SUKABUMIUPDATE.com - Mak Iting (80 tahun) harus menikmati masa tua dengan keprihatinan. Warga Kampung Subang Wetan RT 01/22 Desa/Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, tersebut tinggal di rumah tidak layak huni (rutilahu) bersama anaknya bernama Latip (41 tahun) yang diduga mengalami gangguan mental.
Berdasarkan informasi yang dihimpun redaksi sukabumiupdate.com pada Selasa (30/1/2024), Mak Iting memiliki empat anak yang sudah berusia dewasa. Ketiga anaknya yang lain telah membina keluarga dan memiliki kondisi kehidupan yang tidak jauh berbeda alias berekonomi pas-pasan. Sementara suaminya sudah lama meninggal dunia.
Ketua RT setempat, Asep, mengatakan Mak Iting saat ini menempati rumah sederhana yang kondisinya sangat mengkhawatirkan. Material bangunan semi permanen yang hanya terbuat dari bilik bambu membuat atap rumahnya hampir roboh. Selain itu, ketika hujan mengguyur, air sering mengalir cukup deras dari atap yang bocor tersebut.
“Sampai sekarang Mak Iting belum pernah dapat bantuan dari pemerintah, kondisinya parah, sudah mau ambruk atapnya,” ujar dia kepada awak media.
Baca Juga: Banyak Rutilahu di Kabupaten Sukabumi, DPRD Bahas Terbatasnya Anggaran
Asep mengungkapkan dengan kondisi sudah tua dan hidup bersama anak yang diduga mengalami gangguan mental, Mak Iting memenuhi kebutuhan sehari-harinya dengan mengandalkan pemberian tetangga atau anaknya yang lain. Mak Iting tidak memiliki lagi tenaga untuk beraktivitas atau bekerja demi tercukupinya keperluan dia.
"Kondisinya sudah tua, tidak bisa melakukan aktivitas apa-apa. Makan saja sehari-hari berharap pemberian anaknya yang kondisinya kurang mampu atau dari tetangga yang kasihan. Meskipun kondisinya sangat mengkhawatirkan, Mak Iting belum pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah,” kata Asep menjelaskan kondisi warganya.
Sebagai ketua RT, Asep mengaku pernah mengupayakan Mak Iting untuk mendapatkan bantuan berupa perbaikan rutilahu, namun hingga saat ini belum terealisasi. “Sudah satu tahun kami berupaya dengan berbagai pengajuan kepada pemerintah desa. Tapi hasilnya hanya difoto-foto saja. Realisasinya sampai hari ini tidak ada," ungkapnya.
Asep berharap pemerintah bisa memberikan bantuan kepada Mak Iting. "Jangan sampai apa yang disampaikan pemerintah untuk meningkatkan akses masyarakat di bidang perumahan dan permukiman yang layak dan aman serta terjangkau itu hanya ucapan," kata dia.