SUKABUMIUPDATE.com - Duel maut antarpelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) kembali terjadi di Sukabumi. Akibatnya MRA (16 tahun) seorang pelajar kelas 2 SMP tewas bersimbah darah dengan luka di pipi kiri dan pangkal paha kanannya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, peristiwa berdarah itu terjadi di Kampung Lebak Muncang, Rt 39/19, Desa Cikujang, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi pada Jumat 9 Februari 2024 sekira pukul 17.30 WIB.
KBO Satreskrim Polres Sukabumi Kota Ipda Agus Israwan menuturkan bahwa peristiwa itu bermula ketika dua kelompok pelajar SMP membuat janji via media sosial untuk berduel di lokasi yang sudah ditentukan. Setelah itu korban kemudian dijemput oleh tiga orang temannya menggunakan sepeda motor.
“Kejadiannya ada kelompok dari dua sekolah berbeda mengadakan janjian duel. Akhirnya ditentukan lokasinya di daerah Lebak Muncang hingga terjadi lah duel satu lawan satu,”,” ujar Agus kepada sukabumiupdate.com, Minggu (11/2/2024).
Baca Juga: Satu Kritis Dibacok, Tawuran Pelajar Berawal Janjian WA di Cireunghas Sukabumi
Agus mengatakan, korban dan terduga pelaku sama-sama membawa senjata tajam. Korban MRA membawa pisau dapur sedangkan terduga pelaku membawa senjata tajam jenis celurit.
“Akhirnya kalah lah korban itu yang pada akhirnya oleh pelaku kena pake celurit pada bagian paha sama pipi bagian kiri,” jelas dia.
Dengan kondisi bersimbah darah, saat itu korban MRA sempat dibawa teman-temannya ke RS Betha Medika. Namun nahas, setibanya di rumah sakit korban sudah dinyatakan meninggal dunia karena kehabisan darah.
“Sempat dibawa ke rumah sakit Betha Medika tapi sudah meninggal dunia diduga kehabisan darah, yang akhirnya dibawa ke rumah sakit Bunut (R Syamsudin SH) untuk dilakukan visum,” kata dia.
Kejadian ini kemudian diketahui usai warga melihat TKP dipenuhi dengan ceceran darah korban. Selain itu, ditemukan helm warna hitam disemak-semak yang diduga milik salah satu kelompok yang melaksanakan duel tersebut.
Menurut Agus, motif duel ala gladiator itu diduga untuk dijadikan konten di media sosial.
“Motifnya nantang duel antara sekolah. Ego lah biasa jati diri gitu. (Diduga) ada eksis dari media sosial. Nah, waktu itu dari salah seorang dari mereka ada yang bagaian operator live streaming di akun Instragram,” ucapnya.
Agus menyebut pihaknya telah mengidentifikasi empat orang pelaku yang yang diduga terlibat dalam aksi duel berdarah tersebut dan saat ini masih dalam tahap pengejarannya.
“Sementara teridentifikasi empat orang. Untuk teman-teman korban saat itu diduga korban dijemput sama temannya tiga orang dengan menggunakan motor mio, cuman waktu itu ketika berangkat orang tua korban tidak tahu anaknya kemana, tapi sekitar jam setengah 8 malam (keluarga korban) dengar berita bahwa anaknya meninggal dunia,” pungkasnya.
Terkini, jasad korban telah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum tidak jauh dari rumah duka di Desa Mangkalaya, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi.