4 Tahun Mengungsi, Penyintas Bencana di Nyalindung Datangi Pendopo Sukabumi

Kamis 29 Februari 2024, 18:51 WIB
Ratusan warga penyintas bencana pergerakan tanah nyalindung saat berdemonstrasi di depan gedung Pendopo Kabupaten Sukabumi,  Kamis (29/2/2024). (Sumber : SU/Asep Awaludin)

Ratusan warga penyintas bencana pergerakan tanah nyalindung saat berdemonstrasi di depan gedung Pendopo Kabupaten Sukabumi, Kamis (29/2/2024). (Sumber : SU/Asep Awaludin)

SUKABUMIUPDATE.com - Ratusan warga penyintas bencana pergerakan tanah di Desa Mekarsari, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi geruduk Pendopo Kabupaten Sukabumi yang berada di Jalan Raya Ahmad Yani, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi, Kamis (29/2/2024).

Pantauan langsung sukabumiupdate.com di lokasi, ratusan warga penyintas bencana tiba dengan membawa sejumlah sepanduk bertuliskan tuntutannya kepada Pemerintah Kabupaten Sukabumi terkait proses realisasi Hunian Tetap (huntap).

Diketahui, kedatangan ratusan warga penyintas bencana itu didampingi kelompok Gerakan Ormas Islam Bersatu (GOIB) yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Nyalindung Menggugat.

Mohammad Afrizal Adi Permana, Sekretaris Ormas GOIB mengatakan, kedatangannya bersama ratusan warga Nyalindung itu didasari oleh tidak jelasnya pembangunan Huntap yang telah dijanjikan Pemkab Sukabumi sejak 2020 yang lalu.

“Kita hari ini meminta kepada pemerintah Kabupaten Sukabumi untuk meminta kepastian (pembangunan hunian tetap) kaitan bencana yang terjadi di kabupaten sukabumi khususnya nyalindung,” ujar Afrizal.

Baca Juga: Penyintas Tuntut Realisasi Hunian Tetap Paska 4 Tahun Pergerakan Tanah di Nyalindung Sukabumi

Pihaknya menyebut bahwa hampir empat tahun berjalan warga penyintas bencana tidak memiliki kejelasan terkait pembangunan huntap yang telah dijanjikan tersebut.

“Selama hampir empat tahun terakhir, tidak ada kepastian terkait janji pemerintah yang akan membangun hunian tetap bagi warga terdampak bencana alam itu. Akhirnya, kita bersama warga terdampak langsung turun untuk meminta kepastian kepada pemerintah daerah Kabupaten Sukabumi,” kata dia.

Menurut Afrizal, proses pembangunan huntap pada Januari 2024 lalu yang sempat terhenti disebabkan karena Surat Permohonan Pembangunan Rumah atau SPPR-nya belum diterbitkan, oleh karena itu kedatangannya ini bermaksud agar hal tersebut segera dilaksanakan.

Para penyintas bencana itu kemudian diterima oleh Pemkab Sukabumi untuk beraudiensi di dalam gedung Pendopo Sukabumi dan menghasilkan dua kesepakatan yang langsung ditandatangani oleh perwakilan dari Pemda dan warga penyintas bencana.

Adapun dua poin kesepakatan hasil audiensi itu diantaranya.

1. Berkenaan relokasi di tanah ex PTPN VIII Goalpara saat ini masih terkendala status lahan dan prioritas pemerintah untuk segera menyelesaikannya.

2. Berkenaan dengan relokasi mandiri di Desa Mekarsari dengan jumlah 21 rumah saat ini sedang berproses penyelesaian dokumen dan penandatanganan Surat Permohonan Pembangunan Rumah (SPPR) yang maksimal akan selesai pada hari Rabu tanggal 6 Maret 2024.

Massa yang menuntut realisasi huntap penyintas bencana pergerakan tanah di Nyalindung saat diterima oleh Asda  Bidang Pemerintah dan Kesejahteraan Masyarakat Kabupaten Sukabumi, Dedi Chardiman.Massa yang menuntut realisasi huntap penyintas bencana pergerakan tanah di Nyalindung saat diterima oleh Asda Bidang Pemerintah dan Kesejahteraan Masyarakat Kabupaten Sukabumi, Dedi Chardiman.

Di tempat yang sama, Asda II Bidang Pemerintah dan Kesejahteraan Masyarakat Kabupaten Sukabumi, Dedi Chardiman mengaku bahwa proses pembangunan huntap tersebut sempat mengalami kendala pada legal aspek tanah. Kendati demikian, atas jaminan yang diberikan oleh PLT kalak BPBD Kabupaten Sukabumi Wawan Godawan bahwa pembangunan tersebut akan segera diselesaikan.

“Alhamdulillah, hari ini sudah diterima dan kesepakatan bahwa betul adanya hari ini ada kendala di legal aspek tanah. Tapi mereka paham. Kemudian, kedua ada yang dilaksanakan secara mandiri, tadi atas jaminan Pak Kalak BPBD Kabupaten Sukabumi, Insya Allah akan segera diselesaikan,” kata Dedi.

“Jadi untuk huntap di Desa Mekarsari, itu yang tuntutan mereka tadi, karena ada persoalan teknis saja pada SPPR. Janji, Pak Kalak tadi maksimal mulai Rabu 6 Maret 2024 nanti, SPPR dan legal aspeknya akan keluar,” sambungnya.

Baca Juga: Bupati Sukabumi soal Kendala Pembangunan Huntap Korban Pergerakan Tanah Ciherang

Kemudian terkait pembangunan huntap di wilayah bencana Kedusunan Ciherang Desa Cijangkar, Kecamatan Nyalindung, Dedi mengaku pemerintah daerah masih terkendala pada komitmen dan status lahan yang akan dijadikan tempat relokasinya di lahan milik PTPN.

“Sebenarnya, kami dari pemerintah daerah Kabupaten Sukabumi itu, sudah berbuat banyak perihal rencana pembangunan huntap (untuk penyintas bencana di Ciherang) itu. Kami juga terus intensif melakukan komunikasi dengan pihak PTPN soal status lahannya. Iya, agar penggunaan lahan untuk relokasi itu sesuai dengan legal aspek yang ada berkaitan dengan lahan PTPN,” pungkasnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Food & Travel22 Februari 2025, 05:30 WIB

Serunya Wisata Rafting Sambil Menikmati Keindahan Alam di Caldera Adventure Cikidang Sukabumi

Selain resort dan rafting, Caldera Adventure Cikidang Sukabumi juga menawarkan berbagai aktivitas outdoor.
Keseruan berwisata arung jeram atau rafting di Sungai Citarik Sukabumi bersama Caldera Adventure. (Sumber Foto: Dok. Caldera Adventure)
Sukabumi21 Februari 2025, 22:28 WIB

Temani Warga yang Dipanggil Polisi Pasca Kematian Samson, Massa Geruduk Mapolres Sukabumi

Puluhan warga Cihurang Simpenan Sukabumi geruduk Mapolres Sukabumi pasca kematian Samson.
Puluhan warga Kampung Cihurang, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi mendatangi Mapolres Sukabumi pasca kematian Samson. (Sumber : SU/Ilyas)
Sehat21 Februari 2025, 21:00 WIB

5 Cara Ampuh Mengatasi Gejala Kolesterol Tinggi pada Kulit

Kolesterol tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Tanda-tandanya biasanya tidak kentara, namun terkadang, Anda dapat melihat gejala Kolesterol tinggi pada kulit.
Ilustrasi cara mengatasi gejala kolesterol tinggi pada kulit (Sumber: Freepik/@freepik)
Sukabumi21 Februari 2025, 20:48 WIB

Aksi Indonesia Gelap di Sukabumi, Mahasiswa Kritisi Efisiensi Anggaran hingga MBG

Wakil Ketua DPRD Kota Sukabumi Rojab Asyari menilai semua tuntutan yang disampaikan mahasiswa cukup realistis dan sesuai dengan keadaan di masyarakat.
Aksi Indonesia Gelap di Kota Sukabumi, ratusan mahasiswa berunjukrasa di depan Kantor DPRD, Jumat (21/2/2025). (Sumber Foto: SU/Asep Awaludin)
Inspirasi21 Februari 2025, 20:18 WIB

Integrasi AI di Newsroom Media Lokal Tingkatkan Efisiensi dan Kualitas Konten

Pemimpin Redaksi Suara.com, Suwarjono, menekankan pentingnya adaptasi teknologi, termasuk AI, bagi media lokal
LMC Talk
Sehat21 Februari 2025, 20:16 WIB

Kenali 6 Gejala Kolesterol Tinggi pada Kulit yang Bisa Menyebabkan Masalah Kesehatan

Gejala kolesterol tinggi pada kulit bukan hanya masalah kosmetik, tetapi juga dapat menjadi indikator masalah kardiovaskular.
Ilustrasi gejala kolesterol pada kulit (Sumber: Freepik/@krakenimages.com)
Film21 Februari 2025, 20:00 WIB

Sinopsis Drama Korea Undercover High School, Anggota NIS Menyamar Sebagai Siswa SMA

Drama korea Undercover High School memiliki cerita unik mengenai seorang agensi badan intelijen nasional yang harus menyamar sebagai siswa Sekolah Menengah Atas untuk menjalankan sebuah misi.
Sinopsis Drama Korea Undercover High School, Anggota NIS Menyamar Sebagai Siswa SMA (Sumber : Instagram/@mbcdrama_wow)
Sukabumi21 Februari 2025, 19:50 WIB

Hasil Kesepakatan Emak-emak dan Peternakan Ayam di Cidahu Sukabumi soal Wabah Lalat

Berikut hasil kesepakatan pasca emak-emak geruduk peternakan ayam di Cidahu Sukabumi karena resah dengan lalat yang mewabah.
Kapolsek Cidahu AKP Endang Slamet dan jajaran saat mendengar aspirasi puluhan emak-emak yang protes soal wabah lalat ke peternakan ayam. (Sumber Foto: Istimewa)
Sukabumi21 Februari 2025, 19:48 WIB

Sempat Duel, Samson Sang Preman Simpenan Sukabumi Tewas Diamuk Massa

Tubuh Samson tergeletak bersimbah darah penuh luka, tersiar kabar pria yang dijuluki preman ini dihabisi oleh massa.
Tubuh Suherlan alias Samson warga Simpenan Sukabumi tergeletak di pinggir jalan (Sumber: SU/Ilyas)
Kecantikan21 Februari 2025, 19:42 WIB

Terapkan 11 Tips Mudah untuk Membuat Kuku Tumbuh Cepat, Sehat dan Cantik

Wanita sering kali ingin memamerkan kuku panjang yang sehat dan cantik. Dengan memperhatikan kebersihan dan kesehatan kuku, Anda dapat memperoleh kuku yang panjang dan indah tanpa banyak usaha.
Ilustrasi cara mudah merawat kuku agar tumbuh cepat, sehat dan cantik (Sumber: pexels.com/@The Glorious Studio)