SUKABUMIUPDATE.com - Puluhan siswa SMPN 1 Tegalbuleud di Desa Buniasih, Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi, mengalami kesurupan. Peristiwa ini terjadi pada Rabu, 24 Januari 2024, saat kegiatan belajar berlangsung.
Wakil Kepala SMPN 1 Tegalbuleud, Wahyu, mengatakan kesurupan massal ini dialami siswa kelas VIII. Ketika itu, sekira pukul 09.00 WIB, salah satu pelajar laki-laki tiba-tiba lemas, lalu tertawa. Hal serupa kemudian diikuti seorang pelajar perempuan.
"Ketika sedang ditangani (pelajar laki-laki), siswa perempuan mengalami hal serupa. Yang pertama pingsan dan kesurupan. Tahun sebelumnya juga sering pingsan, tapi tidak sampai kesurupan," katanya kepada sukabumiupdate.com pada Sabtu (27/1/2024).
Wahyu menyebut penanganan saat itu dibantu tokoh agama bernama Haji Ridwan. Beberapa saat kemudian, pelajar yang pertama kesurupan berhasil dipulihkan sehingga langsung dipulangkan. Sementara pelajar yang perempuan tidak mau pulang.
Baca Juga: Kesurupan Massal Teror Siswa SMPN 5 Ciracap Sukabumi, Sekolah Diliburkan
"Setelah kembali ke kelas terjadi lagi kesurupan dan bertambah dua orang. Jadi sampai sekira pukul 10.00 WIB itu sudah empat orang," ujar dia.
Pihak sekolah selanjutnya bermusyawarah, termasuk kepala sekolah dan para guru. Hasilnya, seluruh siswa yang berjumlah 550 orang terpaksa dipulangkan. Hanya tersisa beberapa siswa yang kesurupan karena menunggu dijemput orang tuanya.
"Orang tua yang menjemput juga katanya bisa mengobati, maka dilakukan merajah atau jampe. Tapi semakin jadi. Setelah itu dibawa pulang, diantar pihak sekolah," kata Wahyu.
Wahyu mengungkapkan pada malamnya, dia menerima telepon dari orang tua bahwa ada beberapa pelajar yang mengalami kesurupan di rumahnya masing-masing. Pihak sekolah pun langsung mengecek dan mencatat sekitar 30 siswa yang kesurupan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, dari kurang lebih 30 siswa yang kesurupan, empat adalah laki-laki, sedangkan sisanya perempuan.
"Tercatat ada 30 siswa, mulai kelas VII, VIII, dan IX, yang kesurupan pada malam Kamis dan malam Jumat. Kami dibantu para ustaz untuk mengobati, lalu istigasah, setelah salat Jumat. Sejak malam Sabtu hingga Sabtu ini, belum mendapat informasi terjadi lagi. Semoga mereka pulih. Jadi intinya siswa diliburkan (belajar di rumah) itu pada Kamis dan Jumat. InsyaAllah nanti Senin kembali masuk," katanya.