Kisah Kejamnya Burnaby Lautier Bangun Jalan Kerbau Sukabumi-Palabuhanratu

Jumat 08 Maret 2024, 14:45 WIB
Ilustrasi penduduk Sukabumi zaman dulu. Artikel ini membahas sejarah Guling Munding. | Foto: Guttenberg via Irman Firmansyah

Ilustrasi penduduk Sukabumi zaman dulu. Artikel ini membahas sejarah Guling Munding. | Foto: Guttenberg via Irman Firmansyah

SUKABUMIUPDATE.com - Sukabumi memiliki banyak kisah sejarah yang menarik untuk dibaca dan diketahui. Salah satu yang sempat berkembang adalah cerita Guling Munding di Desa Bojonggaling, Kecamatan Bantargadung, Kabupaten Sukabumi.

Guling Munding adalah wilayah jalan yang dibangun pada masa Asisten Residen O.A Burnaby Lautier (1881-1883). Penamaan ini tak lepas dari jalan yang awalnya sering dilalui kerbau, terutama kerbau pembawa gerobak kopi dari Cibadak (Sukabumi) ke Palabuhanratu atau sebaliknya.

Pengamat sejarah Sukabumi Irman Firmansyah mengatakan, selain kerbau pembawa gerobak kopi, ada pula kerbau yang dibeli dari Jampang dan dibawa beriringan ke Sukabumi melewati Guling Munding. Wajar jika ada cerita tentang munding (kerbau) yang terguling ke jurang di sekitar Guling Munding.

"Lokasi yang terlewati adalah jalan Cibadak-Palabuhanratu, tidak jauh dari Sungai Cimandiri. Jalur jalan Cibadak-Palabuhanratu yang sempat dirintis oleh van Riebeeck (1711) bukanlah jalur jalan pos yang dibangun Daendels (1808)," kata Irman kepada sukabumiupdate.com beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Bisikan Dukun, Cerita Hotel di Palabuhanratu dan Mimpi Bung Karno Ciptakan Las Vegas

Berdasarkan hasil survei Herman Willem Daendels, disimpulkan daerah jalur kopi Sukabumi masih cukup layak dan masih bisa dilewati oleh gerobak yang ditarik kerbau. Menurut Irman, kerbau digunakan karena hewan berbadan besar ini mampu melintasi jalan berlumpur, terutama pada musim turun hujan.

Di sisi lain, pembangunan jalan Cibadak-Palabuhanratu ternyata menyisakan luka bagi masyarakat Sukabumi. Burnaby, kata Irman, adalah pemrakarsa jalan yang merupakan asisten Residen Afdeling Sukabumi pada masa Residen Priangan J.M Van Vleuten. Burnaby dalam sejarahnya terkenal sangat kejam.

Hal itu terungkap setelah Burnaby pindah ke Bogor dan menjadi asisten residen di sana (1884). Akibat perseteruan Burnaby dengan pemilik lahan di Ciomas, Bogor, dibukalah semua dosa Burnaby yang di antaranya terjadi di Gresik dan Sukabumi. Kekejaman ini berkaitan dengan pembangunan jalan Cibadak (Sukabumi)-Palabuhanratu.

Irman mengatakan saat Burnaby melakukan pembangunan jalan Cibadak-Palabuhanratu, terungkap bahwa prosesnya dilakukan dengan membawa masyarakat dari beberapa lokasi untuk bekerja tanpa dibayar. Bahkan konon, banyak lahan baik tanah, ladang, dan sawah masyarakat yang diambil tanpa ganti rugi.

"Jalan yang dibangun tidak pendek, tapi sepanjang 22 pos (pos pemberhentian kuda) mulai Cibadak hingga Palabuhanratu selebar 10-12 kaki," kata Irman yang juga penulis buku "Soekaboemi the Untold Story".

Sebab hampir bersamaan dengan pembangunan rel kereta api Buitenzorg Soekaboemi, maka pembangunan jalan ini dimulai dari Cibadak ke Cikembang hingga Guling Munding (Bantargadung) di tepi Sungai Cimandiri. Dari Guling Munding kemudian jalan dibangun sampai Bagbagan Palabuhanratu sebanyak 9 pos.

Hingga 1856, jalur Cimandiri dari Guling Munding menggunakan rakit digunakan pula untuk membawa komoditas ke Palabuhanratu. Namun sesudah penutupan Palabuhanratu sebagai pelabuhan internasional, jalan dialihkan menggunakan jalur darat baik dengan kuda maupun kerbau untuk dibawa ke Cibadak.

Baca Juga: Membaca Sejarah Papajar, Tradisi Sambut Ramadhan yang Berkembang di Sukabumi

Burnaby berinisiatif membangun jalur Cibadak-Palabuhanratu supaya bisa membawa kereta penumpang yang ditarik kuda. Hasilnya memang bisa dirasakan karena kereta kuda berpenumpang lebih mudah lewat. Bahkan di beberapa lokasi dilengkapi lampu jalan menggunakan bensin.

Namun karena pelaksanaannya seperti kerja paksa, banyak pekerja kelelahan dan sakit, bahkan sebagian lagi meninggal dan diletakkan begitu saja di pinggir Guling Munding. Dari situ para pekerja dibawa ke rumahnya masing-masing dengan gerobak di sekitar Ardenburg (sekarang antara Cibadak-Parungkuda), Ciheulang, Cimahi, dan Sukabumi.

Ironinya, Burnaby merayakan selesainya pembangunan jalan dengan membawa para wanita menggunakan kereta kuda ke Palabuhanratu dan berpesta di sana. Salah satu tokoh yang keras mengungkapkan fakta ini adalah C.H.F Riesz dari Bogor yang menyebutkan kekejaman Mr Burnaby untuk jalan yang hanya sekelas jalan kerbau (Karbouwenweg) melalui Java Bode di akhir 1885.

"Faktanya memang banyak kisah yang kurang enak terkait kiprah Burnaby baik di Sukabumi maupun wilayah yang pernah ditempatinya saat bekerja," ujar Irman.

Di Sukabumi, selain masalah pembangunan jalan, sempat tersiar kabar juga soal pengambilalihan lahan milik Kartawiguna di Baros. Tanahnya yang dibeli dari Lambi diambil paksa oleh asisten wedana Baros pada Maret 1882. Pengambilalihan tersebut dibantu polisi desa bernama Alimenggala.

Dalam sidang terungkap pengambilalihan itu dilakukan atas perintah Burnaby Lautier, sang asisten residen. Riesz yang juga pernah menulis beberapa buku terkait agraria dan sejarah, kesal lantaran meski dikenal karena perilakunya yang buruk, namun Burnaby tetap saja kariernya melesat, bahkan menjadi asisten residen Bogor dan kemudian menjadi residen Bali dan Lombok.

Atas dukungan pemerintah, Burnaby sendiri tetap tak terjamah secara hukum karena banyak yang membelanya sehingga tidak pernah dihukum atas perilakunya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi Memilih21 November 2024, 22:29 WIB

Dukungan Istri, Dibalik Optimisme Asep Japar Menjemput Kemenangan Pilkada Sukabumi

Asep Japar, calon bupati Sukabumi nomor urut 2, melangkah dengan penuh semangat dalam menghadapi pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Sukabumi
Asep Japar dan istri | Foto : Sukabumiupdate
Sehat21 November 2024, 21:00 WIB

7 Penyebab Gagal Jantung Sisi Kiri : Simak Diagnosis dan Cara Penanganannya

Gagal jantung sisi kiri terjadi ketika ventrikel kiri jantung tidak bisa memompa darah secara efektif ke seluruh tubuh.
Ilustrasi gagal jantung sebelah kiri (Sumber : Freepik/@wayhomestudio)
Jawa Barat21 November 2024, 20:40 WIB

Gempa Beruntun Guncang Cianjur, Sejumlah Gedung Sekolah Dilaporkan Rusak

Gempa tektonik terjadi secara beruntun, Kamis 21 November 2024. Warga yang merasakan getaran gempa itu pun terbatas wilayahnya yaitu Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Gempabumi Cianjur, Kamis (21/11/2024) | Foto : Pixabay
Sukabumi21 November 2024, 20:18 WIB

Sempat Tertutup Longsor, Akses Ke Pondok Halimun dan Goalpara Sukabumi Kembali Normal

Dua bencana longsor terjadi dampak hujan deras di Kabupaten Sukabumi. Longsor dan pohon bambu tumbang di jalan menuju wisata Pondok Halimun di Kecamatan Sukabumi, dan longsor di jalan Cisarua - Goalpara, Kecamatan Sukaraja.
Longsor di Jalan Pondok Halimun, Kecamatan Sukabumi | Foto : Istimewa
Food & Travel21 November 2024, 20:00 WIB

Wisata Populer di Banten, Kamu Harus Kunjungi 5 Tempat Ini Saat Liburan!

Dengan beragam pilihan destinasi, mulai dari pantai yang eksotis hingga peninggalan sejarah yang kaya, Banten mampu memanjakan setiap wisatawan.
Pulau Peucang, Banten memang menyimpan segudang pesona wisata yang sayang untuk dilewatkan, terutama saat liburan. (Sumber : tnujungkulon.menlhk.go.id)
Sehat21 November 2024, 19:30 WIB

Gagal Jantung Sisi Kiri : Ketahui Jenis dan Gejalanya

Gagal jantung sisi kiri adalah kondisi di mana sisi kiri jantung tidak mampu memompa darah dengan efisien ke seluruh tubuh. Hal ini menyebabkan darah menumpuk di paru-paru dan menimbulkan gejala seperti sesak napas.
Ilustrasi gagal jantung sisi kiri (Sumber : Freepik/@msgrowth)
Food & Travel21 November 2024, 19:00 WIB

Pesona Sunset dan Pasir Putih, Wisata Pantai Santolo Garut HTM Cuma Rp10.000!

Pantai Santolo Garut memiliki pasir putih yang lembut dan bersih, yang sempurna untuk berjemur dan bermain air.
Sunset di Pantai Santolo Garut. Foto: IG/ummifatravelling
Sukabumi21 November 2024, 18:46 WIB

Kesurupan Massal Ratusan Karyawan PT GSI Cikembar Sukabumi

Peristiwa kesurupan massal menggemparkan PT Glostar Indonesia (GSI) I Cikembar, Kamis (21/11/2024) pagi. Ratusan karyawan di pabrik yang berlokasi di Jalan Raya Pelabuhan II, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi.
Ratusan karyawan GSI Cikembar Sukabumi kesurupan massal | Foto : Istimewa
Entertainment21 November 2024, 18:30 WIB

Profil Girl Grup 2NE1 yang Bakal Konser Dua Hari di Jakarta

Girl grup asal YG Entertainment, 2NE1 akan menggelar konser di Indonesia bertajuk WELCOME BACK selama dua hari, pada 22 dan 23 November 2024 di Beach City International Stadium, Ancol, Jakarta.
Profil Girl Grup 2NE1 yang Bakal Konser Dua Hari di Jakarta(Sumber : Instagram/@_minzy_mz)
Life21 November 2024, 18:00 WIB

Doa Selamat Perjalanan, Amalkan Saat Bepergian Keluar Rumah Agar Selamat Sampai Tujuan

Dengan membaca doa selamat perjalanan, kita memohon perlindungan Allah dari segala macam bahaya dan kesulitan yang mungkin kita hadapi selama aktivitas di luar rumah.
Bacaan Doa Selamat Perjalanan, Yuk Amalkan Sebelum Pergi Untuk Beraktivitas (Sumber : Freepik.com /@fanjianhua).