8 dari 35 Siswa SD di Sukabumi yang Keracunan Belum Bisa Sekolah, 1 Dirawat di RS

Rabu 28 Februari 2024, 22:32 WIB
IGD RS Bunut Kota Sukabumi. (Sumber : SU/Asep Awaludin)

IGD RS Bunut Kota Sukabumi. (Sumber : SU/Asep Awaludin)

SUKABUMIUPDATE.com - Dari 35 murid yang diduga mengalami keracunan jajanan di Sukabumi, 8 murid masih dinyatakan sakit sehingga belum bisa mengikuti Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), Rabu (28/2/2024).

Informasi yang dihimpun, satu dari 8 murid tersebut belum bisa masuk sekolah karena masih mendapatkan perawatan intensif di RSUD Syamsudin SH (Bunut). Murid itu berinisial RN (8 tahun) siswi MI Cisarua Girang.

Case Manager Informasi dan Keluhan RSUD Bunut dr. Irfan Nugraha mengungkapkan kondisi RN saat ini masih mengalami gejala mencret.

“Kondisinya per tadi pagi yang pasien terakhir (RN) itu gejalanya cenderung ke mencret-mencret lebih dari lima kali. Muntah-muntah sih enggak, ada cuma mual kemudian pasien datang sudah lemas. Kalau keluhan lain-lain kayak demam itu nggak ada," ujar Irfan kepada sukabumiupdate.com.

Baca Juga: Sampel Jajanan Penyebab Keracunan 35 Siswa SD di Sukabumi Diuji Laboratorium

Melihat kondisi itu, Irfan memastikan bahwa pasien tersebut memang mengalami gejala keracunan. “Jadi memang tanda khas keracunan, dari lemes sama mencret-mencretnya lumayan sering lebih dari lima kali,” ucapnya.

Irfan menuturkan, pihaknya kini sudah memberikan sejumlah penanganan lebih lanjut kepada RN, mulai dari memberikan cairan infus hingga obat-obatan.

“Penanganan kita lebih cenderung konsentrasinya untuk penanganan kekurangan cairannya, jadi segera kita infus. Kalau ada tanda-tanda dehidrasi segera kita atasi dehidrasinya, kalau nggak ada ya infus biasa dan obat-obatannya sesuai gejala,” pungkasnya.

Sementara itu, tujuh murid lainnya yang masih dinyatakan sakit yakni dari SDN 1 Nangewer.

Menurut Kepala Puskesmas Karawang Rita Hermawati, mayoritas ketujuh murid itu kondisinya masih mengalami gejala demam.

“Tadi pagi sudah ibu kunjungi bersama tim dari Puskesmas Karawang. Nah, dari tujuh siswa itu satu di antaranya kondisinya sudah berangsur membaik. Mayoritas mereka itu mengalami gejala demam tapi demamnya ringan sehingga dibawa ke Puskesmas,” ujar Rita kepada awak media, Rabu (28/2/2024).

“Hasil pemantuan rata-rata para siswa itu sudah kondisi membaik. Hanya yang tujuh siswa itu belum masuk sekolah, karena menurut gurunya biar istirahat di rumah sambil memantau kondisinya,“ tambahnya.

Lebih lanjut Rita mengungkapkan, bahwa total murid SDN 1 Nangewer yang diduga mengalami keracunan sebanyak 25 orang.

Pasca kejadian, Rita menyebut pihak sekolah telah mengambil kebijakan untuk memberikan dispensasi kepada mereka agar tidak mengikuti KBM sebelum dinyatakan pulih. Namun ternyata sebagian murid itu banyak yang memaksakan untuk masuk sekolah.

“Sebenarnya, pihak sekolah telah meliburkan anak-anak yang bergejala itu. Tapi, tetap saja mereka berangkat sekolah. Namun, didampingi orangtuanya,” tandasnya.

Diketahui, Polisi masih menyelidiki kasus dugaan keracunan massal yang menimpa puluhan siswa dari dua Sekolah Dasar (SD) berbeda di Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi yang terjadi pada Senin 26 Februari 2024 ini.

Bersama Dinas Kesehatan setempat, Polres Sukabumi Kota dikabarkan telah mengirimkan sampel jajanan yang diduga penyebab keracunan itu untuk diuji di laboratorium, yakni di Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Bandung dan Labkesda Provinsi Jawa Barat.

Kasat Reskrim Polres Sukabumi Kota AKP Bagus Panuntun mengatakan guna mengungkap penyebab keracunan para siswa, pihaknya juga sudah memeriksa sejumlah saksi-saksi yang berkaitan dengan kasus ini.

Sementara itu Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sukabumi Masykur Alawi mengatakan dalam kasus tersebut pihaknya mencatat total ada 35 siswa yang mengalami keracunan. Dengan rincian, 25 diantaranya berasal dari SDN 1 Nangewer dan 10 siswa dari MI Cisarua Girang.

Adapun kronologinya, kata Masykur, saat itu para korban seperti biasa beraktifitas masuk sekolah. Sebelum masuk ruangan kelas atau sekitar pukul 06.30 WIB, mereka membeli jajanan cemilan di sekitar sekolah yaitu dengan merk “DAYA rib”. Tidak lama setelah mengkonsumsi jajanan itu, para siswa mengeluhkan mual, muntah, pusing dan sebagian sampai sesak.

“Keluhan pertama dirasakan pada jam 07.30 WIB berupa rasa tidak enak di perut, sakit tenggorokan, mual, dan muntah dan pusing. Jumlah korban keracunan untuk saat ini berjumlah 35 siswa,” ujar Masykur.

Akibat kejadian itu, Masykur menyebut bahwa 25 siswa dilakukan rawat jalan, 3 orang dirujuk ke RSUD R Syamsudin SH, dan 7 siswa dilakukan penanganan ringan dengan diberi susu dan air kelapa.

Adapun kekinian dikabarkan dua murid MI Cisarua Girang yang dirujuk ke RSUD R Syamsudin SH sudah diperbolehkan pulang untuk menjalani rawat jalan.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi18 Januari 2025, 23:13 WIB

5 Tempat Jogging Nyaman Di Sekitar Kota Sukabumi untuk Menjaga Kesehatan

Bagi warga Sukabumi yang ingin menikmati manfaat olahraga ini, berikut adalah delapan tempat jogging yang nyaman dan cocok untuk meningkatkan kesehatan:
Rekomendasi tempat jogging yang ada di sekitar Kota Sukabumi | Foto : Istimewa
Nasional18 Januari 2025, 22:24 WIB

MUI Tolak Dana Zakat Dipakai untuk Makan Bergizi Gratis

Wakil Ketua MUI, Anwar Abbas menolak anggaran program MBG diambil dari dana zakat. Menurutnya menggunakan dana zakat untuk mendukung program unggulan Presiden Prabowo tersebut bakal berpotensi menimbulkan masalah dan perbedaan
Kegiatan Dapur Umum Makan Bergizi Gratis Badan Gizi Nasional. Foto: IG/@badangizinasional.ri
Sukabumi18 Januari 2025, 20:39 WIB

Mulai Tahun Ini, Dinsos Sukabumi Akan Labelisasi Rumah Milik Peserta PBI

ebanyak 5.000 rumah warga tidak mampu di Kabupaten Sukabumi yang terdaftar sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) penerima bantuan iuran (PBI) dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi akan labelisasi rumah milik warga penerima PBI ABPB | Foto : shutterstock.com
Gadget18 Januari 2025, 20:00 WIB

Spesifikasi HP Oppo Reno 13 yang Dibekali CPU Mediatek Dimensity 8350 dengan RAM 12 GB

Oppo Reno 13 hadir sebagai salah satu seri Reno terbaru yang menawarkan desain elegan, performa tinggi, dan fitur-fitur menarik lainnya.
Oppo Reno 13 hadir sebagai salah satu seri Reno terbaru yang menawarkan desain elegan, performa tinggi, dan fitur-fitur menarik lainnya. (Sumber : oppo.com).
Keuangan18 Januari 2025, 19:54 WIB

Jelantah Bisa Jadi Rupiah, Begini Cara Jual Minyak Goreng Bekas Ke Pertamina Rp 6000 / Liter

Minyak jelantah yang biasanya dibuang, kini bisa menjadi rupiah, dengan cara dijual ke Pertamina. Untuk apa Pertamina mengumpulkan minyak jelantah dan bagaimana cara menjualnya ke Petamina?
Cara jual jelantah ke Pertamina | Foto : Dok. Pertamina
Sukabumi18 Januari 2025, 18:29 WIB

Dinkes Apresiasi Operasi Katarak Gratis Polres Sukabumi, Sasar 200 Pasien

Ratusan pasien mengidap katarak melaksanakan oprasi di Mako polres Sukabumi yang berada di raya Jajaway, Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, pada Sabtu (18/1/2025).
Puluhan pasien sedang antri untuk melaksanakan oprasi katarak di Mako Polres Sukabumi, Minggu (18/1/2024)  |  Foto : Ilyas Supendi
Life18 Januari 2025, 18:00 WIB

Amalkan Doa Ini Insya Allah Rezeki datang dari Segala Penjuru!

Membaca doa rezeki adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memohon rezeki yang halal dan berkah.
Ilustrasi berdoa - Membaca doa rezeki adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memohon rezeki yang halal dan berkah.(Sumber : Foto: Pixabay.com)
Sukabumi18 Januari 2025, 17:55 WIB

Sidak Peternakan Sapi Tak Berizin Di Cicurug, Ini Arahan DPMPTSP Sukabumi

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Sukabumi melakukan inspeksi ke eks gedung garmen yang kini digunakan sebagai ternak sapi di Kampung Nangklak, RT 06/06, Desa Tenjoayu, Kecamatan Cicurug
DPMPTSP Kabupaten Sukabumi inspeksi ke eks gedung garmen yang kini digunakan sebagai kandang sapi di Desa Tenjoayu, Kecamatan Cicurug, Sabtu (18/1/2025) | Foto : Istimewa
Sukabumi18 Januari 2025, 17:34 WIB

Terdampak Gempa Magnitudo 4,3, Tembok Rumah Warga Ambruk Di Loji Sukabumi

Satu unit rumah warga di Kampung Babakan, RT 014/RW 010, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, mengalami kerusakan akibat gempa bumi yang terjadi pada Sabtu (18/1/2025).
Tembok rumah warga ambruk di Loji Sukabumi, akibat diguncang gempa magnitudo 4,3  | Foto : Ilyas
Sukabumi18 Januari 2025, 17:07 WIB

Longsor Gerus Rumpun Bambu, Satu Rumah Warga Di Benda Sukabumi Terdampak

Longsor terjadi di Kampung Bangkongreang RT 1/4, Desa Benda, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, pada Sabtu (18/1/2025) sekitar pukul 05.00 WIB
Longsor timpa teras rumah warga di Benda Cicurug Sukabumi | Foto : P2BK Cicurug