan pupuk.
"Kasusnya di wilayah Gunung Endut, gak tahu kasus jelasnya seperti apa, yang pasti lari ke Berekah," ujar salah satu tokoh masyarakat setempat, Rahmat Hidayat, kepada sukabumiupdate.com pada Minggu, 17 Maret 2024.
Rahmat menuturkan pelaku diduga naik angkot dari Desa Gunung Endut (Kecamatan Kalapanunggal) menuju Desa Berekah. Namun ternyata, terduga pelaku dikejar oleh salah seorang korban yang membuntutinya di belakang angkot.
Kasus ini berawal saat terduga pelaku mengaku akan mengalokasikan pupuk untuk warga di Desa Gunung Endut. Namun warga harus membayar uang muka. Terduga pelaku lalu menyebut memerlukan stempel camat di Desa Berekah. Warga atau korban yang merasa curiga karena tak ada camat di Desa Berekah, akhirnya mengikuti terduga pelaku.
Baca Juga: Distan Blak-blakan Alasan Pupuk Subsidi Belum Tersalurkan di Kabupaten Sukabumi
"Katanya ada banyak korban yang kena tipu, jadi banyak yang ngejar. Saat itu, cerita korban, harus stempel dulu ke pak camat yang katanya di Berekah. Tapi karena curiga jadi diikuti. Seingat yang punya masalah (korban), tidak ada camat di Berekah. Korban mungkin penasaran. Pelaku minta DP tapi barang gak ada. Pelaku dikejar terus ke mana perginya," ujar Rahmat.
Menurut Rahmat, saat korban terus mengikuti menggunakan motor di belakang, akhirnya terduga pelaku turun dari angkot dan lari ke tangga puskesmas. Rahmat sempat merasa kebingungan saat melihat aksi kejar mengejar antara terduga pelaku dan korban.
"Ke depan rumah saya banget, belakang SD, bawah Puskesmas Bojonggenteng sedikit. Saya lagi istirahat di rumah, melihat kenapa orang-orang pada lari, dan terlihat pelaku dikejar oleh orang yang punya masalah," jelasnya.
Lanjutnya, terduga pelaku tak bisa berkutik saat korban berhasil mengejar karena dibantu sejumlah warga. Akibatnya, terduga pelaku dihadiahi bogem mentah. "Tiba-tiba ramai ada yang mukulin pelaku, udah nafsu banget yang punya masalah, saya juga hampir kena pukulan saat mau pisahin. Langsung saya turun dan melapor ke Polsek Bojonggenteng," ungkap Rahmat.
Rahmat menyebut setelah melampiaskan amarahnya, korban yang masih belum puas menghubungi keluarganya untuk segera datang. "Si yang punya masalah nelepon ke saudaranya orang Berekah, kan saya lebih ngeri lagi karena takut pelaku mati di tempat," terangnya.
Beberapa waktu kemudian Polsek Bojonggenteng datang untuk mengamankan terduga pelaku. "Sebelum yang ditelepon itu datang dan yang mukulin pulang dulu ke Gunung Endut untuk membawa sejumlah orang yang juga kena tipu karena diambil uangnya, pelaku berhasil diamankan," tuturnya.
Meski sudah berhasil diamankan, Rahmat menjelaskan terduga pelaku tidak memiliki data identitas yang jelas karena antara KTP dan SIM yang dibawanya memiliki perbedaan. "Identitasnya bingung, saya minta nomor keluarganya enggak dikasih, sampai nanya nomor anak katanya lupa namanya, masa lupa ke anak," kata Rahmat.
Kapolsek Bojonggenteng Iptu Sopian membenarkan terduga pelaku beraksi di Gunung Endut, namun tertangkap di Kampung Berekah. Sopian pun menugaskan anggotanya untuk ke lokasi penangkapan dan mengamankan terduga pelaku. "Setelah diamankan di Polsek Bojonggenteng didorong ke Polsek Kalapanunggal karena TKP awal wilayah hukum Kalapanunggal," katanya.