Polisi Selidiki Penyebab 3 Bocah Nyalindung Sukabumi Tewas di Galian Proyek

Kamis 11 Januari 2024, 20:35 WIB
Lokasi tanah galian tambang pasir yang makan tiga korban jiwa bocah di Nyalindung Sukabumi. (Sumber : SU/Asep Awaludin)

Lokasi tanah galian tambang pasir yang makan tiga korban jiwa bocah di Nyalindung Sukabumi. (Sumber : SU/Asep Awaludin)

SUKABUMIUPDATE.com - Polisi tengah menyelidiki kasus tewasnya tiga orang bocah akibat tenggelam di proyek galian tambang pasir Tipe C, Kampung Warungwaru, Rt 01/04, Desa Neglasari, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi, Kamis (11/1/2024). Saat ini, garis polisi (Police Line) telah dipasangi di sekitar lokasi.

Kapolsek Nyalindung AKP Joko Susanto mengatakan, mulanya peristiwa ini diketahui usai Bhabinkamtibmas mendapatkan laporan dari warga sekitar pukul 11.30 WIB. Pihaknya kemudian langsung mengecek ke tempat kejadian perkara (TKP).

"Dan langsung mengevakuasi, ternyata memang betul ada anak antara umur 4 sampai 5 tahun yang tenggelam," ujar Joko kepada sukabumiupdate.com.

Menurut Joko, tidak ada satu pun orang yang mengetahui atau melihat kejadian tersebut secara langsung. Namun demikian, dari keterangan para saksi menyatakan jika ketiga anak itu terbiasa main di lokasi tersebut.

"Kita tanyakan tidak ada yang tahu, menurut saksi itu mereka sering bermain-main ke sini, jadi pas persisnya dia terpeleset atau apa tidak ada yang tahu. Pas ditemukan itu ada yang sudah keadaan meninggal, mengambang di air. Kondisinya hujan deras, main-main. Tiga orang korban, ngambang satu, yang dua masih di dalam, di bawah," jelasnya.

Baca Juga: Detik-detik 3 Bocah Sukabumi Ditemukan Tewas Tenggelam di Galian Proyek

"Jadi diduga anak-anak tersebut main di kali atau selokan itu dan terpeleset atau jatuh yang menyebabkan tiga orang anak itu meninggal dan kebetulan pada saat kejadian hujan deras," tambahnya.

Joko mengaku telah berkoordinasi dengan Satreskrim Mapolres Sukabumi untuk melakukan penyelidikan terkait adanya dugaan kelalaian dalam peristiwa ini.

"Langkahnya selain tadi mendatangi TKP, terus kita mengevakuasi yang satu dibawa ke puskesmas dan yang dua dibawa ke rumah sakit Bunut untuk memastikan bahwa korban betul-betul sudah meninggal dunia," ungkapnya.

"Setelah itu kita juga menghadiri pemakaman, selanjutnya kita juga sudah berkoordinasi dengan Satreskrim Polres untuk penyelidikan lebih lanjut," imbuhnya.

Menurut Joko, penyelidikan lebih lanjut ini juga sekaligus untuk mengungkap penyebab utama dari tewasnya ketiga bocah tersebut. "Kita mau melakukan penyelidikan dulu dan nanti hasil penyelidikannya akan disampaikan," pungkasnya.

Kapolsek Nyalindung AKP Joko Susanto.Kapolsek Nyalindung AKP Joko Susanto.

Sementara itu, Kepala Desa Neglasari Ian Sopyan sekaligus kakek dari salah satu korban menduga adanya kelalaian yang dilakukan pihak pemilik proyek galian tersebut.

"Sebetulnya semenjak awal itu nggak ada galian, memang itu ada kecerobohan dari pihak si penggali di situ itu dan nggak ditutupi lagi," ujarnya.

Menurutnya, galian itu dibuat baru beberapa hari yang lalu. "Katanya galiannya itu sore, karena air banjir akhirnya digali mau dibetulkan (gorong-gorong), mungkin karena sore jadi nggak ditutup lagi galiannya," kata Ian.

Berdasarkan keterangan yang didapatnya, diduga ketiga bocah itu masuk ke gerbang lokasi galian yang tidak dikunci.

"Sebetulnya anak itu masuk ke gerbang itu (lokasi proyek) gerbangnya nggak dikunci, jadi anak itu kayanya masuk satu persatu ditolong sama anak lainnya," tuturnya.

Adapun ketiga korban saat ini sudah dimakamkan di TPU terdekat. Identitas ketiga korban masing-masing berinisial HU (4 tahun), SA (4 tahun) dan HA (5 tahun). Sedangkan para orang tua korban saat ini tengah berada di Polsek Nyalindung untuk dimintai keterangan.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Food & Travel22 November 2024, 09:00 WIB

Resep Scrambled Egg Toast, Roti Panggang Telur Creamy yang Simpel Dibuat

Scrambled Egg Toast sangat populer sebagai menu sarapan karena praktis, lezat, dan kaya protein.
Ilustrasi. Scramble Egg Toast. (Sumber : Freepik/Timolina)
Sukabumi22 November 2024, 08:36 WIB

Pohon Duku 12 Meter Tumbang Rusak Rumah Warga Nagrak Sukabumi

Dampak hujan deras, pohon duku setinggi 12 meter tumbang rusak rumah warga di Nagrak Sukabumi.
Kondisi rumah yang tertimpa pohon duku tumbang di Desa Pawenang, Nagrak Sukabumi, Kamis, 21 November 2024 | Foto : P2BK Nagrak
Sehat22 November 2024, 08:00 WIB

13 Manfaat Petai untuk Kesehatan: Kunci Jantung Sehat dan Tubuh Bugar

Meski sering dikeluhkan karena baunya yang menyengat, petai ternyata memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Apa saja manfaatnya? Yuk, simak penjelasannya!
Ilustrasi manfaat petai untuk kesehatan (Sumber : pexels.com/@STUDIO LIMA)
Sukabumi22 November 2024, 07:56 WIB

Sekda Ade Suryaman Hadiri Rapat Banggar DPRD Sukabumi

Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman, menghadiri Rapat Kerja Gabungan Badan Anggaran (Banggar) DPRD dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Sukabumi
Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman dan Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Budi Azhar Mutawali | Foto : Dokpim
Sukabumi Memilih22 November 2024, 06:55 WIB

Adu Kekayaan Pasangan Cabup Cawabup Sukabumi, Siapa Paling Kaya?

Pilkada 2024 di Kabupaten Sukabumi akan diikuti oleh dua pasangan calon, mereka adalah Iyos Somantri - Zainul yang diusulkan oleh koalisi 11 partai politik dan Asep Japar - Andreas yang diusulkan oleh koalisi 5 partai politik.
Pasangan calon Pilkada Kabupaten Sukabumi: Iyos Somantri-Zainul dan Asep Japar-Andreas | Foto : sukabumiupdate
Science22 November 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 22 November 2024, Siang Hari Turun Hujan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024.
Ilustrasi Hujan. Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024. (Sumber : Pixabay)
Sukabumi Memilih21 November 2024, 22:29 WIB

Dukungan Istri, Dibalik Optimisme Asep Japar Menjemput Kemenangan Pilkada Sukabumi

Asep Japar, calon bupati Sukabumi nomor urut 2, melangkah dengan penuh semangat dalam menghadapi pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Sukabumi
Asep Japar dan istri | Foto : Sukabumiupdate
Sehat21 November 2024, 21:00 WIB

7 Penyebab Gagal Jantung Sisi Kiri : Simak Diagnosis dan Cara Penanganannya

Gagal jantung sisi kiri terjadi ketika ventrikel kiri jantung tidak bisa memompa darah secara efektif ke seluruh tubuh.
Ilustrasi gagal jantung sebelah kiri (Sumber : Freepik/@wayhomestudio)
Jawa Barat21 November 2024, 20:40 WIB

Gempa Beruntun Guncang Cianjur, Sejumlah Gedung Sekolah Dilaporkan Rusak

Gempa tektonik terjadi secara beruntun, Kamis 21 November 2024. Warga yang merasakan getaran gempa itu pun terbatas wilayahnya yaitu Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Gempabumi Cianjur, Kamis (21/11/2024) | Foto : Pixabay
Sukabumi21 November 2024, 20:18 WIB

Sempat Tertutup Longsor, Akses Ke Pondok Halimun dan Goalpara Sukabumi Kembali Normal

Dua bencana longsor terjadi dampak hujan deras di Kabupaten Sukabumi. Longsor dan pohon bambu tumbang di jalan menuju wisata Pondok Halimun di Kecamatan Sukabumi, dan longsor di jalan Cisarua - Goalpara, Kecamatan Sukaraja.
Longsor di Jalan Pondok Halimun, Kecamatan Sukabumi | Foto : Istimewa