Cerita Jampang Kulon Sukabumi, Distrik Independen di Zaman VOC

Rabu 17 Januari 2024, 21:56 WIB
Peta Jampang Kulon | Foto : Poestahadepok.blogspot.com

Peta Jampang Kulon | Foto : Poestahadepok.blogspot.com

SUKABUMIUPDATE.com - Jampang Kulon adalah salah satu kecamatan di Sukabumi Selatan, dengan luas wilayah 7285,79 hektar, dan memiliki 10 desa dan 1 Kelurahan, yakni: Desa Tanjung, Desa Padajaya, Desa Mekarjaya, Desa Nagraksari, Desa Cikarang, Desa Ciparay, Desa Bojongsari, Desa Cikaranggeusan, Desa Karanganyar, Desa Bojonggenteng, serta Kelurahan Jampang Kulon.

Tokoh Pajampangan, Ki Kamaludin (72 tahun) mengatakan sejarah berdirinya Jampang Kulon, yang dipakai sebagai rujukan adalah catatan harian kompeni atau Daghregister Kompeni dan dalam tulisan Arie Suhanda di Majalah Mangle 446.

Menurut Ki Kamaludin, merujuk dari dua dokumen tersebut diketahui bahwa yang merintis babad alas adalah Pangeran Jampang Manggung.

Saat menjelang akhir hayatnya Pangeran Jampang Manggung mewariskan wilayahnya kepada tiga orang putranya, yakni Raden Surianata Manggala, Raden Puradibrata, dan Raden Bratamanggala atau Raden Bungsu, tapi (dalam kedua rujukan diatas) tidak menyebutkan kapan momen pembagian warisan tersebut. Dan tidak menyebutkan anak cucu keturunannya, dan dimana titik pusat atau sentral perkampungan, apa di Kampung Purwasedar, apa di Kampung Sabda Tegas, misalnya.

Baca Juga: 2024, Perumdam TJM Sukabumi Alokasikan 5.000 Sambungan Air Bersih Gratis

"Jadi, belum ada kepastian kapan berdirinya Jampang Kulon, masih perlu penelusuran, kapan Surat Keputusan atau SK, Sprint pembukaan hutan belantara di Jampang, atau kapan pemekaran atau tanggal pembentukan district Jampang oleh VOC,” ujar ki Kamaludin kepada sukabumiupdate.com, Rabu (17/1/2024).

Namun, kata Ki Kamaludin, waktu yang mungkin bersamaan adalah saat Sersan Scipio dari VOC bersama Letnan Tanujiwa membuka kampung baru (Bogor) seperti Cicurug, Parungkuda termasuk wilayah pemekaran. Wilayah VOC ada pada sejarah Bogor, tataran Kedung Badak, Kedung Halang ditempati tentara Mataram pada zaman Amangkurat menyerang VOC 1677, mereka menetap, tidak pulang ke Mataram. Sedangkan di Cisadane Kulon ditempati oleh tentara Banten.

"Pada waktu itu VOC memberikan kebijakan dengan melakukan pemekaran distrik distrik, ada Distrik Cicurug, Distrik Cibadak, Distrik Jampang Kulon, hingga ada 9 distrik, saat itu dimulai dari Kampung Baru, yang sekarang jadi Kabupaten Bogor," ungkapnya.

Selanjutnya, Ki Kamal mengungkapkan bahwa dalam catatan kompeni atau Daghregister Kompeni sebagai rujukan nama Djampang Koelon sebagai nama suatu district di daerah aliran sungai Tjimandiri paling tidak sudah dilaporkan pada tahun pada tahun 1706 (lihat Daghregister 1 April 1706).

Baca Juga: KPU-AMSI Teken Nota Kesepahaman Pelaksanaan Cek Fakta Dalam Penyelenggaraan Pemilu

Disebutkan bahwa Anga Nata pemimpin Djampang berhasil dilumpuhkan di rumahnya di Djampang. Anga Nata masih sebagai pemimpin, Hoofd van Djampang hingga tahun 1715 (lihat Daghregister 2 April 1715).

District Palaboehan dan District Djampang Koelon

Anga Nata pernah mengirim surat ke pihak VOC tahun 1715 (lihat Daghregister 21 Mei 1715). Lalu Captain (lieutenant) VOC Soetta Djaja dikirim ke Djampang. Dalam surat Soetta Djaja menceritakan perilaku Anga Nata (lihat Daghregister, 2 Agustus 1715). Besar dugaan Anga Nata telah melakukan perlawanan, atau paling tidak melakukan protes terhadap VOC. Catatan: Angka diduga adalah nama gelar (Anga, Anga Bey, Ngabehi?).

Baca Juga: Asyik Buat Berenang, Air Terjun Niagara Mininya Jampangkulon Sukabumi

Sejauh ini, jelas Ki Kamaludin, nama Djampang hanya satu kesatuan wilayah, belum terbentuk Djampang Wetan dan Djampang Koelon, dan adanya pemekaran dengan terbentuknya Djampang Tengah.

“Ketika pemerintah Hindia Belanda membentuk district-district, wilayah Djampang dibagi dua yakni Djampang Wetan dan Djampang Koelon,” tambahnya.

Kemudian, sambung Ki Kamaludin, berdasarkan peta peta 1830 (lihat kumpulan Peta de Haan) district Djampang Wetan berada di bawah (Bupati) Tjiandjoer. Sedangkan district Djampang Koelon bersifat independen.

Baca Juga: Heboh Pajak Hiburan Naik 40-75 Persen, Luhut Minta Kenaikan Ditunda

“Ketika terjadi reorganisasi tahun 1870, district Djampang Wetan masuk Afdeeling Tjiandjoer dan district Djampang Koelon dimekarkan dengan membentuk district Djampang Tengah yang mana kemudian kedua district dan lima district lainnya disatukan di dalam Afdeeling Soekaboemi,” tuturnya.

Kata Ki Kamaludin, Nama Djampang baru satu abad kemudian muncul pada tahun 1821 (lihat Bataviasche courant, 07-04-1821).

"Tapi, ini masih perlu penelusuran dan penelitian. Masih perlu sumber primer Daghregister VOC, harus dicari dari tahun 1680 sampai tahun 1726," tandasnya.

 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
DPRD Kab. Sukabumi30 Januari 2025, 15:15 WIB

Bertemu Buruh dan Honorer, Komisi IV DPRD Bahas Isu Ketenagakerjaan hingga PPPK di Sukabumi

Buruh meminta dilibatkan dalam setiap kasus atau masalah di perusahaan.
Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi bertemu perwakilan buruh buruh pada Kamis (30/1/2025). | Foto: Istimewa
Life30 Januari 2025, 15:10 WIB

Sudah Lelah dengan Kerjaan? Pertimbangkan Hal-Hal Ini Sebelum Memutuskan untuk Resign

Setiap orang pasti pernah merasa jenuh atau lelah dengan pekerjaan yang mereka jalani, apalagi jika pekerjaan tersebut terasa tidak lagi sesuai dengan harapan atau impian.
Ilustrasi Resign, Pertimbangkan Hal-Hal Ini Sebelum Memutuskan untuk Resign (Sumber : Freepik)
Sukabumi30 Januari 2025, 15:03 WIB

Tolak Skema PPPK Paruh Waktu, Ribuan Guru Honorer R3 Sukabumi Demo di DPRD

Ribuan guru honorer R3 Sukabumi menuntut kejelasan status kerja agar diangkat menjadi pegawai penuh waktu, bukan paruh waktu.
Ribuan guru honorer R3 Kabupaten Sukabumi mendatangi gedung DPRD Kabupaten Sukabumi untuk menolah skema PPPK paruh waktu. (Sumber Foto: SU/Ilyas)
Inspirasi30 Januari 2025, 15:00 WIB

Lowongan Kerja Operator Equipment Minimal SMA/SMK, Penempatan di Pabrik Sukabumi

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Lowongan Kerja Operator Equipment Minimal SMA/SMK, Penempatan di Pabrik Sukabumi. (Sumber : Freepik.com)
Life30 Januari 2025, 14:41 WIB

Red Flag di Tempat Kerja: 6 Tanda yang Menunjukkan Lingkungan Kerja Toxic

Lingkungan kerja yang sehat sangat penting bagi kesejahteraan karyawan dan kesuksesan perusahaan. Namun, tidak semua tempat kerja menciptakan atmosfer yang mendukung.
Ilustrasi Lingkungan Kerja Toxic, Red Flag di Tempat Kerja, 6 Tanda yang Menunjukkan Lingkungan Kerja Toxic (Sumber : Freepik)
Life30 Januari 2025, 14:31 WIB

Kapan Nisfu Sya'ban 2025? Cek Tanggal, Keutamaan, dan Amalannya

Malam Nisfu Sya'ban adalah salah satu malam istimewa dalam kalender Islam yang sangat dinantikan oleh umat Muslim setiap tahunnya.
Ilustrasi Malam Nisfu Sya'ban, Kapan Nisfu Sya'ban 2025? Cek Tanggal, Keutamaan, dan Amalannya (Sumber : Freepik/@sketchepedia)
Entertainment30 Januari 2025, 14:30 WIB

Ika Natassa Komentari Pernyataan Abidzar Al-Ghifari Soal Fans Fanatik K-Drama

Abidzar Al-Ghifari kembali menuai kritikan dari netizen setelah menyampaikan pernyataan kontroversial tentang penggemar fanatik drama korea ketika menjadi bintang tamu dalam podcast bersama Ariel Tatum.
Ika Natassa Komentari Pernyataan Abidzar Al-Ghifari Soal Fans Fanatik K-Drama (Sumber : Instagram/@abidzar73 dan @ikanatassa)
Sukabumi30 Januari 2025, 14:28 WIB

Angin Kencang Robohkan Pohon Sengon, Timpa Rumah Warga di Parakansalak Sukabumi

Kebutuhan mendesak adalah sembako dan bahan bangunan untuk rumah terdampak.
Pohon sengon yang menimpa rumah warga di Kampung Sukarame RT 05/05 Desa/Kecamatan Parakansalak, Kabupaten Sukabumi, Kamis (30/1/2025). | Foto: Tagana Kecamatan Parakansalak
Bola30 Januari 2025, 14:15 WIB

Persib Hati-hati Tergelincir! Persija Menguntit di Posisi Dua Hanya Beda 5 Poin!

Persija Jakarta terus menguntit Persib Bandung, Macan Kemayoran kini ada di posisi kedua dengan selisih poin 5.
Persija Jakarta terus menguntit Persib Bandung, Macan Kemayoran kini ada di posisi kedua dengan selisih poin 5. (Sumber : X/@Persija_Jkt/@persib).
Sukabumi30 Januari 2025, 14:07 WIB

Warga Protes! Objek Wisata Bukit Karang Numpang Sukabumi Digerus Tambang

Bukit ini dikenal karena memiliki pemandangan yang indah.
Warga menunjukkan aktivitas tambang batu karst di bukit Karang Numpang, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa