Cerita 3 Nelayan Sukabumi Bertahan Hidup saat Terombang-ambing 27 Jam di Laut

Rabu 24 Januari 2024, 18:50 WIB
Tiga nelayan asal Desa Ujunggenteng, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, yang berhasil diselamatkan. (Sumber : istimewa)

Tiga nelayan asal Desa Ujunggenteng, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, yang berhasil diselamatkan. (Sumber : istimewa)

SUKABUMIUPDATE.com - Empat nelayan mengalami nasib buruk saat perahu yang mereka gunakan karam dihantam ombak di perairan Samudra Hindia tepatnya di laut Ujunggenteng Tengah, Kabupaten Sukabumi Jumat, 19 Januari 2024.

Keempat nelayan asal Desa Ujunggenteng, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, itu adalah Deden (27 tahun), Hadsur (54 tahun), Deris (43 tahun), dan Sulaeman (33 tahun).

Tiga orang berhasil diselamatkan oleh kapal tongkang MV Martha Baruna tujuan Lampung yang saat itu sedang melintas di perairan Karang Potong Cianjur pada Sabtu 20 Januari 2024 sekitar pukul 17.00 WIB, sedangkan satu lainnya yaitu Deden, masih dalam pencarian.

Salah satu nelayan yang selamat, Hadsur menceritakan bahwa peristiwa nahas itu bermula saat dirinya bersama ketiga rekannya melaut menggunakan Kapal Motor (KM) HDR dan berangkat dari Ujunggenteng bada salat Jumat.

Baca Juga: Satu Masih Hilang, Kronologi Tiga Nelayan Sukabumi Terombang-ambing di Samudra Hindia

Diketahui saat itu, Hadsur berperan sebagai nakhoda dan tiga lainnya anak buah kapal (ABK). Mereka melaut bertujuan untuk mencari keong laut.

"Berangkat sesudah Jumatan, sekitar pukul 14.00 WIB, perjalanan juga belum jauh. Kapal tersebut miring jalannya, karena kondisi ombak dan angin kencang. Saat itu juga kami menyuruh ABK, untuk membuat pelampung dari kotak styrofoam untuk wadah keong laut, untuk dipegang masing masing," ucap Hadsur saat ditemui sukabumiupdate.com di kediamannya, Rabu (24/1/2024).

Hadsur, satu dari tiga nelayan Ujunggenteng Sukabumi yang selamat usai terombang-ambing 27 Jam di perairan Samudra Hindia akibat perahu karam diterjang ombak. ( Sumber: SU/Ragil Gilang)Hadsur, satu dari tiga nelayan Ujunggenteng Sukabumi yang selamat usai terombang-ambing 27 Jam di perairan Samudra Hindia akibat perahu karam diterjang ombak. ( Sumber: SU/Ragil Gilang)

Melihat kondisi badan perahu sudah mulai karam, kata Hadsur, salah satu ABK yakni Deden meminta untuk lebih dahulu loncat ke laut dengan tujuan berenang ke daratan meminta pertolongan.

“Diperkirakan pukul 15.00 WIB. Saya sempat melarangnya, lebih baik bareng bareng saja, namun Deden loncat berenang duluan menggunakan pelampung, sempat beberapa menit kelihatan mengarah kedaratan, lalu hilang karena jarak ," ungkapnya.

Tidak lama perahu karam, Hadsur bercerita bahwa ia dan dua ABK lainnya kemudian memutuskan loncat ke laut dan berenang menggunakan pelampung bertali yang diikatkan ke tangan masing masing.

“Sedangkan saya tidak diikatkan ketangan. Jadi dari leher hingga ujung kaki terendam air. Selang beberapa menit daratan masih terlihat, tapi arus bawah dan angin cukup kencang, lambat laun daratan sudah tidak terlihat lagi, dan kami bertiga sekuat tenaga tidak terpisah," tuturnya.

Baca Juga: Masih Nihil, Pencarian 2 Orang Hilang di Samudra Hindia Dilanjutkan

Saat memasuki malam, lanjut Hadsur, ia hanya bisa pasrah, berdoa, dan berusaha agar tidak terpisah dengan kedua rekannya.

“Bahkan ABK Sulaiman sudah lemas. Sampai akhirnya menemukan gundukan sampah di tengah lautan dan menemukan batang bambu, menemukan pelampung bulat dari piber. Kami sedikit bisa lega, ada batang bambu dijadikan rakit,” tuturnya.

Untuk bertahan hidup saat lapar dan haus, Hadsur menyebut dua rekannya memilih memakan kepiting mentah dan minum air hujan.

“Saat menggunakan bambu, tidak bisa jalan, karena bambunya nyangkut pada potongan jaring yang ada digundukan sampah. Namun tidak lama ada dua batang kayu ukuran tangan dewasa, panjang sekitar 3 meter, lalu kedua batang kayu diikat dibuatkan rakit, sehingga kami bertiga, posisi Sulaiman dibelakang, saya ditengah agar bisa lihat kedepan dan kebelakang, dan Deris didepan, bisa mengayuh dengan tumpuan kayu itu," katanya.

Malam terlewati, kata Hadsur, hingga lautan terlihat terang, namun saat itu dirinya belum juga melihat daratan.

“Saat terus terombang ambing, saya melihat ada warna putih, kadang ada terlihat, terkadang terlihat dan seakan berjalan, kami punya firasat bahwa itu kapal. Lalu kami bertiga berenang untuk mendekatinya, ternyata benar itu kapal,” ujarnya.

“Sekuat tenaga terus kami mengayuhkan tangan, agar bisa mendekat, dan terlihat oleh mereka, hingga teriak, dan melambaikan baju. Alhamdulilah pada akhirnya mereka melihat kami, dan memberikan bantuan. Kalau dari informasi bahwa kami ditemukan di Karang Potong perairan Cianjur Selatan, sekitar 90 mil dari TKP kejadian," terangnya.

Kolase tangkapan layar video penyelamatan tiga nelayan Ujunggenteng Sukabumi oleh  awak Kapal MV Martha Baruna di perairan Samudra Hindia.Kolase tangkapan layar video penyelamatan tiga nelayan Ujunggenteng Sukabumi oleh awak Kapal MV Martha Baruna di perairan Samudra Hindia.

Total ada 27 jam mereka terombang-ambing di laut sebelum kemudian dievakuasi kapal tongkang.

"Namun kami kaget, dikira informasi semua ini atas laporan Deden, yang sudah sampai kedaratan. Semoga Deden bisa diketemukan segera dengan keadaan selamat," imbuhnya.

Ketiganya kemudian dijemput Polairud Polres Sukabumi dari Lampung dan pulang ke rumah masing-masing pada Minggu 21 Januari 2024.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Kecantikan22 Februari 2025, 22:34 WIB

5 Cara Ampuh Memperbaiki Kulit Berminyak yang Dehidrasi, Bisa di Coba di Rumah

Kulit berminyak yang mengalami dehidrasi mungkin disebabkan oleh kurangnya asupan air atau penggunaan produk perawatan kulit yang tidak tepat.
Ilustrasi cara memperbaiki kulit berminyak yang dehidrasi (Sumber: Freepik/@stockking)
Sukabumi22 Februari 2025, 22:32 WIB

Setelah Autopsi, Samson Sang Preman Simpenan Sukabumi Dimakamkan di TPU Pasir Pogor

Kematian Samson masih menyisakan tanda tanya besar bagi keluarga.
Jenazah Suherlan alias Samson (33 tahun) saat akan dimakamkan di TPU Pasir Pogor, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (22/2/2025). | Foto: SU/Ilyas Supendi
Kecantikan22 Februari 2025, 22:25 WIB

Kulit Berminyak dan Dehidrasi: Ini 5 Penyebab dan Cara Mengatasinya

Dengan perawatan yang tepat, kulit berminyak yang dehidrasi dapat dikembalikan keseimbangannya. Ingat, hidrasi adalah kunci untuk kulit yang sehat dan bercahaya.
Ilustrasi kulit berminyak dan dehidrasi (Sumber:  Freepik/@KamranAydinov)
Nasional22 Februari 2025, 21:54 WIB

Diduga Dipecat Jadi Guru Pasca Kritik Polisi, Mendikdasmen Diminta Segera Bela Citra Sukatani

Guru merupakan warga negara yang dijamin hak-haknya.
Personel band punk Sukatani. | Foto: X/barengwarga
Life22 Februari 2025, 21:30 WIB

10 Cara Efektif Menghilangkan Noda Pewarna Rambut yang Menempel di Kulit

Mewarnai rambut tidak diragukan lagi merupakan salah satu cara termudah untuk mengubah penampilan. Namun, terkadang, betapapun kerasnya upaya untuk mencegahnya, warna rambut ini dapat meninggalkan bekas pada kulit.
Ilustrasi seorang wanita menggunakan pewarna rambut (Sumber: Freepik/@user18526052)
Sukabumi22 Februari 2025, 21:13 WIB

Tulang Tengkorak Terpotong, 4 Luka pada Wajah Warga Sukabumi yang Tewas di Tangan Adiknya

Tim dokter tidak melakukan tindakan autopsi terhadap jenazah Hendra.
Ketua tim dokter forensik RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi dr Nurul Aida Fathya saat dimintai keterangan oleh wartawan soal kematian Hendra (55 tahun) pada Sabtu (22/2/2025). | Foto: SU/Asep Awaludin
Sehat22 Februari 2025, 21:00 WIB

Panduan Lengkap Mengatasi Sakit Punggung: Penyebab, Cara Mengobati, dan Pencegahannya

Dengan memahami penyebab, pengobatan, dan langkah pencegahan, Anda dapat mengelola sakit punggung secara efektif dan mencegahnya mengganggu aktivitas harian.
Ilustrasi seseorang mengalami sakit punggung (Sumber: Freepik/@stefamerpik)
Sehat22 Februari 2025, 20:30 WIB

Panduan Aman Puasa Intermiten untuk Ibu Menyusui: 8 Tips dan Hal yang Perlu Diperhatikan

Puasa intermiten dapat memberikan manfaat bagi ibu menyusui jika dilakukan dengan benar dan hati-hati. Namun, keamanan dan efektivitasnya bergantung pada kebutuhan tubuh masing-masing ibu dan respons bayi.
Ilustrasi panduan aman puasa intermiten untuk ibu menyusui (Sumber: Freepik/@freepik)
Life22 Februari 2025, 20:00 WIB

Amankah Mencoba Puasa Intermiten Saat Menyusui? Simak Ulasan Berikut

Sebelum mencoba puasa intermiten ini, penting untuk berkonsultasi dengan dokter agar proses menyusui tetap optimal dan kesehatan bayi tetap terjaga.
Amankah mencoba puasa intermiten saat menyusui? (Sumber: Freepik/@freepic.diller)
Musik22 Februari 2025, 20:00 WIB

Sapa Penggemar Pertama Kali, Harga Tiket NCT Wish Asia Tour Log di Jakarta

boygroup NCT Wish akan menyapa penggemar Indonesia untuk pertama kali sejak debut melalui Asia Tour yang bakal digelar pada 31 Mei 2025 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta.
Sapa Penggemar Pertama Kali, Harga Tiket NCT Wish Asia Tour Log di Jakarta (Sumber : Instagram/@nctwish_official)