SUKABUMIUPDATE.com - Maya Apriliani (18 tahun), seorang warga Kampung Cikored Desa Pasir Suren Kecamatan Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi, dilaporkan menghilang dari rumah. Maya diduga pergi karena marah usai ditegur main Handphoen oleh ibunya, Ida Nurfarida (48 tahun).
Ida Nurfarida mengatakan mulanya ia menegur Maya karena kebiasaannya yang terlalu sering bermain handphone hingga melupakan waktu. Menurut Ida, anaknya pergi pada Sabtu 2 Maret 2024 kemarin, sekitar pukul 14.00 WIB.
"Pergi dari rumah kemarin hari Sabtu 2 Maret, jam 2 siang. Karena maya sering main hp sampai lupa makan lupa mandi, kalau mandi sehari sekali sudah, tidak jauh dari hp. Saya ngerampas pengen lihat, penasaran, pas mau saya tarik hpnya dia (Maya) langsung berontak, langsung loncat langsung lari," ujar Ida Nurfarida pada awak media di Polsek Palabuhanratu, Senin (4/3/2024).
Baca Juga: Rapat Pleno Rekapitulasi Suara Kota Sukabumi Diwarnai Kericuhan, Ini yang Terjadi
Setelah anaknya itu pergi, Ida pun sempat bertanya kepada anaknya itu. kata Ida, mau kemana? Ia pun mendengar jawaban anaknya itu "mau ke rumah bibi". Ida pun percaya, sebab kalau Maya marah itu suka pergi ke rumah bibinya yang tidak jauh dari rumahnya.
"Pas saya tanya ke (Maya) mau kemana mau ke rumah bibi, saya percaya saja, biasanya kalau ada masalah ke rumah bibinya sudah gak pernah kemana mana," kata Ida.
Tidak berselang, Ida pun langsung mennyusul anaknya itu ke rumah bibinya, namun setelah di cari ke rumah bibinya Maya tidak ada. Dan setelah di cari-cari ternyata, menurut tetangganya, anaknya itu ada yang jemput pakai motor.
"Kan saya ngejar ke bawah ke rumah bibinya (nggak ada), nyari-nyari informasi kali ada yang lihat, pas kata tetangga iya tadi ada lewat sambil telepon-teleponan lari-larian ke bawah, pas lihat ke bawah sudah gak ada. Katanya ada yang jemput naik motor, nggak tahu laki laki, enggak tahu perempuan gak ada yang merhatiin," terangnya.
Ida menyebut anaknya itu biasanya kalau akan bepergian itu berpakaian rapi serta sering meminta izin, namun pada saat itu tidak.
Baca Juga: Termasuk dari Polres Sukabumi, Kapolda Jabar Pecat 28 Anggota Polri
"Biasanya minta izin, kalau pun keluar rumah dia nggak pernah sendiri sama kakaknya. Saat pergi pakai baju motif loreng macan, loreng pendek gak pake kerudung, kalau keluar rumah juga biasanya pake kerudung rapi, ini mah enggak, celana kulot panjang," ungkapnya.
Ida mengungkapkan, pada saat anaknya pergi sampai saat ini tidak ada komunikasi, sehingga ia pun sangat khawatir dengan kondisi anaknya saat ini. "Engga ada komunikasi terakhir sama saya itu jam 2 sudah total gak ada komunikasi. Tentunya sangat khawatir," jelasnya.
"Maya ini tertutup banget, pendiam, curhat apalagi boro boro, ditanya, saya peluk, saya ciumin, saya deketin, gimana sih memperlakukan anak kecil supaya dia cerita," sambungnya.
Ida pun berharap dengan ia melaporkan kehilangan anaknya ke polisi itu bisa membantunya mencari anaknya yang sudah hilang dari rumah selama tiga hari tanpa kabar. "Hari ini saya lapor polisi, tadi itu ditanya sama polisi itu ciri ciri anak, kronologis kejadiannya. Harapan saya minta bantuannya pada semua pihak, saya minta tolong supaya anak saya bisa ditemukan," tandasnya.
Sementara itu, Kapolsek Palabuhanratu, Kompol Roni Haryanto membenarkan pelaporan yang dibuat oleh pihak keluarga. Menurutnya pihaknya lebih dahulu akan melakukan penyelidikan terkait hilangnya Maya.
"Baru melapor, kita selidiki berikut menyebar informasi korban ke rekan-rekan Polsek yang lain. Nanti kita minta keterangan juga terkait saksi-saksi yang mungkin mengenal dan mengetahui gadis tersebut," jelas Roni.