SUKABUMIUPDATE.com - Kejadian sadis dialami Fadillah Akbar Nur Alfi (20 tahun). Mahasiswa semester tiga di Politeknik Piksi Ganesha Bandung asal Kabupaten Sukabumi ini mendapat teror bangkai ayam dan disiram cairan kimia oleh orang tidak dikenal (OTK). Peristiwa tersebut dialami Fadillah pada Senin dini hari, 12 Februari 2024.
Fadillah adalah warga Kampung Loji, Deaa Ciracap, Kabupaten Sukabumi. Kepada sukabumiupdate.com, dia mengaku saat ini masih merasakan sakit pada bagian mata kiri akibat diduga disiram cairan kimia. Peristiwa ini bermula saat Fadillah tiba-tiba mendengar suara sepeda motor di depan rumahnya, Senin dini hari itu sekira pukul 02.00 WIB.
Selain itu, Fadillah juga mendengar suara seseorang melempar kantong plastik ke depan rumahnya. Ini yang akhirnya membuat dia segera mengecek keluar. Hal aneh terjadi saat Fadillah menemukan bangkai ayam dalam kantong plastik hitam yang dilempar tersebut. Fadillah sempat melihat dua pria berboncengan meninggalkan rumahnya.
"Bangkai ayam itu saya bawa, sambil mengejar (dua orang yang berboncengan) di atas motor Honda CRF. Dua orang dengan pakaian serba hitam," kata dia pada Sabtu (17/2/2024).
Baca Juga: Polisi Kejar Geng Motor Bersajam yang Teror Warga Tenjoayu Cicurug Sukabumi
Sekitar tiga kilometer dari rumahnya, tepatnya setelah SMAN 1 Ciracap, namun sebelum jembatan Cilegok dan tanjakan Puncak Suji, Fadillah berhasil mengejar kedua orang itu menggunakan sepeda motornya. Dalam situasi sangat gelap, di mana hanya terlihat cahaya dari lampu motor, Fadillah dan kedua terduga pelaku saling berhadapan.
"Saya bertanya ada masalah apa dengan saya dan keluarga, sampai melempar bangkai ayam. Saya bertanya sambil melemparkan kantong plastik berisi bangkai ayam tersebut kepada mereka. Mereka tidak menjawab, malah tertawa dan mengeluarkan celurit panjang," ujar dia.
Fadillah kaget, tetapi tak ada pilihan apa pun selain melawan. Akhirnya duel satu lawan satu terjadi antara Fadillah dengan salah satu terduga pelaku. "Saya duel satu lawan satu. Saya tangan kosong, dia pakai senjata tajam. Untung saya bisa membantingkan dia dan merampas celuritnya. Celurit itu saya hantamkan ke dia pada bagian dada dan kaki," katanya.
Terduga pelaku lainnya langsung menghampiri Fadillah untuk duel setelah melihat temannya terkena celurit. Namun OTK ini mengambil sesuatu dari balik baju dan menyiramkan sesuatu itu kepada Fadillah, mengenai mata kiri. Fadillah menduga barang tersebut adalah cairan kimia atau air keras. Tak lama, terduga pelaku balik badan dan membantu temannya yang tersabet.
"Saya tak bisa melihat sebelah sehingga menutup mata sambil melempar celurit kepada mereka, lalu mendekati motor dan mengambil air untuk mencuci mata. Mereka kabur membawa senjata tajam dan kantong plastik hitam ke arah Desa Mekarsari-Desa Cikangkung. Tadinya mau dikejar lagi, tapi saya tidak kuat mata pedih dan penglihatan tidak jelas," ujar Fadillah.
"Duel diperkirakan 15 sampai 20 menit. Mereka postur tubuhnya lebih tinggi dari saya, perkiraan 180 sentimeter. Setelah mereka tidak kelihatan, saya pulang, tapi mampir dulu ke makam nenek dekat SMAN 1 Ciracap, sekitar pukul 02.45 WIB, untuk ziarah sambil menenangkan diri. Baru kemduain pulang ke rumah," ungkapnya.
Fadillah belum melaporkan kejadian ini kepada polisi karena tak memiliki cukup bukti. "Saat ini saya sudah di Bandung. Kemarin Rabu, 14 Februari 2024 sekitar pukul 15.00 WIB, setelah pencoblosan pulang. Sudah diperiksa oleh dokter, bahwa cairan itu merupakan zat kimia. Kondisi saat ini pakai perban dan penglihatan masih buram," kata dia.