SUKABUMIUPDATE.com - Pemuda berinisial B (23 tahun) asal Desa Sudajaya Girang, Kecamatan/Kabupaten Sukabumi, ditangkap polisi setelah nekat menyerang rumah teman wanitanya di Kelurahan Cipanengah, Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi.
Aksi itu dilakukan B pada Selasa, 23 Januari 2024 sekira pukul 00.30 WIB karena teman perempuannya yakni siswi SMA berusia 16 tahun menolak dicium. B mendatangi rumah korban bersama temannya sambil menenteng senjata tajam jenis pedang samurai.
Kapolsek Lembursitu Iptu Agus Suherman mengatakan terduga pelaku merasa ditolak saat korban tidak mau diciumnya. Menurut Agus, keduanya semula berteman biasa, namun terduga pelaku ingin berpacaran. Tetapi sayang, korban menolak permintaan tersebut.
"Mungkin korban tidak mau pacaran, hanya ingin berteman. Lalu ketika itu mungkin mau dicium, tapi korban tidak mau, akhirnya marah dan cemburu. Pelaku datang (ke rumah korban) sambil teriak-teriak," kata Agus kepada sukabumiupdate.com, Rabu (24/1/2024).
Baca Juga: Menolak Dicium? Pemuda Serang Keluarga Teman Wanitanya di Lembursitu Sukabumi
Agus mengungkapkan penyerangan dilakukan dua kali. Pertama sekira pukul 00.30 WIB, dilakukan B dengan merusak kaca jendela rumah korban, diantar satu temannya. Kemudian kedua, masih hari yang sama, terduga pelaku menyerang sekira pukul 11.30 WIB.
"(Terduga pelaku) datang sambil teriak. Kebetulan di rumah itu ada kakak (korban) laki-laki. Dipanggil, teriak begitu, sempat terpukul kakaknya. Lalu merusak kaca jendela, dipecahkan, bawa sajam jenis samurai," ujarnya.
"Pelaku masuk ke dalam (rumah) lewat kaca yang dipecahkan. Selanjutnya mencari si perempuan, tapi dihalangi oleh ayahnya karena di rumah sedang ada ayah dan ibunya. Akhirnya, (terduga pelaku) menyerang ayah (korban), tapi tidak menggunakan sajam, hanya menendang sambil teriak. Setelah itu ayah korban keluar untuk laporan ke tetangga. (Terduga pelaku) keburu kabur," tambah Agus.
Tak lama, teman terduga pelaku kembali ke rumah korban untuk mencari handphone-nya yang tertinggal. Warga yang mengetahui kedatangan teman terduga pelaku, langsung menangkapnya dan diserahkan ke kepolisian setempat. Penangkapan ini melatarbelakangi penyerangan kedua karena terduga pelaku merasa temannya disandera. Penyerangan kedua dilakukan saat orang tua korban melaporkan kejadian ini ke kantor polisi.
"Disangka dia, temannya didisandera di rumah itu. Nah siangnya datang lagi tiga orang (termasuk terduga pelaku). Warga laporan, saya dan anggota langsung ke lokasi, mengejar, tapi (terduga pelaku) keluar lagi pakai motor bonceng tiga," kata Agus.
Agus menyebut terduga pelaku akhirnya berhasil ditangkap setelah ditunggu oleh polisi dan warga di sekitar rumah korban. Terduga pelaku dan teman-temannya kembali mendatangi rumah itu sehingga dapat diringkus. "Dikejar, dibantu warga, akhirnya diamankan," ujarnya.
Polisi menangkap terduga pelaku utama yakni B dan tiga temannya yang masih berstatus saksi. Pedang samurai yang digunakan untuk merusak kaca jendela rumah korban juga disita.