DPUTR Sebut 196 Rutilahu di Kota Sukabumi Segera Diperbaiki Tahun 2024

Selasa 06 Februari 2024, 14:32 WIB
Kepala DPUTR Kota Sukabumi Sony Hermanto membahas soal rutilahu. | Foto: SU/Asep Awaludin

Kepala DPUTR Kota Sukabumi Sony Hermanto membahas soal rutilahu. | Foto: SU/Asep Awaludin

SUKABUMIUPDATE.com - Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kota Sukabumi mencatat masih banyak rumah tidak layak huni (rutilahu) di Kota Sukabumi. Setidaknya 196 rutilahu akan diperbaiki pada 2024.

Kepala DPUTR Kota Sukabumi Sony Hermanto mengatakan pihaknya berencana akan melakukan perbaikan terhadap 196 rutilahu di Kota Sukabumi pada 2024 melalui anggaran yang berasal dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar).

“Kalau (anggaran) pusat kita belum terima. Kita masih mengusulkan BSPS (bantuan stimulan perumahan swadaya). Itu kan identik dana aspirasi anggota dewan. Sementara sekarang anggota dewannya lagi dipilih (Pemilu 2024). Nah yang provinsi itu ada bantuan sekitar 196 unit,” ujar Sony kepada sukabumiupdate.com pada Selasa (6/2/2024).

Lebih lanjut, kata Sony, sebanyak 196 unit rutilahu itu tersebar di enam kelurahan yaitu Kelurahan Sindangpalay, Kelurahan Selabatu, Kelurahan Citamiang, Kelurahan Nanggeleng, Kelurahan Cipanengah, dan Kelurahan Benteng.

Sony menyebut adanya bantuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat, menjadikan target Kota Sukabumi yang hanya akan memperbaiki 121 rutilahu, dapat dicapai, bahkan berlebih, sehingga sisanya dialokasikan untuk kawasan kumuh.

Baca Juga: DPUTR Usulkan 145 Rutilahu di Kota Sukabumi Dapat Bantuan

“Target penyelesaian kita itu 121 unit. Tetapi datangnya bantuan dari provinsi 196 unit, otomatis kita over target di tahun 2024. Kawasan kumuh kita sudah jelas dan kawasan kumuh kita untuk menembak angka stunting dan itu yang paling banyak ada di Citamiang,” kata dia.

Lebih rinci, Sony menyebut berdasarkan aturan, alokasi untuk perbaikan rutilahu yaitu Rp 20 juta untuk kategori rumah dengan kerusakan berat, Rp 17 juta untuk kategori rumah rusak sedang, dan Rp 10 juta untuk rumah rusak ringan.

“Yang penting buat kita mah sesuai dengan juklak-juknis-nya. Nanti itu juga sesuai aturan Kepwal atau Keputusan Gubernur bahwa besarannya untuk di Kota Sukabumi Rp 20 juta untuk rusak berat (Rp 17 juta bahan dan Rp 3 juta upah)," ucapnya.

“Kemudian rusak sedang Rp 15 juta (Rp 2,5 juta upah), Rp 10 juta untuk ringan itu upahnya Rp 2 juta dan sisanya bahan. Itu sudah di-Kepwal-kan dan sesuai aturan yang ada. Jadi kita tidak akan keluar dari situ," ujar Sony. (ADV)

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Food & Travel25 November 2024, 07:00 WIB

Resep Membuat Lapis Legit, Kue Tradisional Jadul yang Populer Sejak Zaman Belanda

Kue Lapis Legit juga dikenal dengan nama Spekkoek dalam bahasa Belanda karena diperkenalkan oleh para penjajah Belanda di Indonesia.
Resep Kue Lapis Surabaya 4 Telur, Stok Camilan Manis di Rumah untuk Keluarga. Foto: IG/barecamagazine
Science25 November 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 25 November 2024, Awal Pekan Hujan di Siang Hari

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan beberapa diantaranya hujan deras disertai petir saat siang hari pada 25 November 2024.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan beberapa diantaranya hujan deras disertai petir pada 25 November 2024. | (Sumber : Foto: Freepik.com)
Sukabumi24 November 2024, 23:11 WIB

Mobil Jazz Merah Ngebut, Penyebab Kecelakaan Beruntun Maut di Sukaraja Sukabumi

Peristiwa kecelakaan beruntun maut di Sukabumi yang melibatkan empat mobil dan satu motor itu mengakibatkan satu orang tewas dan 6 orang lainnya terluka.
Mobil Honda Jazz merah penyebab kecelakaan beruntun di Sukaraja Sukabumi saat dievakuasi. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi24 November 2024, 22:51 WIB

Kecelakaan Beruntun di Sukaraja Sukabumi Libatkan 5 Kendaraan, 1 Korban Meninggal

Berikut kronologi kecelakaan beruntun di Sukaraja Sukabumi yang libatkan 5 kendaraan.
Kondisi kendaraan yang terlibat kecelakaan di Sukaraja Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Nasional24 November 2024, 22:15 WIB

Siap-siap, Harga Rumah Diproyeksi Bakal Naik Imbas Kebijakan PPN 12 Persen

Kenaikan tarif PPN 12 Persen mulai tahun depan ini disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam rapat kerja dengan komisi XI DPR pekan lalu.
Ilustrasi rumah. (Sumber : Shutterstock)
DPRD Kab. Sukabumi24 November 2024, 21:24 WIB

Reses Loka Tresnajaya di Desa Kutajaya Sukabumi, Infrastruktur Mendominasi Aspirasi

Menurut Loka, Desa Kutajaya adalah salah satu desa terluas di Cicurug namun masih memiliki sejumlah wilayah yang belum tersentuh aspal.
Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi dari Partai Golkar, H.M. Loka Tresnajaya menggelar reses di Kampung Pereng, Desa Kutajaya, Kecamatan Cicurug, Sabtu 23 November 2024. (Sumber : Istimewa)
Sehat24 November 2024, 21:02 WIB

Tukak Lambung Pada Anak : Ketahui Gejala dan Penyebabnya

Tukak lambung atau yang juga dikenal sebagai tukak peptik diketahui sangat jarang terjadi pada anak-anak dibandingkan orang dewasa, tetapi ternyata hal ini terjadi lebih sering daripada yang dibayangkan.
Ilustrasi seorang anak menderita tukak lambung (Sumber : Freepik/@freepik)
Sukabumi24 November 2024, 20:23 WIB

10 Penumpang Terluka, Kronologi dan Dugaan Penyebab Bus Terguling di Lingsel Sukabumi

Berikut kronologi dan dugaan penyebab bus terguling di jalur Lingkar Selatan atau Lingsel Kota Sukabumi.
Bus yang terguling di Jalur Lingkar Selatan Kota Sukabumi saat dievakuasi oleh mobil derek. (Sumber Foto: Istimewa)
Life24 November 2024, 20:00 WIB

3 Legenda Curug Sanghyang Taraje, Tapak Sangkuriang Hingga Tangga Menuju Kayangan

Konon, Sangkuriang ingin mengambil bintang untuk Dayang Sumbi, ibu yang sangat dicintainya. Untuk mencapai bintang, Sangkuriang melewati Curug Sanghyang Taraje, yang dianggap sebagai tangga menuju kayangan.
Curug Sanghyang Taraje. Foto: IG/smiling.westjava
Mobil24 November 2024, 19:26 WIB

Sejarah dan Kisah Angkutan Umum di Pajampangan Sukabumi

Keberadaan angkutan umum di wilayah Sukabumi Selatan tersebut sudah ada sekitar tahun 1921, dengan jurusan Soekaboemi-Soerade.
Angkutan umum pertama Surade-Sukabumi (Sumber : Istimewa)