Soroti Maraknya Praktik Pungli Tenaga Kerja, Ini Kata Serikat Buruh dan Apindo Sukabumi

Kamis 14 Maret 2024, 20:31 WIB
Ilustrasi pungutan liar (pungli) kepada para pencari kerja di Sukabumi | Foto : Pixabay

Ilustrasi pungutan liar (pungli) kepada para pencari kerja di Sukabumi | Foto : Pixabay

SUKABUMIUPDATE.com - Menanggapi maraknya kasus pungli kepada para pencari kerja di Sukabumi, Ketua Serikat Pekerja Tekstil Sandang dan Kulit Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SP TSK SPSI) Kabupaten Sukabumi, Mochammad Popon mengaku prihatin. Menurutnya, disaat disaat kondisi ekonomi masih susah, cari kerja juga harus mengeluarkan sejumlah uang.

Popon menyebut hal tersebut mungkin salah satunya disebabkan karena tidak seimbangnya supply dan demand tenaga kerja, karena semakin sedikitnya lapangan kerja yang tersedia dibanding dengan jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja.

"Persoalan tersebut memang menjadi persoalan klasik karena infonya sudah berlangsung lama, dan tidak pernah ada solusi efektif yang dibuat perusahaan dan pemerintah daerah terkait pungli tersebut," jelas Popon kepada sukabumiupdate.com melalui sambungan telepon, Kamis. (14/3/2024).

Dan SP TSK SPSI Kabupaten Sukabumi, kata Popon, jelas tidak setuju dengan segala bentuk pungli yang ada dalam rekruitment tenaga kerja di pabrik tersebut. Bahkan pihaknya pun sudah mengimbau secara internal kepada pengurus SP TSK SPSI yang ada di pabrik untuk tidak melibatkan diri dalam praktek pungli tersebut.

Baca Juga: KPU Benarkan Pakai Alibaba untuk Pengadaan Cloud Pada Sirekap

Semnetara itu, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia atau DPK APINDO Kabupaten Sukabumi, Sudarno Rais menilai pungli bisa merugikan iklim investasi di Kabupaten Sukabumi. Ia menyebut praktek pungli membuat rekrutmen tenaga kerja menjadi tidak objektif.

"Pandangan dari asosiasi kami, justru pungli menghambat investasi. Karena rekrutmen pekerja di suatu perusahaan yang dibutuhkan terkadang enggak objektif, sehingga belum tentu sesuai dengan skillnya. Pengusahanya belum tentu tahu hal seperti itu," kata Sudarno kepada sukabumiupdate.com, Kamis.

"Kita membutuhkan orang skill atau keahlian namun yang dihadirkannya bukan dengan skill yang dibutuhkan sehingga kinerjanya tidak produktif, itukan merugikan penghusaha ," jelasnya.

Sudarno kemudian menyebut beberapa faktor terjadinya pungli, yang intinya adalah karena hubungan saling membutuhkan. Antara calon pekerja yang memang ingin bekerja dengan oknum yang memanfaatkan kebutuhan tenaga kerja tersebut.

"Jadi pungli terjadi karena beberapa faktor yang pertama ada yang membutuhkan pekerjaan, kedua ada lowongan pekerjaan di suatu tempat atau perusahaan, ketiga ada orang yang berminat mencari keuntungan dari kesempatan itu," sebutnya.

"Akhirnya para pihak ini ada oknum di perusahaan yang mau terlibat dalam proses pungli, kemudian ada oknum di lingkungan wilayah setempat dimana perusahaan itu membutuhkan lowongan pekerjaan dan ada yang bermain untuk kepentingan pribadi maupun kelompoknya, nah pencari kerja ini kadang rela mengeluarkan uang untuk bekerja," jelasnya menambahkan.

Baca Juga: RSUD Sekarwangi Launching 4 Inovasi Pelayanan, Diapresiasi Bupati Sukabumi

Menurut Sudarno, solusi terkait hal itu, salah satunya dengan dibentuknya Satgas atau kelompok kerja yang nantinya dilibatkan dalam setiap lowongan pekerjaan. Satgas itu berasal dari berbagai unsur termasuk Saber Pungli dan kepolisian.

"Melibatkan pimpinan perusahaan atau yang ditunjuk oleh perusahaan, kepala daerah atau kepala wilayah setempat atau lingkungan setempat lalu kepolisian. Jadi membentuk satu tim, bagaimana upaya pencegahannya, kalau pengawasan ketat melalui semua unsur tadi. Ketika terdeteksi, siapapun yang memberi atau menerima tangkap, itu solusinya," beber Sudarno.

Satgas ini, kata dia, bisa menerima pengaduan dari para pencari kerja. Terkait keberadaan oknum, makelar yang terlibat . Setelah itu penelusuran bisa dilakukan untuk membuktikan apakah ada keterlibatan orang dalam.

"Untuk sanksinya, nanti diserahkan ke Saber Pungli. Dengan pembentukan Satgas, maka pungli bisa dihilangkan dan tidak lagi merugikan pengusaha yang membutuhkan keahlian dari pekerjanya," pungkasnya.

Apakah pungli kepada para pencari kerja di pabrik yang ada di Kabupaten Sukabumi itu nyata?

Berikut ini penelusuruan sukabumiupdate.com kepada salah seorang korban US (45 tahun) yang merupakan warga Cisaat Kabupaten Sukabumi, Kamis 14 Maret 2024.

Baca Juga: Tidak Boleh Dicicil, Menaker Wanti-wanti THR Dibayar Maksimal H-7 Lebaran

Kepada sukabumiupdate.com, US mengaku pernah hendak memasukan anaknya untuk bekerja di pabrik, kemudian ia terhubung dengan seorang yang menyebut dirinya sebagai mediator untuk para pencari kerja di pabrik yang ada di wilayah Cikembar Kabupaten Sukabumi.

Singkat cerita, saat itu US diminta menyediakan uang sebesar Rp 8 juta agar anaknya bisa diterima bekerja.

"Pihak mediator meminta menyediakan persyaratan berupa foto copy KTP dan Ijazah calon pencari kerja, dan membayar uang muka sebesar Rp 2 juta. Kemudian nanti setelah resmi diterima bekerja, harus membayar sisanya sebesar Rp 6 juta lagi," kata US menirukan perkataan mediator.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi18 Januari 2025, 18:29 WIB

Dinkes Apresiasi Operasi Katarak Gratis Polres Sukabumi, Sasar 200 Pasien

Ratusan pasien mengidap katarak melaksanakan oprasi di Mako polres Sukabumi yang berada di raya Jajaway, Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, pada Sabtu (18/1/2025).
Puluhan pasien sedang antri untuk melaksanakan oprasi katarak di Mako Polres Sukabumi, Minggu (18/1/2024)  |  Foto : Ilyas Supendi
Life18 Januari 2025, 18:00 WIB

Amalkan Doa Ini Insya Allah Rezeki datang dari Segala Penjuru!

Membaca doa rezeki adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memohon rezeki yang halal dan berkah.
Ilustrasi berdoa - Membaca doa rezeki adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memohon rezeki yang halal dan berkah.(Sumber : Foto: Pixabay.com)
Sukabumi18 Januari 2025, 17:55 WIB

Sidak Peternakan Sapi Tak Berizin Di Cicurug, Ini Arahan DPMPTSP Sukabumi

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Sukabumi melakukan inspeksi ke eks gedung garmen yang kini digunakan sebagai ternak sapi di Kampung Nangklak, RT 06/06, Desa Tenjoayu, Kecamatan Cicurug
DPMPTSP Kabupaten Sukabumi inspeksi ke eks gedung garmen yang kini digunakan sebagai kandang sapi di Desa Tenjoayu, Kecamatan Cicurug, Sabtu (18/1/2025) | Foto : Istimewa
Sukabumi18 Januari 2025, 17:34 WIB

Terdampak Gempa Magnitudo 4,3, Tembok Rumah Warga Ambruk Di Loji Sukabumi

Satu unit rumah warga di Kampung Babakan, RT 014/RW 010, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, mengalami kerusakan akibat gempa bumi yang terjadi pada Sabtu (18/1/2025).
Tembok rumah warga ambruk di Loji Sukabumi, akibat diguncang gempa magnitudo 4,3  | Foto : Ilyas
Sukabumi18 Januari 2025, 17:07 WIB

Longsor Gerus Rumpun Bambu, Satu Rumah Warga Di Benda Sukabumi Terdampak

Longsor terjadi di Kampung Bangkongreang RT 1/4, Desa Benda, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, pada Sabtu (18/1/2025) sekitar pukul 05.00 WIB
Longsor timpa teras rumah warga di Benda Cicurug Sukabumi | Foto : P2BK Cicurug
Musik18 Januari 2025, 17:00 WIB

Lirik Lagu ‘Mengapa Harus Shin Tae Yong’ - Icha Yolanda dan Om Nirwana

Lagu ‘Mengapa Harus Shin Tae Yong’ yang dipopulerkan Icha Yolanda dan Om Nirwana kini sedang viral.
Lagu ‘Mengapa Harus Shin Tae Yong’ yang dipopulerkan Icha Yolanda dan Om Nirwana kini sedang viral. (Sumber : Screenshot YouTube/ iYon Nirwana).
Bola18 Januari 2025, 16:00 WIB

Prediksi Madura United vs Barito Putera: Duel Dua Tim Papan Bawah!

Madura United akan menjamu Barito Putera dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 pekan ke-19 malam ini.
Madura United akan menjamu Barito Putera dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 pekan ke-19 malam ini. (Sumber : Instagram).
Sukabumi18 Januari 2025, 15:45 WIB

Buruh dan Pelajar Collab Edarkan Hexymer-Tramadol di Sukabumi, Ditangkap saat Transaksi

Barang bukti yang disita adalah empat paket hexymer dan lima setrip tramadol.
Kedua terduga pelaku kasus obat keras terbatas yang ditangkap di Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Polsek Sagaranten
Sukabumi18 Januari 2025, 15:23 WIB

Lindas Material Longsor, Truk Terguling di Jalan Nasional di Simpenan Sukabumi

Longsor ini sempat menutup Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua.
Truk terguling di Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, tepatnya di Kampung Cisarakan, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Istimewa
Inspirasi18 Januari 2025, 15:00 WIB

Lowongan Kerja Sukabumi Sebagai Cook Sushi, Cek Kualifikasinya Disini!

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Ilustrasi - Lowongan Kerja Sukabumi Sebagai Cook Sushi, Cek Kualifikasinya Disini! (Sumber : Freepik.com/@ASphotofamily)