SUKABUMIUPDATE.com - Ratusan pengungsi menjalani pemeriksaan kesehatan pasca bencana longsor dan pergerakan tanah di Kampung Cibatu Hilir RT 01/11, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi.
Pemerintah Daerah Kabupaten Sukabumi tidak hanya menyediakan tenda pengungsian dan dapur umum, melainkan juga mendirikan pos kesehatan bagi warga terdampak.
Petugas medis dari Puskesmas Sekarwangi, Ajat Munajat, melakukan pengecekan kesehatan terhadap para penyintas. Setidaknya sebanyak 117 orang menjalani pemeriksaan kesehatan, dan mayoritas di antaranya mengeluhkan sakit lambung dan masalah pencernaan lainnya akibat stres.
Selain itu, jumlah pengungsi terus bertambah. Tidak hanya warga yang rumahnya hilang tertimbun longsor, tetapi sampai dengan Jumat (26/01/2024), sebanyak 69 rumah di lokasi bencana pergerakan tanah menghadapi ancaman bencana susulan.
Baca Juga: Sempat Jadi Lokasi Favorit, Wisata Alam Bonpis Waluran Sukabumi Kini Sepi
"Kita bersama dengan Dinas Kesehatan sudah melakukan asesmen untuk pemeriksaan kesehatan terkait dampak bencana longsor ini. Dari hari kemarin, kita sudah memeriksa 117 orang sampai dengan siang hari ini," ujarnya.
Diantara ratusan yang sudah menjalani pemeriksaan, satu diantaranya dirujuk ke RSUD Sekarwangi, lantaran menderita penyakit menderita hipertensi dan demam tinggi.
"Pasien atas nama Suhaeti (52 tahun), yang memiliki hipertensi bawaan ditambah faktor stres yang dialami pasien," katanya.
Menurut Ajat, rata-rata mengeluhkan penyakit lambung, seperti mag, serta ISPA atau infeksi saluran pernafasan atas dan hipertensi.
Ajat menuturkan,bahwa gejala tersebut dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk riwayat kesehatan sebelumnya atau dampak stres akibat musibah yang dialami.
"Ada yang memang punya riwayat sebelumnya, ada juga yang mengalami stres sehingga masalahnya berdampak pada lambung. Beberapa di antaranya juga sudah mengalami batuk pilek sebelumnya," terangnya.
Baca Juga: Susilawati Caleg DPRD Sukabumi Dapil 6 Beri Bantuan Bibit Balsa ke Petani Waluran
Selain itu, Ajat menyebut bahwa faktor psikologis juga memainkan peran penting, terutama bagi yang memiliki riwayat penyakit hipertensi atau darah tinggi.
"Mereka juga terkena faktor psikologis juga yang akan terganggu, hal ini larinya ke lambung juga begitu dan memang punya riwayat penyakit hipertensi atau darah tinggi," pungkasnya.
Menurutnya, pemerintah setempat terus berupaya memberikan bantuan dan dukungan kepada para korban bencana untuk memastikan kesejahteraan dan pemulihan kesehatan mereka.