PKL Dituding Bikin Pasar Pelita Sukabumi Sepi, Pj Wali Kota Sebut akan Ditertibkan

Kamis 08 Februari 2024, 15:16 WIB
Kondisi pasar awning dan PKL di sekitar Pasar Pelita Kota Sukabumi pada Kamis (8/2/2024). | Foto: SU/Asep Awaludin

Kondisi pasar awning dan PKL di sekitar Pasar Pelita Kota Sukabumi pada Kamis (8/2/2024). | Foto: SU/Asep Awaludin

SUKABUMIUPDATE.com - Sejak diresmikan dua tahun lalu, Pasar Pelita Kota Sukabumi masih sepi. Berdasarkan data, dari 3.110 kios dan los pedagang yang tersedia di bangunan berlantai empat (dihitung dengan basement), baru terisi sekitar 30 persen atau 933 unit.

Belum berkembangnya Pasar Pelita diduga karena banyaknya pedagang kaki lima (PKL) dan pasar awning di sekitar gedung Pasar Pelita. Keterangan ini disampaikan Sonya Yuliana, perwakilan manajemen PT Fortunindo Artha Perkasa (pengembang dan pengelola Pasar Pelita).

“Jelas kita keberatan dengan munculnya pasar-pasar awning di sekitar Pasar Pelita. Permasalahan PKL pun belum selesai karena sekarang semakin marak, juga di sekitar Pasar Pelita. Bahkan kalau pagi-pagi itu sampai menutup akses masuk ke dalam pasar (Pelita),” ujar Sonya kepada sukabumiupdate.com pada Kamis (8/2/2024).

Sonya mengaku sering menerima keluhan serupa dari para pedagang Pasar Pelita. “Pedang-pedagang kami di dalam sudah kewalahan, sudah sangat keberatan dengan hal itu (kemunculan pasar awning dan PKL di sekitar Pasar Pelita),” kata dia.

Baca Juga: Kagetnya Pedagang Pasar Pelita Sukabumi Tiba-tiba Ditagih Uang Sewa oleh Bank

Menjamurnya PKL dan pasar awning di sekitar Pasar Pelita, kata Sonya, tidak diketahui pasti terkait perizinannya, apakah resmi atau hanya dibiarkan begitu saja. “Yang jelas saya enggak ngerti, apa itu pembiaran atau memang diizinkan secara resmi, karena itu betul-betul kewenangan pemda (Kota Sukabumi) dan pemda yang tahu,” ucapnya.

Adapun upaya pengelola Pasar Pelita dalam menjamin hak para pedagang, lanjut Sonya, pihaknya telah melayangkan dua kali surat keberatan kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Sukabumi sejak dua bulan lalu. Namun belum ada tindakan serius.

“Langkah kita sampai hari ini sudah dua kali melayangkan surat ke pemkot. Surat keberatan. Sudah ada tanggapan dari pemkot, mengajak musyawarah. Tapi sampai sekarang musyawarah itu belum terlaksana,” ungkap dia.

“Sejak dua bulan yang lalu kita sudah keberatan. Pertama kita tunggu responsnya, lalu kita masukkan lagi surat keberatan kedua setelah dua minggu dan kita tunggu sampai sekarang ternyata tidak ada penyelesaian, bahkan ada lagi pasar awning baru di depan pasar kita (Pelita),” sambung Sonya.

Lebih lanjut, apabila Pemkot Sukabumi belum juga mengambil tindakan tegas terhadap carut-marut di pasar, Sonya mengaku akan megajukan gugatan ke lembaga yang lebih tinggi berdasarkan surat perjanjian kerja samanya dengan Pemerintah Kota Sukabumi.

“Mungkin langkah selanjutnya jika surat keberatan kami terus tidak ada respons yang secara langsung atau tindakan secara langsung dari pemerintah daerah untuk menertibkan, mungkin kita akan maju ke yang lebih tinggi, kita akan mengajukan gugatan ke pemda,” tegas dia.

Sonya berharap kehadirannya sebagai pengelola Pasar Pelita, Pemkot Sukabumi menjalankan isi perjanjian kerja sama antara pengelola dengan Pemkot Sukabumi untuk menertibkan PKL.

“Harapan saya ke pemerintah karena kehadiran kami di sini kerja sama dengan pemerintah, jadi ya pastinya kami mengharapkan pemerintah menjalankan isi perjanjian kami. Ketegasan dari pemerintah untuk menangani para PKL terutama yang di sekitar Pasar Pelita,” kata Sonya.

Penjabat (Pj) Wali Kota Sukabumi Kusmana Hartadji mengatakan bulan lalu pihaknya sudah membahas persoalan ini dengan unsur Forkopimda Kota Sukabumi. Sesuai peraturan daerah (perda), kata Kusmana, pemerintah akan melaksanakan penertiban dan pengawasan PKL, terutama yang berada di sekitar Pasar Pelita.

"Bulan kemarin kami sudah membahas hal ini dengan Forkopinda. Sesuai dengan perda, kita akan melaksanakan penertiban dan pengawasan PKL. Untuk PKL sekitar Pasar Pelita itu masuk dalam pengawasan, rencana kita akan dilakukan setelah perhelatan Pemilu. Kita perlu perencanaan, sosialisasi, pelaksanaan, dan evaluasi," ujarnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Food & Travel25 November 2024, 10:00 WIB

7 Tips Liburan di Sukabumi Saat Musim Hujan, Tetap Seru dan Menyenangkan

Dengan mengikuti tips ini dan memilih destinasi yang aman, liburan Anda di Sukabumi tetap akan menyenangkan meskipun hujan turun.
Ilustrasi - Jadikan cuaca sebagai bagian dari pengalaman untuk menikmati sisi lain keindahan alam dan budaya Sukabumi. (Sumber : Freepik.com/@jcomp).
Nasional25 November 2024, 09:30 WIB

Pidato Upacara Peringatan Hari Guru Nasional 2024, "Guru Hebat, Indonesia Kuat"

Peringatan Hari Guru Nasional (HGN) 2024 berlangsung dengan penuh khidmat di halaman Kantor Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbud Ristek) Republik Indonesia, Jakarta.
Tema HGN 2024, "Guru Hebat, Indonesia Kuat," mengangkat peran penting guru dalam membentuk generasi penerus yang tangguh dan berkualitas. (Sumber : Freepik/@wirestock)
Sukabumi25 November 2024, 09:27 WIB

Cerita Pilu Keluarga Huni Rumah Reyot di Purabaya Sukabumi, Tak Kunjung Dapat Bantuan

Cerita Diwan Budiansyah (35 tahun), menempati rumah panggung ukuran 5 meter X 6 meter, dengan kondisi rusak parah, di Kampung Muara RT 006/08 Desa Purabaya, Kecamatan Purabaya, Kabupaten Sukabumi.
Kondisi rumah Diwan Budiansyah yang reyod dan miring di Purabaya Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Sehat25 November 2024, 09:00 WIB

Cara Membuat Teh Kunyit untuk Asam Lambung, Yuk Simak Langkahnya!

Kunyit mengandung senyawa aktif bernama kurkumin yang memiliki sifat anti-inflamasi dan antioksidan. Sifat inilah yang dipercaya dapat membantu meredakan peradangan pada lambung dan mengurangi gejala asam lambung.
Ilustrasi - Kombinasikan konsumsi teh kunyit dengan pola makan sehat untuk atasi asam lambung.  (Sumber : Freepik.com/@azerbaijan_stockers)
Sukabumi25 November 2024, 08:52 WIB

Gashuku dan Pelantikan Wadokai Karate-Do Indonesia Cabang Sukabumi

Wadokai Karate-Do Indonesia Cabang Kabupaten Sukabumi sukses menggelar kegiatan Gashuku, pelantikan pengurus, serta prosesi Penyetaraan DAN
Wadokai Karate-Do Indonesia Cabang Kabupaten Sukabumi menggelar kegiatan Gashuku, pelantikan pengurus, serta prosesi Penyetaraan DAN di Cikidang, Sabtu dan Minggu, 23-24 November 2024 | Foto : Istimewa
Keuangan25 November 2024, 08:40 WIB

Kenaikan PPN 12 Akan Berdampak Turunya Penjualan Tekstil, Ini Alasannya

Direktur Ekskutif YKTI, Ardiman Pribadi, menjelaskan bahwa jika PPN dinaikkan menjadi 12 persen, beban pajak yang diterima konsumen akhir akan mencapai 21,6 persen dari harga barang.
Kenaikan PPn 12 persen bisa berdampak turunnya penjualan tekstil | Foto : Kain / Tekstil by Pixabay
Inspirasi25 November 2024, 08:00 WIB

Info Loker Jabodetabek Berikut Terbuka untuk Lulusan SMK/D3, Yuk Daftar!

Penempatan Wilayah Tangerang, Berikut Info Loker Lulusan SMK/D di Jabodetabek.
Ilustrasi. Penerimaan Karyawan. Info Loker Jabodetabek Berikut Terbuka untuk Lulusan SMK/D3, Yuk Daftar! (Sumber : Freepik/@yanalya)
Food & Travel25 November 2024, 07:00 WIB

Resep Membuat Lapis Legit, Kue Tradisional Jadul yang Populer Sejak Zaman Belanda

Kue Lapis Legit juga dikenal dengan nama Spekkoek dalam bahasa Belanda karena diperkenalkan oleh para penjajah Belanda di Indonesia.
Resep Kue Lapis Surabaya 4 Telur, Stok Camilan Manis di Rumah untuk Keluarga. Foto: IG/barecamagazine
Science25 November 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 25 November 2024, Awal Pekan Hujan di Siang Hari

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan beberapa diantaranya hujan deras disertai petir saat siang hari pada 25 November 2024.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan beberapa diantaranya hujan deras disertai petir pada 25 November 2024. | (Sumber : Foto: Freepik.com)
Sukabumi24 November 2024, 23:11 WIB

Mobil Jazz Merah Ngebut, Penyebab Kecelakaan Beruntun Maut di Sukaraja Sukabumi

Peristiwa kecelakaan beruntun maut di Sukabumi yang melibatkan empat mobil dan satu motor itu mengakibatkan satu orang tewas dan 6 orang lainnya terluka.
Mobil Honda Jazz merah penyebab kecelakaan beruntun di Sukaraja Sukabumi saat dievakuasi. (Sumber : Istimewa)