SUKABUMIUPDATE.com - Cuaca buruk dan gelombang pasang di perairan pantai selatan Jawa Barat yang terjadi beberapa hari terakhir ini telah menelan korban. Seorang nelayan, Juned (40 tahun), warga Desa Pabeanudik, Kecamatan/Kabupaten Indramayu dikabarkan hilang ditelan ombak.
Informasi yang dihimpun, korban tenggelam setelah perahu yang ditumpangi bersama adiknya, Carwidi (24 tahun), yang berlayar dari Pantai Ujunggenteng Kabupaten Sukabumi, diterjang ombak di perairan Gunung Dua Agrabinta Kabupaten Cianjur, Selasa 12 Maret 2024.
Carwidi kemudian bisa diselamatkan usai Perahu bernama lambung "Agnia Rahayu 07" yang ditumpanginya terdampar di perairan Santolo Kabupaten Garut, pada Minggu (17/3/2024) sekira pukul 05.30 WIB.
Baca Juga: Banjir Rob dan Badai Hantam Ratusan Perahu, Nelayan Ujunggenteng Rugi Miliaran Rupiah
P2BK Kecamatan Ciracap Dadang Priatna membenarkan bahwa perahu yang ditumpangi kedua nelayan asal Desa Pabeanudik Kabupaten Indramayu tersebut merupakan milik warga Ujunggenteng. Sebelum karam di Perairan Santolo Garut, perahu itu dilaporkan sempat 4 hari mengalami hilang kontak usai berlayar dari Pantai Ujunggenteng.
"Perahu tersebut turun melaut pada Selasa 12 Maret 2024 dan selama 4 hari mengalami hilang kontak, hingga kami mendapatkan informasi adanya perahu Ujunggenteng yang terdampar di perairan Santolo Kabupaten Garut, pada pukul 07.00 WIB," kata Dadang kepada sukabumiupdate.com.
Dari keterangan Carwidi, lanjut Dadang, peristiwa ini bermula ketika mereka melabuh jangkar dan akan memasang jaring di perairan Gunung Dua, Agrabinta Kabupaten Cianjur. Tiba-tiba, datang gelombang besar yang seketika menghantam perahu mereka hingga terbalik.
"Pada saat kejadian, cuaca lagi buruk, angin sangat kencang dan gelombang tinggi. Korban (Carwidi) selaku ABK mengatakan bahwa pada saat kejadian perahu terbalik, ia bersama kakaknya Juned yang merupakan juru mudi, bertahan diatas perahu yang terbalik dan terombang ambing di tengah laut selama dua hari dua malam," kata Dadang.
"Lalu pada hari Sabtu 16 Maret 2024, sekitar pukul 04.00 WIB, Juned sempat mengeluhkan tidak kuat dan tidak tahan lagi bertahan diatas perahu. Sehingga posisi korban Juned menjauh dari Carwidi dan Carwidi tidak bisa menyelamatkan korban karena kondisinya pada saat itu masih gelap sehingga korban Juned hilang tenggelam," sambungnya.
Sementara Carwidi, masih bisa bertahan selama tiga hari tiga malam di atas kapal yang terbalik hingga akhirnya terbawa arus ke perairan Santolo dan kemudian terdampar di Pantai Bobos Kecamatan Cikelet Kabupaten Garut.
"Selanjutnya personel Satpolairud bersama nelayan setempat mengevakuasi korban berikut kapal nelayan terdampar tersebut. Kami saat ini bersama pemilik perahu bernama Warsono di perjalanan menuju Santolo Garut," imbuh Dadang.
Hingga berita ini tayang, Juned sang juru mudi perahu dikabarkan belum ditemukan dan masih dalam pencarian tim SAR.