SUKABUMIUPDATE.com - Polres Sukabumi memberi penghargaan untuk seorang Ketua RW bernama Pian Sopian, sebagai bentuk apresiasi atas kesigapannya mengevakuasi warga sesaat sebelum bencana longsor menimbun banyak rumah di Kampung Cibatu Hilir, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi pada Rabu 24 Januari 2024 lalu.
Penghargaan itu diberikan langsung oleh Kapolres Sukabumi AKBP Tony Prasetyo kepada Pian Sopian di Mapolres Sukabumi, Senin (29/1/2024).
Selain Pian, polisi juga memberikan penghargaan kepada tiga orang personelnya masing-masing Bripka Tedi Tryadi, Bripka Sandi Praja dan Brigpol Dwi Cahya Agustiani. Mereka adalah personel Bhabinkamtibmas yang langsung merespons ketika mendapat laporan soal kebencanaan.
"Kejadian longsor beberapa hari lalu di Cibatu Hilir semua stakeholder masyarakat bahu membahu untuk meringankan beban saudara kita, termasuk pak Pian ini salah satu ketua RW setempat yang mempunyai peran sangat penting memberikan himbauan sedini mungkin kepada masyarakat untuk mengevakuasi," ujar AKBP Tony kepada awak media.
Baca Juga: Bakal Diberi Uang DTH Tiga Bulan, Iyos Soal Penyintas Longsor Cibadak Sukabumi
Menurut Tony, peran Pian selaku ketua RW dan para personelnya itu sangat penting untuk meminimalisir korban fatal akibat bencana tersebut.
"Sehingga dengan peran dari pak Pian dan beberapa babin untuk korban fatal dapat diminimalisir," jelasnya.
Sementara itu Pian Sopian mengaku tak menyangka akan mendapat penghargaan dari Kapolres Sukabumi. Pasalnya, aksi heroiknya sesaat sebelum bencana longsor terjadi itu sudah menjadi kewajibannya sebagai warga masyarakat.
"Ini suatu pujian yang sangat berharga dari saya, dari hati nurani sangat dalam saya tidak mengharapkan satu penghargaan dari siapapun, karena waktu itu saya ikhlas menolong warga, tapi alhamdulillah pak kapolres memberikan penghargaan kepada saya," ujar Pian.
Pian Sopian menjelaskan bahwa saat ini kondisi di kampung Cibatu Hilir masih tetap sama, warga sekitar masih tinggal di tenda yang sudah disediakan oleh pemerintah.
"Saat ini sama seperti hari hari yang lalu, para pengunggsi maish dalam tenda pengungsian, dan kondisi rumah yang longsorpun selarang masih dalam pemantauan pihak BPBD dan pihak terkait lainnya, sebanyak 69 rumah 223 jiwa itu masih berada di tenda pengungsian," terangnya.
Baca Juga: Suara Mencurigakan Sebelum Longsor Timbun 10 Rumah di Cibadak Sukabumi
Diketahui, bencana longsor ini terjadi pada Rabu 24 Januari 2024 sekira pukul 06.30 WIB pagi. Pian Sopian yang merupakan Ketua RW 11 saat itu di tengah hujan deras melakukan aksi cepat dengan mengetuk seluruh pintu rumah warga agar semua penghuninya keluar rumah.
Inisiatif untuk evakuasi warga itu ia lakukan bersama BPBD usai mendapat laporan bahwa kondisi sejumlah rumah alami keretakan akibat pergerakan tanah, satu jam sebelum musibah longsor terjadi.
"Saya mendapat laporan sekitar pukul 05.45 WIB, warga mengabarkan rumahnya sudah retak-retak. Saya langsung ke lokasi, tanah dekat tebing di Perumahan Atlantis sudah mulai retak-retak dan turun pelan-pelan," kata Pian kepada awak media beberapa jam setelah longsor.
Begitu warga berhasil menyelamatkan diri, lanjut Pian, saat itu baru 8 rumah yang terdampak tebing perumahan.
“Ada 12 sampai 14 rumah lain yang kondisinya terancam. Kondisi tanah masih bergerak, dan saya meminta antisipasi, terutama saat hujan deras. Debit air dari atas harus diatasi agar tidak menambah risiko di permukiman yang kondisinya sangat rendah," ungkap Pian.
Meskipun dalam situasi sulit, Pian tetap menjaga semangat dan keselamatan warga. "Untuk penyintas, saya evakuasi ke lokasi yang aman. Biarkan harta benda yang hilang, yang penting jiwa mereka selamat," pungkasnya.