SUKABUMIUPDATE.com - Seorang bocah perempuan ditemukan warga tengah berjalan kaki seorang diri di pertigaan Bagbagan, Desa Jayanti, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jumat (26/1/2024) sekitar pukul 18.00 WIB. Saat itu hujan deras tengah melanda wilayah tersebut.
Sosok bocah yang diketahui berinisial SP (9 tahun) itu mengundang rasa penasaran para pedagang di sekitar lokasi karena terlihat tengah menangis dan kebingungan. Selain itu mereka tak tega melihat kondisinya yang basah kuyup.
Salah seorang pedagang, Salmah (51 tahun) kemudian membawa anak tersebut ke warungnya dan memberinya air minum hangat seraya menanyakan kepada anak perempuan tersebut mengapa berjalan sendirian.
“Awalnya ibu lagi ngobrol sama teman dagang. Eh ibu lihat ada anak kecil jalan sendiri hujan-hujanan saya tanya ke orang sini katanya enggak ada yang kenal. Terus diperhatikan gak ada orang tuanya, kemana itu anak, terus itu anak langsung Ibu samperin,” ungkap Salmah kepada sukabumiupdate.com di lokasi.
Baca Juga: Galian Tambang di Nyalindung Sukabumi Ditutup, Buntut Tewasnya Tiga Bocah
Betapa terkejutnya Salmah, sang anak mengaku baru kabur dari rumah karena sudah tak tahan dengan perlakuan ibundanya.
“Ditanya kenapa jalan sendiri? katanya si anak teh mamahnya gak sayang sama aku, suka digebukin," kata Salmah menyampaikan kembali ucapan bocah tersebut.
Sambil menggigil, anak itu mengaku kepada Salmah sudah berjalan kaki dari Kampung Lio Desa Citarik dengan tujuan ingin ke rumah kakaknya di Kampung Loji, Kecamatan Simpenan. Apabila dihitung dari jarak dia pergi hingga ditemukan warga, bocah itu berjalan kaki sejauh hampir 3 kilometer.
"Setelah ditanya terus katanya dari kampung Lio mau ke kampung Loji mau ke teteh, terus kata ibu teh jangan ke teteh ya ke sini dulu basah. Katanya dia gak mau pulang karena mamahnya galak, mau ke teteh saja, ibunya galak tadi katanya begitu," ujar Salmah.
"Dia ngakunya sering digebukin dibagian badan, cuman memang mungkin gak terlalu keras, bukan sekali sudah kebiasaan, cuman gebukinnya gak sampai memar mungkin," tandasnya.
Tidak lama kemudian, pihak kepolisian dari Unit PPA Satreskrim Polres Sukabumi mendatangi lokasi dan mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi terkait dugaan penganiayaan anak ini.
"Informasi yang kami terima telah terjadi penganiayaan ibu terhadap anak kandung berusia 9 tahun, pelajar kelas 3 sekolah dasar di Desa Citarik. Selanjutnya kami menelusuri keberadaan korban yang kabur setelah kejadian penganiayaan tersebut," kata Kasubnit PPA Satreskim Polres Sukabumi, Aipda Lukman.
Setelah menghimpun keterangan dari warga, lanjut Lukman, pihaknya kemudian membawa bocah perempuan itu ke Puskesmas sebab mengalami demam tinggi. Setelah itu dikembalikan ke pihak keluarganya yakni neneknya di wilayah Loji.
"Untuk sementara ini kami masih mendalami keterangan saksi-saksi, setelah itu nanti mungkin kita menunggu dari petunjuk pimpinan,"pungkasnya.