PVMBG Kaji Lokasi Longsor Cibadak Sukabumi, Proyek Perumahan Jadi Pemicu?

Senin 29 Januari 2024, 19:56 WIB
Foto udara lokasi longsor di Kampung Cibatu Hilir RT 01/11, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Rizki Gustana

Foto udara lokasi longsor di Kampung Cibatu Hilir RT 01/11, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Rizki Gustana

SUKABUMIUPDATE.com - Tim Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) meninjau langsung lokasi bencana tanah longsor yang menimbun belasan rumah di Kampung Cibatu Hilir, RT 01 RW 11, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Senin (29/1/2024).

Tim yang dipimpin langsung Kepala PVMBG Hendra Gunawan itu datang bersama Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin, Kepala BPBD Provinsi Jawa Barat Dani Ramdan, dan Wakil Bupati Sukabumi Iyos Somantri.

Menurut Hendra, pihaknya dalam kesempatan itu melakukan pengambilan gambar visual lokasi longsor untuk menjadi bahan assessment, sehingga kedepannya dapat memberikan keputusan tepat terkait kelanjutan kawasan permukiman yang diintai oleh longsor.

"Tadi sudah kita lihat sama-sama dengan rombongan dengan pak gubernur bahwa ada 13 rumah yang tertimbun dan 6 rumah dalam situasi bahaya, sisanya 60 rumah juga berisiko. Tadi saya sudah ngambil gambar ujung dari longsoran. Jadi yang longsor ini dari tempat kita meninjau ini atapnya itu di bawah. Jadi sekitar 7 meter di bawah rumah yang tertimbun longsor," kata Hendra kepada awak media.

“Sedangkan kalau kita lihat sumber longsornya itu di atas, bayangkan ini yang di bawah rumah yang tertimbun, tiba-tiba di atas mungkin di sana ada urugan ya itu mungkin resiko sebetulnya," tambahnya.

Baca Juga: Hasil Analisis Sementara PVMBG soal Penyebab Longsor di Cibadak Sukabumi

Hendra menuturkan, untuk penanganan sementara pihaknya merekomendasikan untuk dipasang pile penahan tanah. Hal itu untuk solusi jangka pendek sebelum nantinya diputuskan bahwa warga yang terdampak harus direkolasi.

“Nah ini ada tim ahli dari badan geologi yang akan melakukan assesment apakah seperti ini terutama memberikan penanganan seperti apa yang tepat, apakah secara ekonomis juga. Apakah ini dibuat pile-pile yang untuk menahan karena bronjong tidak akan kuat ataukah relokasi ini yang tidak mudah sebetulnya karena dua-duanya bisa ditempuh juga memerlukan waktu," paparnya.

Terkait dugaan pemicu terjadinya tanah longsor, Hendra menyebut salah satunya akibat adanya aktivitas proyek cut and fill perumahan di atas pemukiman warga terdampak.

"Sementara dugaan awal. Ini lebih pastinya kan tim yang akan bekerja, jadi kalau secara geologi umum ya jadi ada batuan yang menyerap air, tapi di bawahnya ada lempung. Itu umum, tapi dari peta ya. Tapi kan kita harus validasi dengan data lapangan dikombinasi. Dampaknya sudah terlihatkan sekarang, tapi yang perlu dikaji ini keamanan ke depan seperti apa. Iya itukan (perumahan) dugaan ya kita harus asesmen dua tiga hari," ungkapnya.

"Kalau dari geologi memang dibawahnya ada formasi Rajamandala itu kan batuannya lempung nah kalau ada hujan air lempung ini lah yang bisa ini tapi kan ini perlu data lapangan," tambahnya.

Baca Juga: Bahas Nasib Penyintas, Pj Gubernur Jabar Cek Lokasi Longsor di Cibadak Sukabumi

Sementara itu, Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin mengatakan akan mencari solusi bersama Pemerintah Kabupaten Sukabumi terkait kelanjutan warga yang terdampak. Apakah akan langsung direlokasi ke tempat lain atau menunggu hasil asesmen tanah di titik bencana. Semua kebijakan yang diambil dilakukan demi keamanan dan mencegah kejadian serupa di masa depan.

"Penanganannya sudah sangat baik. Pak Hendra (PVMBG) dan tim akan melihat kondisi tanahnya. Jadi ada 13 (rumah) yang betul-betul tertimbun, enam (rumah) zona merah, dan 60 (rumah) terancam. Kami dengan Pak Wakil Bupati dan Kepala BPBD mencari solusi bagaimana rumah tinggal untuk saudara-saudara kita, apakah direlokasi atau menunggu hasil (asesmen) dari Geologi. Intinya kami ingin semuanya aman tidak terjadi lagi kejadian serupa," ujarnya.

Bey mengatakan kejadian longsor pada Rabu, 24 Januari 2024 lalu, menjadi pelajaran berharaga kedepannya kepada masyarakat bahwa harus berhati-hati dalam pemilihan tanah. Dia meminta jangan sampai mendirikan rumah dan bangunan lain tanpa berkoordinasi dengan PVMBG dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

"Kalau tertimbun memang agak susah dan membahayakan. Pak kades ternyata kader desa tangguh bencana. Kami apresiasi dan sangat sigap menyelamatkan warganya. Tadi bercerita, waktu kejadian masih banyak yang ingin mengambil barang, tapi dia mencegah agar jangan dulu mengambil barang, terpenting selamatkan dulu jiwanya," ujarnya.

Bey menilai penanganan pengungsi sudah baik, di mana ada warga yang menderita darah tinggi diperhatikan. Dia meminta anak-anak diperhatikan. "Harus sekolah. Kalau tidak ada seragam, dipaksakan pakai seragam. InsyaAllah Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi akan melengkapi seragam, sepatu, dan lain sebagainya," kata dia.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat disebut Bey ingin segera melihat para penyintas hidup nyaman dan aman. "Kami akan memberikan yang terbaik untuk masyarakat. Kalau dikasih uangnya, apakah cukup dengan uang segitu bisa membangun rumah," ungkapnya.

Sebelumnya, Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Sukabumi menyatakan data terakhir terdapat 13 rumah yang rusak. Kemudian enam berstatus zona merah dan 60 rumah terancam. Sementara total 105 kepala keluarga mengungsi, baik sebagai korban rumah rusak, rumah terancam, maupun rumah di zona merah.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Inspirasi24 November 2024, 10:00 WIB

Lowongan Kerja Sebagai Visual Merchandising Area, Penempatan di Kota Sukabumi

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Ilustrasi. Lowongan Kerja Sebagai Visual Merchandising Area, Penempatan di Kota Sukabumi. (Sumber : Freepik)
Sukabumi24 November 2024, 09:21 WIB

Tanah Longsor di Cidolog Sukabumi, 14 Domba Garut Milik Warga Tertimbun

Longsor ini menyebabkan kandang berserta 14 ekor domba Garut bersertifikat milik seorang peternak di Cidolog Sukabumi tertimbun, dan baru diketahui oleh warga pada pagi harinya, Sabtu (23/11/2024).
Longsor di Cidolog Sukabumi, timbun kandang serta 14 ekor domba garut | Foto : Sukabumiupdate.com
Sehat24 November 2024, 09:00 WIB

Cara Membuat Air Rebusannya Kayu Manis dan Mengenal 5 Manfaat Kesehatannya

Kayu manis adalah salah satu rempah-rempah yang memiliki khasiat luar biasa untuk kesehatan.
Ilustrasi - Kayu manis adalah salah satu obat herbal yang bermanfaat bagi kesehatan. (Sumber : Pexels.com/@Ngô Trọng An)
Sukabumi24 November 2024, 08:50 WIB

Sopir Hilang Kendali, Penyebab Honda CRV Tabrak Truk Molen di Cibadak

Kronologi kecelakaan lalu lintas yang terjadi di Jalan Siliwangi, tepatnya di Kampung Cibadak, Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, pada Sabtu (23/11/2024) sekitar pukul 17.30 WIB
Truk molen yang terlibat kecelakaan di depan kantor Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Sabtu sore (23/11/2024). | Foto: Istimewa
DPRD Kab. Sukabumi24 November 2024, 08:38 WIB

DPRD Kabupaten Sukabumi Tetapkan 20 Propemperda 2025, Berikut Daftarnya!

DPRD Kabupaten Sukabumi bersama Pemerintah Kabupaten Sukabumi menyepakati 20 Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) sebagai bagian dari Program Pembentukan Peraturan Daerah (Propemperda) Tahun 2025.
Bayu Permana, Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi Fraksi PKB | Foto : Ibnu Sanubari
Food & Travel24 November 2024, 08:00 WIB

Resep Kue Lapis Surabaya 4 Telur, Stok Camilan Manis di Rumah untuk Keluarga

Kue Lapis Surabaya biasanya terdiri dua lapisan kuning dan satu lapisan cokelat.
Resep Kue Lapis Surabaya 4 Telur, Stok Camilan Manis di Rumah untuk Keluarga. Foto: IG/barecamagazine
Science24 November 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 24 November 2024, Pagi Berawan dan Siang Hujan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan beberapa diantaranya hujan deras disertai petir saat siang hari pada 24 November 2024.
Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan saat siang hari pada 24 November 2024.(Sumber : Pixabay.com/@Horacio30).
Sukabumi23 November 2024, 23:52 WIB

Puluhan Rumah di Cidadap Sukabumi Terendam Banjir, Warga Berupaya Selamatkan Barang

Hingga kini warga masih berupaya menyelamatkan barang-barang.
Situasi banjir di Kampung Ciyocok, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu malam (23/11/2024). | Foto: Istimewa
Sukabumi23 November 2024, 23:37 WIB

Tiga Rumah di Simpenan Sukabumi Rusak Tertimpa Longsor, Penghuni Mengungsi

Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.
Rumah yang tertimpa longsor di Kampung Cisaat, Desa Sangrawayang, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (23/11/2024). | Foto: P2BK Simpenan
Sukabumi23 November 2024, 23:21 WIB

Jejak Ibu Soed di Sukabumi: Pendidikan, Musik, dan Lagu Tanah Airku yang Melegenda

Selain usaha kapal nelayan, Mohamad Niung juga membuka usaha kerajinan tangan.
Potret Ibu Soed. | Foto: aktualid.net