SUKABUMIUPDATE.com - Dua pria asal Kelurahan Sriwidari, Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi, nyaris terbawa arus Sungai Cipelang yang tiba-tiba membesar saat sedang memancing pada Minggu, 14 Januari 2024 sekira pukul 20.17 WIB.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, peristiwa itu bermula saat Dede Suhendi (38 tahun) dan Ridwan Setiawan (44 tahun) asyik memancing ikan di Sungai Cipelang, Kelurahan Benteng, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi, tepatnya di dekat pabrik es.
Dede mengaku tidak sadar akan terjadi banjir karena kondisi cuaca malam itu sedang cerah, tidak ada hujan dan keadaan air sungai masih kecil. Dede dan Ridwan berangkat untuk memancing pada Minggu sore ketika aliran Sungai Cipelang belum deras.
"Tapi ketika waktu magrib, saat kami mau pulang, ke tengah (sungai) dulu sebentar. Jam 8 malam setelah isya, langsung naik airnya," kata Dede kepada sukabumiupdate.com.
Dede dan Ridwan sempat mencoba menyelamatkan diri, namun debit air di sisi kiri dan kanan sungai sangat deras. “Saya sudah coba lari ke seberang, tapi tidak keburu karena airnya telanjur besar. Sempat panik, tapi kebetulan bawa HP jadi telepon teman," ujarnya.
Baca Juga: Didorong Jatuh ke Jurang, Rekontruksi Pembunuhan Wanita di Sungai Cipelang Sukabumi
Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi Novian Rahmat Taufik mengatakan setelah mendapatkan laporan dari masyarakat, pihaknya menurunkan 15 personel untuk mengevakuasi dua pemancing tersebut.
“Kami dari BPBD menurunkan pasukan ke sana dengan membawa peralatan yang kami punya bersama 15 personel untuk melakukan evakuasi," kata Novian.
Lebih lanjut, sebelum proses evakuasi dilakukan, satu orang personel BPBD menuju ke lokasi terlebih dulu untuk menenangkan Dede dan Ridwan agar tidak panik.
“Ada satu tim kami yang menggunakan motor ke sana untuk memberikan ketenangan kepada si pemancing, supaya tidak panik. Karena kalau panik nanti malah celaka. Lalu memberi keterangan tim kami akan datang dengan membawa peralatan,” ucapnya.
Setibanya di lokasi dalam kondisi gelap, BPBD menurunkan tim evakuasi menggunakan peralatan yang sudah disiapkan hingga akhirnya Dede dan Ridwan dapat diselamatkan.
“Pertama alat penerangan dulu karena lokasinya gelap, supaya aman semua. Selain mengamankan pemancing, juga mengamankan kami tim BPBD. Setelah semua clear, baru kami mulai mengevakuasi menggunakan tambang dan pelampung,” ujar Novian.
“Alhamdulillah dengan tambang itu dilempar dan pelampung, bisa terselamatkan,” tambah dia.
Proses evakuasi berjalan 20 hingga 30 menit karena harus menyiapkan peralatan evakuasi terlebih dahulu, mengingat kondisi di lokasi sangat gelap. "Proses evakuasinya diperkirakan 20 sampai 30 menit karena kami memerlukan penerangan,” katanya.