SUKABUMIUPDATE.com - Seorang warga Parakansalak Kabupaten Sukabumi, A, menjadi sorotan setelah Siti Rohmah (25 tahun), yang sudah dikenalnya selama 5 bulan, menghilang usai menggadaikan motor kepada dirinya.
A, mengungkapkan bagaimana ia kemudian bisa dekat dengan Siti Rohmah, hingga terjalin komunikasi yang lebih spesial bahkan mengarah ke hubungan lebih serius (pacaran).
Ia menuturkan, awal mengenal Siti Rohmah dari jejaring media sosial, setelah itu berlanjut ke pertemuan, dan Siti Rohmah sendiri yang memulai mengunjungi kediaman A di Parakansalak.
"Pertemuan yang awalnya sesekali, berubah menjadi lebih sering, dan seperti ada kejanggalan pada pertemuan terakhir sebelum Siti menghilang, dan sampai saat ini Senin (12/2/2024), Siti Rohmah belum pulang,” tutur A kepada sukabumiupdate.com.
Baca Juga: Pemkab Sukabumi Anggarkan Rp5 Miliar untuk Sarpras Hunian Tetap di Nyalindung
A menceritakan bahwa Siti Rohmah terbiasa mengunjungi rumahnya dan tidak pernah lama, biasanya sebelum ashar Siti sudah pulang. Namun, seminggu sebelum Siti menghilang, pertemuan mereka menjadi lebih sering.
"Ini baru minggu kemarin, sudah datang lagi minggu berikutnya, datang sekira siang hari. Saat itu Siti meminta seblak, sehingga bareng masak dan makan bareng. Dilanjutkan makan rujak, sambil makan saya dan Siti bercerita," paparnya.
Menurut A, Siti saat itu, setelah menerima uang tunai sebesar Rp 8,5 juta dari gadai motor dan tambahan uang tunai sebesar Rp 2,2 juta darti tukar saldo. Tak lama kemudian Siti pamit pulang.
"Ada gelagat tak biasa, ketika Siti yang biasanya tidak terlalu fokus pada handphone saat bertemu, tiba-tiba saat itu sangat asyik dengan pesan-pesan di ponselnya. Meskipun merasa curiga, Namun, karena saat itu Siti mengutarakan keinginan untuk menggadaikan motor, saya beranggapan bahwa Siti sedang kebingungan lantaran orang tuanya sakit," kata A.
Baca Juga: Duel Maut Pelajar SMP di Sukabumi Disiarkan Live IG, 3 Orang Jadi Tersangka
"Sebentar-sebentar ke handphone, balesin chat. Saya juga agak curiga Siti chatingan sama siapa?. Tapi setelah dia bilang mau gadai motor karena orang tuanya sakit, saya langsung berpikiran positif, mungkin dia lagi bingung cari dana," tambahnya.
Selanjutnya, ungkap A, ia menduga bahwa keluarga Siti tampaknya sudah paham mengenai situasi Siti, dimana kepergian Siti mungkin sudah direncanakan (oleh Siti).
"Dia kalau di rumahnya tidak banyak bicara, sama orang tua ataupun kakaknya. Tapi ada salah satu kakaknya yang sering dijadikan tempat curhat Siti. Bahkan seminggu sebelum menggadaikan motornya itu, Siti sempat datang dan mencurahkan isi hati dan permasalahannya ke A," bebernya.
A mengaku, awalnya merasa simpati terhadap Siti (karena sikap Siti sebelumnya yang pernah menemani orang tua A saat dirawat di rumah sakit pada November 2023). Hal tersebut juga mendorong A untuk memberikan uang gadaian motor.
Baca Juga: Lecehkan Belasan Siswi, Kepsek SD di Jampangkulon Sukabumi Ditangkap
"Saat itu, Siti tidak bertemu orang tua saya, dengan alasan masih merasa malu. Dari situ saya merasa simpati terhadap Siti, karena ketika saya berada di rumah sakit, Siti kirim makanan dan kasih handuk," jelasnya.
A menegaskan, sebetulnya lebih kepada memberikan komitmen terhadap Siti. Ia seringkali meminta untuk berkunjung ke rumah Siti, namun masih belum diterima Siti, dengan alasan belum waktunya.
"Saya pernah bilang kalau mau serius hayu dijalankan dengan bilang ke orang tua Siti, tapi belum dikasih kesempatan untuk ke rumahnya, sehingga saat itu belum mengetahui rumahnya. Kan ramainya kekasihnya, padahal tidak pacaran, tapi saya sering berikan sebuah komitmen untuk hubungan serius," bebernya.
A berharap Siti Rohmah pulang ke rumah, sebab, kepergian dia menimbulkan banyak masalah untuk keluarga Siti dan dirinya.
"Apapun masalahnya harus yakin bisa menyelesaikannya, jangan sampai melarikan diri dari masalah. Seharusnya orang terdekat itu adalah keluarga," pungkasnya.