SUKABUMIUPDATE.com - Atap bangunan Sekolah Dasar Negeri (SDN) Ciherang yang berlokasi di Desa Cijangkar Kecamatan Nyalindun, Kabupaten Sukabumi, ambruk. Peristiwa yang terjadi pada Sabtu (9/3/2024) 16:50 WIB itu sempat mengagetkan warga setempat karena pada detik-detik kejadian terdengan dentuman keras hingga getaran.
Menurut warga setempat, Linda (33) mengatakan awalnya para warga menduga bunyi dentuman itu berasal dari ambruknya salah satu rumah atau tanah longsor di pinggiran permukiman. Namun setelah dicek, ternyata bunyi dentuman berasal di lingkungan Sekolah Dasar (SD) Negeri Ciherang.
"Saya lagi duduk bersama kakak di rumah, tiba-tiba mendengar bunyi seperti dentuman. Kami sempat kaget mendengarnya. Selain bunyi seperti dentuman itu kami juga merasakan getaran, namun terasanya kecil. Kami awalnya menduga ada rumah tetangga di pinggiran lerengan ambruk terbawa longsor," kata Linda yang lokasi rumahnya dengan SDN Ciherang itu berjarak sekitar 100 meter.
Sementara Ketua Komite SD Negeri Ciherang Kiki Hermansyah menjelaskan bunyi dentuman dan gemuruh memang berasal dari adanya bagian atap bangunan kelas yang ambruk. Saat kejadian sudah tidak ada proses kegiatan belajar mengajar.
Baca Juga: Halal Tourism Hub Buya Hamka Akan Menjadi Ikon Baru Pariwisata Ramah Muslim Nasional
"Bagian atap ruang kelas 5 ada yang ambruk. Beberapa genting menimpa plafon sehingga jatuh menimpa lantai. Saat itu ruang kelas dalam kondisi tertutup, sudah sore," jelas Kiki setelah meninjau ruang kelas ambruk.
Penyebab ambruk, lanjut dia, selain memang bangunannya sudah tua dan rapuh, juga hampir sepekan ini hujan mengguyur Ciherang dengan intensitas kecil hingga deras. "Yang ambruk beberapa genting dan reng atau kayu-kayu yang rapuh lalu menimpa plafon hingga membentur lantai," kata Kiki.
Kiki berharap SD Negeri Ciherang ini secepatnya dibangunkan kembali di tempat lebih aman. Karena saat ini, tempatnya berada di lingkungan lokasi bencana gerakan tanah yang terjadi sejak Desember 2020. Hingga kini tanah di Ciherang masih terus bergerak apalagi musim hujan.
"Kami sangat berharap secepatnya sekolah ini dipindahkan ke lokasi lebih aman. Karena kami para orangtua murid juga khawatir, apalagi bila hujan terus-menerus mengguyur," harap Kiki.
Dia menambahkan untuk seratusan rumah warga yang terdampak dan terancam sudah disiapkan lahan relokasi di Kampung Baru Cibuluh Desa Cijangkar. Lahan relokasi ini disiapkan seluas 4,2 hektar oleh Pemerintah Kabupaten Sukabumi. "Lohan relokasinya sekitar 600 meter dari lokasi SD Negeri Ciherang," tambah Kiki.