SUKABUMIUPDATE.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukabumi akan memberikan dana tunggu hunian (DTH) kepada penyintas bencana longsor di Kampung Cibatu Hilir, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi. Hal ini disampaikan Wakil Bupati Sukabumi Iyos Somantri saat meninjau lokasi.
Iyos meninjau lokasi longsor bersama Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin pada Senin (29/1/2024). Diketahui, data sementara yang dihimpun Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Sukabumi menyatakan 13 rumah rusak tertimbun, enam rumah berstatus zona merah, dan 60 rumah terancam.
"Hari ini untuk (penyintas) yang 13 rumah (rusak) dan enam (zona merah), kita berikan dana tunggu hunian (DTH) selama tiga bulan, sehingga mereka ada untuk menambah ekonomi dan biaya mengontrak," kata Iyos kepada sukabumiupdate.com.
Pusdalops juga mencatat sementara ini ada total 105 kepala keluarga yang mengungsi, baik sebagai korban rumah rusak, rumah terancam, maupun rumah di zona merah. Belum diperoleh informasi berapa besaran uang DTH yang akan diberikan.
Baca Juga: Bahas Nasib Penyintas, Pj Gubernur Jabar Cek Lokasi Longsor di Cibadak Sukabumi
Terkait relokasi, Iyos mengungkapkan pihaknya masih akan menunggu hasil kajian Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). Hasil kajian di lokasi longsor akan menentukan apakah lahan tersebut masih layak ditempati atau tidak. Menurut Iyos, kajian ini penting sebagai dasar pengambilan kebijakan pemerintah.
"Relokasi atau tidak, ini yang harus kita lakukan. Diselamatkan dulu orang-orangnya, teman-teman kita yang terkena musibah, dan diberikan hak-hak hidupnya secara layak. (Pengungsi) makan tiga kali, kesehatan lengkap, dan MCK siap InsyaAllah. Bahkan penilaian Pj Gubernur sangat bagus kaitan penanganan pengungsi," katanya.
Lanjut Iyos, pemerintah juga akan memastikan anak-anak yang berada di lokasi pengungsian tetap dapat sekolah. "Anak sekolah harus sekolah. Kemudian yang belum punya baju kita siapkan nanti bajunya dengan Dinas Pendidikan. Jangan sampai anak-anak tidak sekolah karena tidak pakai baju," ucap dia menambahkan.