SUKABUMIUPDATE.com - Fasilitator Desa (Fasdes) Tangguh Bencana di Kecamatan Tegalbuleud Kabupaten Sukabumi gencar melakukan edukasi mitigasi bencana gempa bumi dan tsunami kepada masyarakat hingga perangkat desa.
Teranyar, mitra BPBD Kabupaten Sukabumi yang dibentuk oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sejak 1 Agustus 2023 itu menggelar kegiatan edukasi mitigasi struktural di lapang Sepak Bola Panginuman Desa/Kecamatan Tegalbuleud, Kamis (8/2/2024).
Fasilitator Desa Tegalbuleud, Asep Jindan mengatakan, kegiatan mitigasi ini termasuk dalam Program Desa Tangguh Bencana atau Destana BNPB yang bertujuan untuk membangun masyarakat desa supaya lebih mandiri ketika menghadapi ancaman bencana.
"Kegiatan Destana ini diinisiasi oleh BNPB dan didanai dari world Bank. Adapun kegiatan hari ini yaitu mitigasi struktural berupa penanaman pohon mangrove dan perbaikan jalur evakuasi," ujar Asep kepada sukabumiupdate.com, Kamis (8/2/2024).
Baca Juga: [SEBAGIAN BENAR] Fakta Tegalbuleud Sukabumi Perbatasan Australia
Asep menjelaskan soal tahapan kegiatan pembentukan Destana di Desa Tegalbuleud ini. Mulanya dari sosialisasi desa, lalu yang kedua berupa kegiatan penilaian ketangguhan Desa.
"Penilaian ketangguhan Desa ini untuk menilai seberapa seberapa tangguh Desa itu, dari mulai yang pertama dari mulai aset-asetnya dulu kita nilai, ada apa yang ada di desa atau yang kurang di desa itu seperti apa. Jadi nanti akan kelihatan seberapa tangguh desa tersebut," jelasnya.
Selanjutnya, kata Asep, pihaknya akan menggelar kegiatan kajian risiko bencana apa saja yang ada di desa tersebut yang nantinya akan digambarkan dalam peta kawasan risiko bencana.
"Nah itu akan nanti di kajian risiko bencana itu akan terlihat mana yang resiko yang tinggi beberapa wilayah di desa tersebut. Dari mulai resiko tinggi sampai dengan sedang dan rendah," ujarnya.
Kemudian kegiatan selanjutnya yaitu pembentukan forum pengurangan risiko bencana dan juga tim relawan bencana yang ada di desa.
"Kegiatannya dilanjutkan dengan rencana penanggulangan bencana jadi ada satu dokumen rencana penanggulangan bencana, produknya seperti itu. Dilanjutkan dengan banyak lagi, ada sistem peringatan dini, ada mitigasi struktural, ada juga sekarang yang kita yang kita lanjutkan atau yang kita masih berjalan adalah rencana evakuasi," jelasnya.
Asep memastikan bahwa dalam kegiatan mitigasi struktural hari ini, aset kebencanaan di Desa Tegalbuleud berupa plang evakuasi sudah diperbaiki. Tak hanya itu, penanaman pohon mangrove pun dilakukan dalam rangka pencegahan bencana.
"Intinya kami lebih kepada edukasinya supaya masyarakat menjadi keluarga tangguh bencana. Setidaknya ketika datang bencana warga itu sendiri sudah tahu harus kemana dan apa aja yang harus dipersiapkan ketika bencana itu datang," ujarnya.
"Dalam mitigasi itu tak hanya mitigasi struktural, ada juga mitigasi non struktural yaitu lebih kepada sosialisasi kaitan mengurangi resiko dan mengatasi bencana. Poin utamanya adalah membangun desa ketika menghadapi bencana di Desa Tegalbuleud, Kecamatan Tegalbuleud," tandasnya. (ADV)