SUKABUMIUPDATE.com - Kasus ledakan tabung gas CNG (Compressed Natural Gas) di Cibadak Kabupaten Sukabumi kini ditangani Polda Jawa Barat.
Diketahui, peristiwa ledakan maut itu terjadi di Jalan Nasional Sukabumi-Bogor pada Senin, 27 November 2023 lalu dan menewaskan dua orang.
Wakil Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jabar, AKBP Indra Hermawan, menyampaikan, pihaknya baru merampungkan pemeriksaan semua saksi dan akan segera menetapkan tersangka dalam kasus tersebut.
"Kami baru melakukan pemeriksaan saksi saksi, kemudian dari ahli juga sudah kita minta keterangan, dari ahli Ditjen Migas sudah, ahli labfor juga sudah, semuanya (sudah diperiksa), termasuk dari kementerian juga sudah. Kita bentar lagi mau menetapkan tersangka," ujar Indra kepada awak media via sambungan telefon, Jumat (2/2/2024).
Menurut Indra, gelar perkara penetapan tersangka itu akan dilakukan pada bulan Februari 2024 ini. "Insya Allah bulan ini, karena sudah rampung semuanya," tandasnya.
Baca Juga: Belum Ada Tersangka di Kasus Ledakan Gas CNG Sukabumi, Polda Jabar Turun Tangan
Diberitakan sebelumnya, insiden ledakan tabung gas CNG ini terjadi saat diangkut truk yang melintas di Jalan Nasional Sukabumi-Bogor, Kampung Lodaya, Desa Karangtengah, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Senin sore, 27 November 2023.
Terdapat 20 tabung gas CNG yang diangkut truk Isuzu pelat kuning bernomor polisi B 9496 SYX. Puluhan tabung gas tersebut dibawa dari Citeureup, Kabupaten Bogor, menuju Kabupaten Cianjur. Dua tabung meledak sekira pukul 17.35 WIB saat lalu lintas padat karena bersamaan dengan jam pulang pabrik.
Sejumlah kendaraan terdampak ledakan ini di antaranya mobil Toyota Avanza hitam (di belakang truk), Suzuki Grand Vitara biru (di belakang truk), angkot, dan tiga sepeda motor.
Dari sembilan orang yang menjadi korban, dilaporkan korbas tewas berjumlah 2 orang yakni Heni Handayani (56 tahun) Penumpang mobil Toyota Avanza warga Kecamatan Bojonggenteng dan Uwoh Abdullah (38 tahun/sempat koma 1 jam) Pengendara sepeda motor warga Kecamatan Parakansalak.
Selepas kejadian, Kasatreskrim Polres Sukabumi AKP Ali Jupri mengatakan pihaknya melakukan olah tempat kejadian perkara dan penyelidikan di lokasi ledakan. Satreskrim mengidentifikasi beberapa rumah yang berdekatan dengan truk saat berhenti dan terjadi ledakan. Atap sejumlah rumah hancur karena diduga tekanan gas yang keluar dari dalam tabung.
"Kita lihat beberapa rumah yang berdekatan dengan mobil (truk) berhenti, di mana terjadi ledakan. Sejumlah rumah rusak atapnya, hancur, karena daya tekanan dari gas yang keluar," kata Ali kepada sukabumiupdate.com Selasa 28 November 2023.
Ali menyebut dua tabung gas meledak di atas truk, sedangkan 18 tabung lainnya masih utuh. "Satu mobil (truk) itu berisi 20 tabung, yang 18 masih di dalam kendaraan, satu ada di sungai dan satu belum ditemukan. Kita juga sudah dari kebun, susuri kebun dan sungai, masih belum ditemukan satu tabung yang lompat," ujar dia menjelaskan.
Dalam proses olah tempat kejadian perkara, polisi menemukan cylinder valve atau katup silinder tabung gas yang patah. Ali mengatakan dugaan sementara, ledakan terjadi akibat adanya patahan cylinder valve. "Dugaan sementara karena adanya patahan dari cylinder valve dari gas yang tertempel di tabung tersebut," ungkapnya.
"Saat itu mobil dalam keadaan macet berhenti, namun tidak ditemukan guncangan. Kami masih menyelidiki penyebab cylinder valve ini patah," tambah Ali saat itu.