SUKABUMIUPDATE.com - Sudah kurang lebih 18 hari Siti Rohmah (25 tahun) hilang tak ada kabar. Anak bungsu dari tujuh bersaudara ini adalah warga Desa Ciheulang Tonggoh, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi. Siti belum pulang sejak bilang pergi ke rumah kekasihnya pada 21 Januari 2024.
Keluarga terus mencari Siti, namun belum membuahkan hasil. Keluarga pun sudah mencari ke rumah kekasihnya berinisial A di Parakansalak, Kabupaten Sukabumi, tetapi tak ada. Pada 21 Januari 2024 lalu Siti sempat botram di rumah A, kemudian sore hari pamit bersama teman wanitanya yang datang menjemput.
Kakak Siti, Maryandi (34 tahun), mengatakan sehari berikutnya atau 22 Januari 2024 sore, adik wanitanya itu sempat membalas pesan singkat yang dikirim pihak keluarga dengan mengatakan sedang bekerja. Keluarga menduga Siti akan menginap di temannya. Siti diketahui bekerja di salah satu pabrik sepatu di Sukabumi.
"Katanya lagi kerja, kebetulan shift dua masuk. Jadi saya pikir akan pulang malam. Biasanya pulang pukul 23.00 WIB. Tapi ternyata tidak ada. Saya kira menginap lagi karena malam itu kondisinya hujan," kata Maryandi kepada sukabumiupdate.com pada Kamis (8/2/2024).
Baca Juga: Bantah Sekap Siti Rohmah Gadis Cibadak Sukabumi, Sang Pacar Siap Diperiksa Polisi
Keesokan harinya atau 23 Januari 2024, Maryandi memperoleh informasi dari perusahaan bahwa Siti tidak masuk kerja. Keluarga selanjutnya kembali menghubungi Siti untuk menanyakan kabar dan keberadaannya, namun tidak dibalas. Ketika itu nomor handphone Siti aktif sehingga sempat dilacak.
"Alhamdulillah terdeteksi di daerah Cidahu (Kabupaten Sukabumi). Saya tanya-tanya, tapi tidak ada yang tahu. Akhirnya kami pulang. (Beberapa waktu kemudian) handphone-nya tidak aktif dan besok paginya dicek kembali," ujar dia.
Menurut Maryandi, keluarga sempat curiga terhadap kekasih Siti yakni A. Sebab saat melacak nomor handphone yang aktif pada 24 Januari 2024 pagi, titik lokasi menunjukkan di depan rumah A. "Maps menunjukkan Siti di depan rumah A. Awalnya curiga, wajar manusiawi. Itu baru dugaan awal saya," tuturnya.
Siti pamit dari rumah A tanpa membawa sepeda motor yang dibawanya dari rumah. Motor ini telah digadaikan kepada A bersama surat-suratnya senilai Rp 8,5 juta. Siti beralasan sedang butuh uang karena ibunya akan dioperasi, padahal dalam kondisi sehat. Belakangan A mengaku belum mengenal lebih dekat Siti.
Baca Juga: Misteri Hilangnya Perempuan Sukabumi usai Pergi ke Rumah Kekasih
Keluarga pun akhirnya mengatahui rumah A setelah melacak nomor handphone Siti menggunakan Google Maps. Komunikasi keluarga dan A selanjutnya terbangun dengan baik untuk sama-sama mencari Siti. Bahkan pada 25 Januari 2024, A datang ke rumah Siti di Kecamatan Cibadak untuk bersilaturahmi.
"Hubungan saya dengan A sampai saat ini baik. Waktu dia datang ke sini, oleh saya disambut baik. Tanggal 28 Januari saya datang lagi ke rumah A untuk silaturahmi," ungkap Maryandi yang menyebut tak mempermasalahkan keberadaan motor adiknya di rumah A.
"Motor kasarnya bisa beli lagi. Kalau ini menyangkut nyawa. Terakhir bertemu saat itu izin berpamitan ke umi (ibunya) untuk ke rumah A di Parakansalak," terangnya.
Maryandi mengatakan saat dirinya berkunjung kedua kali. orang tua A baru mendengar kabar Siti hilang. "Tahu dari saya, katanya Siti suka ke situ juga A tidak pernah bilang ke orang tuanya. Kabarnya A sudah punya rumah sendiri sehingga sudah tidak tinggal dengan orang tuanya," ujar dia.
"Saya sempat bertanya kepada A, kalau tahu kabar ibunya (Siti) sakit, kenapa tidak diantarkan pulang ke rumah. Tapi jeda waktu dari proses gadai motor sampai jam lima sore cukup lama. Saya juga tidak tahu permasalahannya. Hanya menngetahui adik saya datang ke rumah A, dari situ sudah tidak ada," kata Maryandi.
Keluarga telah melaporkan hilangnya Siti ke kepolisian. Namun belum ada kabar terbaru.