SUKABUMIUPDATE.com - Kebingungan menghinggapi pasangan suami istri (pasutri) bernama Ejen (52 tahun) dan Yuyun (46 tahun) yang tinggal di rumah panggung ukuran 5x9 meter persegi di Kampung Sindangresmi RT 032/007 Desa Sirnasari, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi.
Mereka tengah bingung karena Muhamad Ismail Ishak (3 bulan), anak kedua mereka tengah mengidap penyakit langka dan terbentur masalah biaya berobat.
Karena penyakit itu, ukuran perut Ismail membengkak sehingga terlihat tidak seimbang dengan tubuhnya. Kulitnya pun terlihat lebih kuning dari ukuran kulit manusia normal.
Yuyun menceritakan, dirinya mulai merasa ada yang lain pada kondisi anaknya itu sejak umur satu bulan.
"Pada awalnya ada bengkak pada alat kelaminnya. Alhamdulilah bisa diatasi dan sembuh, namun tidak lama berapa hari perutnya mengalami bengkak," kata Yuyun kepada sukabumiupdate.com, Minggu (25/2/2024).
Menurut Yuyun, Ismail sudah dibawa ke mantri, bidan, Puskesmas, bahkan ke dokter umum di Sagaranten, namun menurutnya para ahli medis itu tidak ada satupun yang menjelaskan soal hasil diagnosa penyakit yang diderita Ismail.
“Cuman disuruh dibawa ke dokter anak di Sukabumi. Kami bukan tidak mau ke Sukabumi dan tidak sayang sama anak, namun kendala dengan biaya, kami hanya petani dan buruh tani. Juga belum punya KIS atau BPJS PIB," lirihnya.
Yuyun mengatakan, karena penyakit itu juga, Ismail setiap hari menangis menahan sakit. Dadanya pun sering sesak karena sulit bernapas.
"Tiap hari anak nangis terus, perutnya juga semakin kembung dan kekuning kuningan. Mohon dibantu yah pak," ujarnya.