SUKABUMIUPDATE.com - Gedung Majelis Taklim Al-Munawaroh di Kampung Cidadap RT 02/01, Desa Girijaya, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi, ambruk pada Kamis (11/01/2024) sekitar pukul 01.00 WIB.
Ketua RAPI lokal 14 Cidahu, Irvan Padilah, menjelaskan bahwa kejadian ini dipicu oleh hujan disertai angin kencang. Gedung tersebut sebelumnya memang sudah menunjukkan tanda-tanda rapuh, serta mengalami kebocoran dan ambruk sebagian beberapa hari sebelumnya.
"Struktur bangunan sudah rapuh dan beberapa hari lalu mengalami ambruk kecil. Sayangnya, malam tadi mengalami ambruk yang lebih parah akibat hujan yang terus berlangsung," ujarnya kepada sukabumiupdate.com.
Lebih lanjut Irvan menuturkan, gedung majelis taklim itu digunakan sebagai tempat pengajian rutin untuk anak-anak dan ibu-ibu.
"Pengajian ibu-ibu dilaksanakan setiap hari Selasa, sedangkan pengajian anak-anak dilakukan setiap sore," kata Irvan.
Baca Juga: Atap Aula Kantor Kecamatan Ciracap Sukabumi Ambruk, Warga Kaget
Irvan menyebutkan bahwa Majelis Taklim tersebut berdampingan dengan rumah warga sekaligus pemilik majelis taklim Al-Munawaroh, NE Nuraeni (51 tahun).
"Rumah tersebut mengalami dampak ringan, hanya genteng yang bergeser, karena majelis menempel dengan rumah ibu Haji Nuraeni," terangnya.
Beruntungnya, tidak ada korban jiwa atau luka-luka karena saat kejadian bangunan sedang tidak digunakan. Irvan memperkirakan kerugian akibat kejadian ini sekitar Rp120 juta untuk bangunan seluas 7 x 10 meter persegi.
Pasca-kejadian, Irvan melaporkan bahwa upaya bersama dari relawan berbagai organisasi, BPBD, P2BK Cidahu, dibantu warga dan jemaah Majelis Al-Munawaroh, dilakukan untuk membersihkan puing-puing reruntuhan.
"Tadi sudah langsung di evakuasi oleh warga P2BK, BPBD, dan RAPI Lokal 14 Cidahu, termasuk rumah Ibu Haji Nuraeni. Rencananya, hari Sabtu dan Minggu akan dilanjutkan dengan kerja bakti bersama tim relawan dan warga sekitar," jelasnya.
Irvan menyatakan bahwa tim relawan akan fokus pada pembuatan bangunan baru karena kondisi bangunan yang rusak akibat ambruk sudah tidak dapat diperbaiki.
"Jadi pembuatan dari awal, dan alhamdulillah Kepala Desa Girijaya pun siap membantu. Kami hanya menyiapkan tenaga saja," pungkasnya.