SUKABUMIUPDATE.com - Video aksi tawuran antar dua kelompok pelajar di Lapang Merdeka Kota Sukabumi viral di media sosial.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, peristiwa itu terjadi pada Kamis 25 Januari 2024 sekira pukul 11.30 WIB.
Saksi mata, Iyus (60 tahun) mengatakan, mulanya sejumlah pelajar tersebut berkumpul di Lapang Merdeka seperti sedang nongkrong, namun tak lama berselang, tiba-tiba bentrokan pecah.
"Nah pas waktu kejadian itu kan ada mobil ambulans dari secapa lewat, pas berhenti itu membunyikan sirine nah udah gitu langsung pada bubar gitu," ujar Iyus kepada sukabumiupdate.com, Jumat (26/1/2024).
Menurutnya, kelompok pelajar yang terlibat aksi tawuran itu berjumlah kurang lebih 20 orang dari satu kelompok, namun dari kelompok lainnya berjumlah berkisar 5 sampai 7 orang.
Baca Juga: Tawuran Bersajam di Jalan Lingkar Selatan Sukabumi, 3 Remaja Ditangkap-1 Luka
Seingatnya, para pelajar itu melakukan aksi tawuran menggunakan alat berupa balok kayu atau bambu. Adapun perihal senjata tajam, Iyus menduga para pelajar itu belum sempat mengeluarkannya karena lebih dulu dibubarkan.
"Kalau masalah itu (senjata tajam) kayaknya belum sempat dikeluarin, soalnya masih ngambil semacam bambu gitu yang ada dulu. Terus udah itu kan langsung mereka itu kan bubar, pas bubar itu ga tahu kalau udah keluar dari lapangan ga tahu," ucapnya.
Sementara itu Kapolsek Cikole Mapolres Sukabumi Kota Kompol Cepi Hermawan membenarkan adanya peristiwa tawuran tersebut. Saat kejadian, Petugas Kepolisian tengah mengawal pelantikan KPPS di Gelanggang Olahraga Lapang Merdeka Kota Sukabumi.
"Tawuran kemarin itu pada saat kita pelaksanaan pelantikan KPPS di gor Lapdek, terus dibubarkan oleh kanit dalmas," kata Cepi.
Lebih lanjut Cepi menuturkan, pasca kejadian pihaknya sempat mengkomfirmasi kepada Sekolah tempat kedua kelompok pelajar itu menimba ilmu, namun saat itu dikabarkan para muridnya sedang tidak masuk sekolah.
"Terkait video viral yang ada di medsos itu kami sudah menelusuri kejadian di Lapang Merdeka anak sekolah yaitu yang diduga anak SMK AMS dan Pasundan dan sudah kami komfirmasi ke pihak sekolah namun muridnya tidak masuk semua," ucapnya.
Cepi menyebut, setelah dibubarkan tidak ada pelajar atau senjata tajam yang diamankan. Terlebih dalam aksi tawuran itu hingga saat ini pihaknya mengaku belum ada laporan terkait korban.
"Pada saat di TKP kebetulan itu dibubarkan sama anak-anak dalmas mereka kabur semua dan alhamdulillah tidak ada yang membawa senjata tajam. Untuk korban nggak ada, karena nggak ada komfirmasi dari anak-anak yang mengamankan dan tidak ada yang diamankan juga," ujarnya.
Adapun upaya sepanjutnya yang akan dilakukan Pihak Kepolisian, Cepi menegaskan akan memanggil pihak Sekolah kedua kelompok pelajar tersebut.
"Iya walaupun itu sekolahnya di wilayah atau di luar wilayah hukum Cikole, kami akan mengundang kepala sekolah untuk segera menyelesaikan anak didiknya," pungkasnya.