Jejak Teror Cinta Segitiga di Ciambar Sukabumi Sebelum Pembacokan Berdarah

Sabtu 27 Januari 2024, 18:18 WIB
Rumah Ajun Junaedi (52 tahun) sekaligus lokasi pembacokan di Kampung Leuwi Keris, Desa Ciambar, Kecamatan Ciambar, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa

Rumah Ajun Junaedi (52 tahun) sekaligus lokasi pembacokan di Kampung Leuwi Keris, Desa Ciambar, Kecamatan Ciambar, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa

SUKABUMIUPDATE.com - Kasus pembacokan berlatar belakang cinta segitiga di Kampung Leuwi Keris, Desa Ciambar, Kecamatan Ciambar, Kabupaten Sukabumi, membuka fakta-fakta lain. Korban dalam peristiwa ini adalah Ajun Junaedi (52 tahun) dan terduga pelaku adalah mantan kekasih istrinya berinisial M (40 tahun).

Ela (38 tahun), istri korban, mengaku pernah menerima teror dari sang mantan kekasih sebelum kejadian berdarah menimpa suaminya. Ela menjadi korban perampasan di wilayah Cicurug, Kabupaten Sukabumi. Dalam peristiwa di Cicurug beberapa waktu lalu ini Ela kehilangan handphone dan tas saat dibonceng sepeda motor.

"Saya bertemu pelaku di somang (selokan). Dia mengikuti motor saya, lalu memberhentikan. Tas dan HP saya diambil. Warga yang mengantar (membonceng) saya, tidak lama kemudian dianiaya pakai batu. Sempat masuk rumah sakit tapi sekarang sudah pulang," kata dia kepada sukabumiupdate.com pada Sabtu (27/1/2024).

Ela juga menyebut terduga pelaku telah beberapa kali menimbulkan teror dalam hidupnya. "Inginnya dia mendapat hukuman berat. Itu saja," ujarnya.

Baca Juga: Cinta Segitiga Berujung Darah, Warga Ciambar Sukabumi Dibacok Mantan Kekasih Istri

Ajun diserang M (40 tahun) menggunakan senjata tajam kapak patik pada bagian punggung hingga menderita sepuluh bacokan. Penyerangan brutal ini terjadi di rumahnya di Kampung Leuwi Keris pada Sabtu ini sekira pukul 04.00 WIB. Diketahui, Ajun dan istrinya pernah berpisah. Selama perpisahan tersebut Ela sempat menjalin hubungan dengan M selama kurang lebih satu setengah tahun, sebelum akhirnya kembali dengan Ajun.

Ketika penyerangan, Ajun sedang tidur bersama anaknya yang paling kecil di ruang tengah, sedangkan Ela berada di kamar bersama anak paling besar. Ajun dan Ela total memiliki tiga anak, di mana satu anaknya tidur di kamar terpisah. Ela menyebut saat itu terdengar suara kaca pecah sehingga semua orang keluar untuk mengecek.

"Saya saja keluar, apalagi bapaknya (suaminya) di ruangan (paling dekat)," katanya.

Saat itu Ela melihat pria yang dia kenali yang tak lain adalah mantan kekasihnya. Anaknya pun yang ikut terbangun melihat dan mengenali terduga pelaku. Ela langsung keluar lewat pintu samping rumah untuk mencari pertolongan.

"Saya keluar kamar, terduga pelaku sudah ada di ruangan. Saya keluar rumah lewat jalan sini (pintu samping), langsung teriak sampai lompat meminta pertolongan ke tetangga. Tapi masih pada tidur, belum bangun. Anak saya paling kecil yang 12 tahun juga lihat, karena kenal dan sudah pernah ketemu," ujarnya.

Menurut Ela, dia dan terduga pelaku sama-sama memiliki usaha. Namun terduga pelaku pernah meminjam uang kepada Ela sebesar Rp 32 juta dan hingga kini belum dibayar.

"Dia (terduga pelaku) pinjam uang Rp 32 juta, sampai sekarang belum dibayar. Waktu dulu saya balik lagi dengan suami, mungkin ada dendam atau gimana," ungkapnya.

Ela mengungkapkan setelah kembali bersama suaminya, terduga pelaku pernah melakukan kekerasan terhadap dirinya. "Dia pernah memukul saya sampai saya ke rumah sakit divisum, sempat ke polsek juga. Masalah itu sudah selesai. Saya masih sering menghubungi dan mengunjungi terduga pelaku untuk menagih uang," kata Ela.

Terduga pelaku dituntut membayar utang sejak Ela kembali bersama suaminya. Ela mengatakan terduga pelaku pernah mengancam tidak akan membayar utang jika dia tidak berpisah kembali dengan suaminya. "Terus dia bilang, kalau saya pisah dengan suami, mau bayar utang. Tapi kalau saya dengan suami, tidak akan bayar utang," ujarnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi24 November 2024, 23:11 WIB

Mobil Jazz Merah Ngebut, Penyebab Kecelakaan Beruntun Maut di Sukaraja Sukabumi

Peristiwa kecelakaan beruntun maut di Sukabumi yang melibatkan empat mobil dan satu motor itu mengakibatkan satu orang tewas dan 6 orang lainnya terluka.
Mobil Honda Jazz merah penyebab kecelakaan beruntun di Sukaraja Sukabumi saat dievakuasi. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi24 November 2024, 22:51 WIB

Kecelakaan Beruntun di Sukaraja Sukabumi Libatkan 5 Kendaraan, 1 Korban Meninggal

Berikut kronologi kecelakaan beruntun di Sukaraja Sukabumi yang libatkan 5 kendaraan.
Kondisi kendaraan yang terlibat kecelakaan di Sukaraja Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Nasional24 November 2024, 22:15 WIB

Siap-siap, Harga Rumah Diproyeksi Bakal Naik Imbas Kebijakan PPN 12 Persen

Kenaikan tarif PPN 12 Persen mulai tahun depan ini disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam rapat kerja dengan komisi XI DPR pekan lalu.
Ilustrasi rumah. (Sumber : Shutterstock)
DPRD Kab. Sukabumi24 November 2024, 21:24 WIB

Reses Loka Tresnajaya di Desa Kutajaya Sukabumi, Infrastruktur Mendominasi Aspirasi

Menurut Loka, Desa Kutajaya adalah salah satu desa terluas di Cicurug namun masih memiliki sejumlah wilayah yang belum tersentuh aspal.
Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi dari Partai Golkar, H.M. Loka Tresnajaya menggelar reses di Kampung Pereng, Desa Kutajaya, Kecamatan Cicurug, Sabtu 23 November 2024. (Sumber : Istimewa)
Sehat24 November 2024, 21:02 WIB

Tukak Lambung Pada Anak : Ketahui Gejala dan Penyebabnya

Tukak lambung atau yang juga dikenal sebagai tukak peptik diketahui sangat jarang terjadi pada anak-anak dibandingkan orang dewasa, tetapi ternyata hal ini terjadi lebih sering daripada yang dibayangkan.
Ilustrasi seorang anak menderita tukak lambung (Sumber : Freepik/@freepik)
Sukabumi24 November 2024, 20:23 WIB

10 Penumpang Terluka, Kronologi dan Dugaan Penyebab Bus Terguling di Lingsel Sukabumi

Berikut kronologi dan dugaan penyebab bus terguling di jalur Lingkar Selatan atau Lingsel Kota Sukabumi.
Bus yang terguling di Jalur Lingkar Selatan Kota Sukabumi saat dievakuasi oleh mobil derek. (Sumber Foto: Istimewa)
Life24 November 2024, 20:00 WIB

3 Legenda Curug Sanghyang Taraje, Tapak Sangkuriang Hingga Tangga Menuju Kayangan

Konon, Sangkuriang ingin mengambil bintang untuk Dayang Sumbi, ibu yang sangat dicintainya. Untuk mencapai bintang, Sangkuriang melewati Curug Sanghyang Taraje, yang dianggap sebagai tangga menuju kayangan.
Curug Sanghyang Taraje. Foto: IG/smiling.westjava
Mobil24 November 2024, 19:26 WIB

Sejarah dan Kisah Angkutan Umum di Pajampangan Sukabumi

Keberadaan angkutan umum di wilayah Sukabumi Selatan tersebut sudah ada sekitar tahun 1921, dengan jurusan Soekaboemi-Soerade.
Angkutan umum pertama Surade-Sukabumi (Sumber : Istimewa)
Sukabumi24 November 2024, 19:05 WIB

Diduga Depresi, Lansia Asal Cidahu Sukabumi Tewas Tergantung di Rumah Kosong

Berikut kronologi dari keluarga terkait tewasnya lansia asal Cidahu Sukabumi yang ditemukan tergantung di dalam rumah kosong.
TKP pria lansia ditemukan tewas tergantung di Cidahu Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Sehat24 November 2024, 19:00 WIB

Donor Jantung untuk Penderita Gagal Jantung, Ketahui 4 Hal Berikut Ini!

Donor Jantung adalah orang yang memberikan jantungnya untuk transplantasi kepada penderita gagal jantung.
Ilustrasi. Donor Jantung untuk Penderita Gagal Jantung, Perhatikan 4 Hal Berikut. (Sumber : Freepik/freepik)