SUKABUMIUPDATE.com - Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan V Sukabumi Lima Faudiamar angkat suara terkait aksi tawuran dua kelompok pelajar SMK di Lapang Merdeka Kota Sukabumi. Peristiwa ini terjadi pada Kamis, 25 Januari 2024 sekira pukul 11.30 WIB dan videonya viral di media sosial.
Lima menyesalkan tawuran itu dan tak ingin peristiwa serupa terulang karena mencederai dunia pendidikan dan merugikan masyarakat, bahkan merusak fasilitas umum yang tersedia. Namun dia juga mengakui aksi kekerasan antar-kelompok pelajar ini sudah terjadi sejak lama dan turun-temurun diwariskan para alumninya.
"Sejauh saya memahami, akar permasalahannya ada beberapa faktor. Adanya rivalitas abadi, permusuhan turun-temurun dari kakak kelasnya, memprovokasi adik kelas ikut memusuhi sekolah rivalnya," kata dia kepada sukabumiupdate.com pada Sabtu (27/1/2024).
Baca Juga: Kata Saksi dan Polisi Soal Viral Tawuran Pelajar di Lapang Merdeka Kota Sukabumi
Menurut Lima, aksi terbaru ini menjadi perhatiannya untuk menggandeng pihak sekolah, aparat, dan siswa yang tawuran, supaya mengurai permasalahannya. Rencananya, Senin depan atau 29 Januari 2024, paling lambat Selasa, 30 Januari 2024, KCD Pendidikan V Sukabumi akan memanggil sekolah yang terlibat.
"Kebetulan juga saya mengundang kepolisian dan perwakilan siswa yang bertikai. Sebelum ada sanksi dari KCD, sebaiknya saya harus mendengar terlebih dahulu dari sekolah dan siswa, mengapa ini terjadi terus. Setelah itu saya akan mengambil langkah sesuai ketentuan yang berlaku tentunya," ujar Lima.
Sebelumnya, saksi mata, Iyus (60 tahun), mengatakan awalnya sejumlah pelajar itu berkumpul di Lapang Merdeka seperti sedang menongkrong. Namun tak lama, bentrokan tiba-tiba pecah. Menurutnya, kelompok pelajar tersebut berjumlah sekitar 20 orang dari satu kelompok, sedangkan kelompok lainnya 5 sampai 7 orang.
Seingat Iyus, para pelajar melakukan aksi tawuran menggunakan alat balok kayu atau bambu. Sementara soal senjata tajam, Iyus menduga mereka belum sempat mengeluarkannya karena lebih dulu dibubarkan. Polisi membenarkan adanya peristiwa tersebut. Berdasarkan informasi sementara, tidak tercatat ada korban.