SUKABUMIUPDATE.com - Masjid Besar Al-Jalil kebanggaan warga Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi, ternyata tidak lepas dari kisah keturunan Eyang Santri Dalem atau Eyang Cigangsa, salah satu tokoh pendiri Surade.
Tokoh Pajampangan, Ki Kamaludin (72 tahun), mengatakan dari catatan almarhum H Achmad Kosasih yakni seorang wedana Jampangkulon dan masih keturunan Eyang Santri Dalem, pada 15 Juni 1982 menjadi awal berdirinya masjid itu dengan nama Masjid Haji Abdul Jalil. Masjid ini berdiri di atas tanah wakaf H Abdul Jalil yang adalah tokoh Surade. H Abdul Jalil menjadi lurah di Surade sekitar 1920.
Saat ini masjid tersebut bernama Masjid Al-Jalil. Lokasinya berada di pusat perkotaan Surade, jalan provinsi ruas Surade-Ujunggenteng, tepatnya di Bundaran Surade, Kelurahan/Kecamatan Surade, atau depan Taman Megalodon.
Baca Juga: Membaca Sejarah Papajar, Tradisi Sambut Ramadhan yang Berkembang di Sukabumi
Dalam catatannya, lanjut Ki Kamaludin, H Abdul Jalil merupakan keturunan Eyang Santri Dalem dari Raden Wangsamanggala beserta Raden Haji Asep Abdul Hadi. Keduanya kakak beradik putra Raden Pranabangsa anak Raden Sanggaprana bin Aria Santri Dalem atau Eyang Cigangsa.
"Kakak beradik ini yang mula membuka Surade, asal hutan dibuat permukiman, saluran air, dan sawah. Kemudian Raden Haji Asep Abdul Hadi menjadi lurah di Surade dan menginjak masa tuanya bermukim beberapa tahun di Bagdad. Lalu setelah kembali ke tanah air dan wafat, dimakamkan di TPU Cikangkung, Kelurahan Surade," katanya kepada sukabumiupdate.com, Senin (18/3/2024).
Selanjutnya, Haji Mansur (putra Raden Wangsamanggala,) dan saudara sepupu yaitu Haji Abdul Jalil (putra H Asep Abdul Hadi) waktu zaman penjajahan Belanda mengusulkan kepada pemerintah Belanda agar Surade dijadikan ibu kota Kecamatan Ciracap dengan beberapa pertimbangan saat itu. Hasilnya, ibu kota dipindahkan ke Surade sekitar 1920 yang terdiri sembilan desa.
"Dalam catatan, diperkirakan tahun 1920 H Abdul Jalil saat menjadi Lurah Surade mendirikan masjid itu. Beliau merupakan anak H Asep Abdul Hadi bin Raden Pranabangsa bin Raden Sanggaprana bin Eyang Santri Dalem. Seiring perkembangan waktu, masjid itu sudah beberapa kali direnovasi. Bahkan saat ini juga sedang dalam proses renovasi" ujar Ki Kamaludin.