SUKABUMIUPDATE.com - Kapolres Sukabumi AKBP Tony Prasetyo Yudhangkoro meninjau lokasi tebing longsor di Kampung Cibatu Hilir RT 01/11 Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi. Bencana ini terjadi Rabu, 24 Januari 2024, dan hingga Kamis (25/1/2024) tanah masih berpotensi bergerak.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, jalur tanah dari mahkota longsor masih berpotensi bergerak sehingga puluhan rumah yang terancam sudah dikosongkan, lengkap dengan seluruh barang di dalamnya. Diketahui, longsor pada Rabu pagi kemarin telah menimbun sekitar 12 rumah dan mengakibatkan penghuninya mengungsi.
AKBP Tony Prasetyo Yudhangkoro mengatakan penanganan kedaruratan saat ini dilakukan kolaboratif melibatkan TNI/Polri, pemerintah daerah, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, termasuk relawan. Tony mengungkapkan langkah prioritas adalah mengevakuasi warga yang terdampak ke tempat aman.
Baca Juga: Korban Longsor Cibadak Tinggal di Tenda, BPBD Sukabumi Minta PVMBG Kaji Lokasi
"Prioritas pertama adalah mengevakuasi korban. Sampai sekarang belum terdata ada korban luka, tapi bagi warga yang terdampak kami ungsikan dulu," kata dia kepada sukabumiupdate.com, Kamis.
Ditanya soal dugaan sementara penyebab longsor, Tony enggan banyak berkomentar dan meminta waktu. Dalam beberapa foto udara, tebing mahkota longsor terlihat berada di sekitar kawasan perumahan. Video amatir warga merekam pergerakan tebing sebelum ambruk menimbun rumah warga di bawahnya. "Mohon waktu," singkatnya.
Tony menegaskan saat ini warga yang terdampak telah mengungsi ke tenda darurat yang didirikan petugas, namun ada pula yang ke rumah warga lain. Dia mengatakan tanah di lokasi bencana masih labil sehingga rawan terjadi longsor susulan. "Sementara prioritas masyarakat setempat dulu, kemudian juga tanahnya masih labil," kata dia.
"Warga sekitar kita imbau sementara menjauh dari lokasi terlebih dulu. Intinya rumah yang terdekat bencana segera diungsikan atau diamankan," ujar Tony.
Memastikan lokasi longsor aman dari aktivitas warga, Polres Sukabumi akan memasang garis polisi. Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) Kabupaten Sukabumi menyatakan 12 rumah terdampak dan 67 rumah lainnya terancam. Sementara korban terdampak berjumlah 15 kepala keluarga dengan 51 jiwa.