SUKABUMIUPDATE.com - Alun-alun laut Gadobangkong yang berada di pesisir teluk Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi tengah viral karena dalam sepekan ini sudah ramai dikunjungi warga. Padahal area proyek pembangunan ruang publik tersebut belum 100 persen rampung.
Pantauan sukabumiupdate.com Senin (29/1/2024), terlihat sedari pagi banyak warga yang antusias memadati sepanjang sudut alun-alun yang berada di Jalan Kidang Kencana Kelurahan Palabuhanratu itu. Namun tak lama, mereka kemudian dibubarkan petugas Satpol PP dengan pengeras suara.
Setelah itu datang petugas dari Forkopimcam dan kelurahan Palabuhanratu menempelkan spanduk larangan masuk bagi semua warga yang tidak berkepentingan dengan pembangunan proyek tersebut.
Camat Palabuhanratu Ali Iskandar mengatakan, penutupan akses masuk proyek Alun-alun laut Gadobangkong itu merupakan hasil kesepakatan bersama dari pertemuan yang digelar pihaknya dengan pelaksana proyek, pengurus RW hingga para pemuda yang tergabung dalam Karang Taruna setempat, Senin (29/1/2024).
Menurut Ali, pertemuan ini digelar untuk mencari solusi agar pembangunan proyek yang digagas Pemprov Jawa Barat dengan Pemkab Sukabumi itu tak terganggu dengan kehadiran pengunjung.
“Karena perlu diketahui bahwa pembangunan (alun-alun) Gadobangkong itu belum 100 persen (selesai), belum juga ada serah terima ke provinsi Jawa Barat, belum juga dilimpahkan ke Kabupaten Sukabumi, belum juga ada kegiatan pemeliharaan, sehingga oleh karenanya kita tunggu dulu sampai tahapan itu selesai, tuntas,dan kemudian warga masyarakat bisa menikmati area itu dengan sempurna,” ujar Ali kepada sukabumiupdate.com.
Baca Juga: Kang Emil Blak-blakan Soal Alun-alun Laut Gadobangkong Palabuhanratu
Ali mengungkapkan bahwa hasil dalam pertemuan itu telah disepakati 4 hal, dimana salah satunya untuk sementara menutup akses masuk menuju kawasan proyek Alun-alun laut Gadobangkong.
“Ada empat hal yang diambil, pertama adalah pihak perusahaan melakukan perbaikan untuk mengisolasi atau kemudian memagar kembali lahan (proyek) Gadobangkong, nanti akan dicek oleh Pak Lurah oleh Kasi Trantib kecamatan termasuk juga oleh pak RW 27 dan 28,” ujarnya.
“Yang kedua juga akan dipasang himbauan, ada 20 himbauan nanti dipasang di pagar kepada warga masyarakat. Yang ketiga juga akan menanam orang, nah itu dibawah kendali Polisi Pamong Praja kecamatan dan Kabupaten, akan ada petugas yang berada di sana,” tambahnya.
Kemudian yang terakhir, lanjut Ali, melarang warga atau pengunjung parkir sembarangan di pinggir jalan di sekitar area proyek.
“Kita sudah menyediakan lahan eks UPTD Dishub untuk parkir warga yang akan ke lokasi itu, tetapi untuk sementara waktu bisa melihat dari kejauhan,” jelasnya.
Lebih lanjut Ali mengungkapkan, bahwa progres pembangunan alun-alun laut yang menelan anggaran Rp 15 Miliar lebih tersebut saat ini sudah mencapai 99,46 persen. Informasi itu ia dapatkan dari pihak perusahaan pelaksana proyek.
Meski begitu, Ali menilai setelah nantinya rampung ada beberapa tahapan yang harus dilalui sebelum akhirnya diresmikan dan dibuka untuk umum.
“Memang sudah sampai ke titik akhir. Tapi tidak hanya sampai selesai, harus juga dievaluasi, dimonitoring, dinilai oleh provinsi setelah itu kemudian sesuai dengan ketetapan, maka kemudian dilimpahkan, diserahterimakan, ada pemeliharaan. Setelah itu kemudian dialihkan ke Kabupaten, diresmikan, kemudian baru bisa launching untuk digunakan oleh warga masyarakat, mudah-mudahan secepatnya,” tandasnya.