SUKABUMIUPDATE.com - Tingginya antusiasme warga membuat stok beras SPHP sebanyak 30 ton yang diperuntukan untuk warga Desa Karang Tengah Kecamatan Cibadak dan sekitarnya tidak mencukupi. Sejumlah emak-emak yang turut mengantri pun hanya bisa pasrah dan pulang dengan tangan kosong.
Elah (48 tahun) warga Kampung Pabuaran Desa Ciheulang Tonggoh Kecamatan Cibadak Kabupaten Sukabumi, ia tetap tidak mendapatkan kesempatan membeli beras murah SPHP meski telah mengikuti antrian. .
Meskipun Elah bukan warga Desa Karang Tengah, Ia datang ke pasar murah karena warga luar daerah juga dibolehkan untuk ikut mengantri.
"Saya tidak kebagian kupon, katanya sih khusus di Desa Karangtengah aja," ujar Elah kepada sukabumiupdate.com, di lokasi operasi beras murah yang diselenggarakan di Lapangan Pajajaran Karang Tengah Cibadak, Senin (26/2/2024).
Kendati demikian Elah mengaku tidak terlalu kecewa, lantaran ia menyadari pasokan beras murah kuotanya terbatas. "Memang belum rezeki namanya juga beras murah," jelasnya.
Baca Juga: Idap Penyakit Langka, Bayi Asal Pabuaran Sukabumi Dibawa Ke RS Bunut
Sementara itu, Kepala Desa Karang Tengah, Agung Pratama Putra mengatakan, bukan karena tidak mendapatkan jatah, namun ada kesalahan informasi. Ia juga mengatakan, pihaknya sudah menginformasikan melalui sosial media.
"Karena kami pun melalui media sosial sudah menginformasikan bahwa kuotanya terbatas, jadi kalau tidak mengalami misinformasi tidak bakal ada warga yang tidak mendapatkan beras, dikarenakan penyebaran informasi berbasis online," ujar Agung kepada sukabumiupdate.com, Senin.
Agung menyebutkan, Desa Karangtengah jumlah penduduknya sesuai daftar pemilih tetap (DPT) dari mulai usia 17 tahun ke atas totalnya sebanyak 12 ribu jiwa.
"Jika misalnya yang disediakan hanya 30 ribu ton, otomatis sekitar 9 ribu jiwa tidak bisa terakomodir," jelasnya.
Pihaknya mengadakan operasi beras murah, dengan kuantitas 30 ton target sasaran pembelinya terdiri dari dua kategori.
"Yang pertama warga Desa Karangtengah dan yang kedua desa tetangga yang ada di sekitar, meliputi Desa Batununggal, Desa Ciheulang Tonggoh, Desa Sekarwangi, dan Kelurahan Cibadak," paparnya.
Baca Juga: Nelayan Sukabumi Diimbau Tak Melaut Pasca Gempa M5,7 Bayah, Ini Alasannya
"Belum lagi warga di luar Desa Karangtengah, makanya kalau misalkan mau mencukupi keinginan warga, itu kuantitas berasnya harus disediakan lebih dari 100 ribu kilogram (100 ton)," lanjutnya.
Selain itu, Agung menyatakan, harus menghargai aturan yang disediakan oleh Bulog, pasalnya 30 ton yang sudah didistribusikan saat ini melalui proses negosiasi panjang.
"Bahkan, di daerah lain seperti di Pelabuhan Ratu hanya 10 ton. karena pada awalnya yang disediakan oleh Bulog itu 10 ton, setelah survei ke lapangan ternyata untuk Desa Karangtengah juga permintaanya luar biasa," ucap Agung.
Untuk Desa Karangtengah, pihaknya menginstruksikan kepada semua RT untuk mendata, sehingga ada bayangan estimasi habis berasnya.
"Di Karang Tengah ada sekitar 2.500 orang, sehingga membutuhkan 25 ton beras. Jadi ada sisa 5 ton cadangan untuk warga yang berada di luar desa," jelasnya.
Ia mengaku, setelah penutupan acara meminta ke Bulog untuk ditambahkan lagi kuotanya, lantaran pihaknya mengaku sudah siap soal pendistribusian yang membludak.
Baca Juga: Unggul Sementara di DPRD Jabar V, Kang Anjak Ucapkan Selamat ke Haji Aka
"Pihak Bulog membatasi kuota mungkin berdasarkan alasan, pertama masih ragu kesiapan panitia, dengan ditambah kuota beras otomatis warga yang hadir bertambah, nah setelah dilihat dan dilaksanakan ini bisa menjadi role model untuk pendistribusian di daerah lain," bebernya.
Ia menjelaskan, sudah mempersiapkan dari awal dengan matang, seperti halnya dari awal di kupon tertera juga zonasi waktu di setiap ke RW-an.
"Misalnya satu jam pertama RT 1 sampai dengan RT 4. Selain itu kita sediakan juga rekayasa antrian, tadi ada enam antrian dengan satu antriannya berjarak 100 meter. Khusus untuk satu jalur antrian kami sediakan untuk disabilitas, manula dan ibu hamil," terangnya.
Selanjutnya, Agung merinci total warga yang datang berdasarkan jumlah yang memiliki kupon, yakni ada sekitar 3.000 orang.
"Tersebar dari wilayah Desa Karang Tengah dan di luar wilayah desa. Kami menyediakan kupon 3.000 karena kuantitas berasnya itu 30 ton, sementara ada batasan untuk satu orangnya hanya 10 kilogram," ucapnya.
Terakhir, Agung menyampaikan pemerintah Desa Karang Tengah bekerjasama dengan pihak Kecamatan dan Kabupaten bersama semua stakeholder serta dengan Bulog Cianjur.
"Alhamdulillah hari ini sudah terdistribusikan semuanya lancar dikarenakan persiapan kami sangat matang," pungkasnya.