SUKABUMIUPDATE.com - UPTD Puskesmas Purabaya, membawa Wiwin Winarti (37 tahun) mantan Tenaga Kerja Wanita (TKW) warga Kampung Pasirbitung RT 029/05, Desa Purabaya, Kecamatan Purabaya, Kabupaten Sukabumi, yang mengalami depresi.
Kepala Puskesmas (Kapus) Purabaya, Sudira Efendi mengatakan ia bersama Forkopimcam Purabaya, Pemdes Purabaya, dan TKSK Purabaya, sepakat kembali membawa pasien bernama Wiwin untuk melakukan pengobatan kembali ke RS Marzuki Mahdi Bogor.
"Berangkat tadi pagi pukul 05.00 WIB, menggunakan kendaraan ambulan Puskesmas Purabaya, diantar sama keluarga dan petugas PKM Purabaya," ucapnya kepada sukabumiupdate.com, Senin (5/2/2024).
"Pasien sudah tiba di rumah sakit, dan sudah masuk ruangan medis. Pengobatan ini memang sudah berulang kali, semoga saja pasien benar benar bisa sembuh," imbuhnya.
Baca Juga: Komisioner KPU Terbukti Langgar Kode Etik karena Terima Pencalonan Gibran
Nasib malang menimpa Wiwin Winarti (37 tahun) seorang mantan tenaga kerja wanita (TKW) asal Kampung Pasirbitung RT 029/05, Desa Purabaya, Kecamatan Purabaya, Kabupaten Sukabumi.
Wiwin sudah berulang kali berobat karena mengalami depresi namun tak kunjung sembuh. Kondisi itu akhirnya membuat orang tuanya kebingungan. Wiwin kini tinggal bersama kedua orangtuanya, hal itu dikarenakan rumah yang dimilikinya sudah dijual untuk berobat.
Yati (51 tahun) ibu dari Wiwin, mengatakan, bahwa anaknya sudah tiga kali dibawa ke Rumah Sakit Jiwa dr. H. Marzoeki Mahdi (RSJMM) di Bogor. Namun setiap dipulangkan, 3 bulan atau 4 bulan gangguan kejiwaannya kambuh kembali.
"Untuk pengobatan pertama kali di RS Marzoeki Mahdi, sudah lupa tahun berapanya. Kedua kalinya tahun 2021, dan terakhir pada tanggal 7 Desember 2023, tanggal 26 Desember 2023 pulang, sekarang kambuh lagi sudah hampir 2 bulan," ujar Yati kepada sukabumiupdate.com, Minggu (4/2/2024).
Baca Juga: Apindo Kota Sukabumi Ungkap Penyebab Penutupan Toserba Tiara hingga Nasib Karyawan
Menurut Yati, saat ini Wiwin hampir setiap hari mengamuk, merusak rumah dan membahayakan. "Kalau kambuh tidak berani mendekat. Takutnya merusak rumah tetangga, apalagi sekarang suka jalan kemana mana, tapi masih ingat pulang," ujarnya.
"Wiwin tinggal bersama kami. Adapun anak perempuannya kelas 6, tinggal sama bibinya, adik dari Wiwin, masih sekampung tidak jauh. Kalau pihak keluarga, berharap ada bantuan agar anak kami bisa diobati lagi," harapnya.
Berdasarkan catatan sukabumiupdate.com, karena kondisi kejiwaannya itu, pada tahun 2021 lalu Wiwin sempat dikurung di dalam bangunan kayu ukuran 2,5x3 meter di depan rumahnya.
Usai dibawa ke RS Marzoeki Mahdi yang kedua kalinya, Wiwin kemudian diputuskan keluarga untuk tidak dipasung kembali di bangunan tersebut.
Baca Juga: Koalisi Cek Fakta "Gelar Live Fact Checking" Debat Pilpres Pamungkas
Dari keterangan pihak keluarga, Wiwin sudah 4 kali berangkat ke negara Arab Saudi untuk mengadu nasib menjadi TKW. Pertama dia berangkat tahun 2006, dalam kondisi sehat dan tidak memiliki riwayat sakit apapun. Tetapi selama 1 tahun keluarga kehilangan kontak dan pihak keluarga baru mendapat surat dari RS Polri pada 2007. RS Polri menyatakan bahwa Wiwin Winarti sudah berada di RS Polri.
Di tahun 2007, Wiwin mulai mengalami depresi. Keluarga kemudian mengurung dan berupaya merawat Wiwin di dalam rumah. Uang hasil bekerja menjadi TKW pun habis untuk mengobati Wiwin. Enam tahun setelah itu, Wiwin pun sehat dan kembali pergi ke Arab Saudi menjadi TKW.