SUKABUMIUPDATE.com - Aksi perang sarung kembali terjadi di Sukabumi selama dua hari berturut-turut, kali ini aksi itu dilakukan puluhan remaja tanggung di Kampung Baru Cirangkong, Desa Cikaret, Kecamatan Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi.
Berdasarkan informasi yang dihimpun sukabumiupdate.com, puluhan remaja tanggung itu berasal dari dua Desa dan dua Kecamatan yang berbeda, yakni Desa Pasirhalang Kecamatan Sukaraja dan Desa Cikaret Kecamatan Kebonpedes.
Yanti (35 tahun) warga setempat sekaligus saksi mata kejadian mengatakan peristiwa itu terjadi dua kali berturut-turut sejak Senin malam (11/3) dan Selasa malam (12/3) sekira pukul 19:30 Wib saat warga laksanakan sholat tarawih.
“Udah dua hari berturut-turut. ‘Batur tarawihan ieu mah ngadon perang sarung’ (orang lain sholat tarawih ini malah perang sarung),” ujar ujar Yanti kepada sukabumiupdate.com pada Rabu (13/3/2024).
Baca Juga: Bikin Resah, Perang Sarung di Kebonpedes Sukabumi Dibubarkan Warga
Menurutnya, aksi perang sarung itu berlangsung tidak lama, berkisar satu hingga dua menit. Kendati demikian yang mengkhawatirkan bagi warga yaitu para remaja tanggung itu menggunakan alat sarung yang diduga diisi oleh batu atau besi pada bagian ujung sarungnya.
“Perang sarungnya mah nggak lama paling sekitar semenit dua menit lah keburu ada warga yang ngebubarin. Cuman itu di ujung sarungnya kaya pake besi, panjangnya ada lah sejengkal mah 20 centian,” kata dia.
Yanti menduga, aksi perang sarung itu dilakukan oleh puluhan remaja tanggung berkisar 30 hingga 50 orang. “Jadi anak SMP seumuran, ada kayanya dari sana 20 orang di sini 30 orang,” ucapnya.
Warga berharap agar dilakukannya patroli rutin oleh petugas kepolisian setempat, mengingat aksi tawuran atau perang sarung yang kerap terjadi dan meresahkan warga setempat.
“Patroli rutin ke daerah sekitar. Utamanya mah setelah isya atau ketika jam taraweh,” harap dia.
Sementara itu, Kapolsek Kebonpedes Mapolres Sukabumi Kota, Iptu Try Sumarno membenarkan adanya peristiwa itu. Kendati demikian, ia menuturkan saat petugas mencoba untuk mengecek ke TKP, para remaja itu telah melarikan diri.
“Iya, saat petugas kita ke lokasi, mereka sudah pada bubar. Sehingga, Anev atau analisa dan evaluasi bagi kita, untuk jam-jam setelah tarawih akan lebih diintensifkan lagi, kita akan melaksanakan patroli di wilayah-wilayah tersebut,” jelasnya.