SUKABUMIUPDATE.com - Kisah sedih menyelimuti keluarga FCB (22 tahun), korban tewas setelah tertabrak atau tertemper oleh Kereta Api (KA) Pangrango relasi Sukabumi-Bogor pada Selasa, 9 Januari 2024, sekitar pukul 17.43 WIB. Ibunda korban, E, mengungkapkan momen sebelum kejadian tragis itu.
Menurut E, anaknya melakukan rutinitas seperti biasa keluar rumah untuk pergi ke kampus di wilayah Sukabumi sekitar pukul 15.00 WIB. Namun, saat itu kondisi cuaca tengah dilanda hujan.
"Saya melihat sampai dia nyebrang sampai dengan naik angkot. Bawa peralatan seperti biasanya mau ke kampus, bawa laptop dan tas hitam," kata sang Ibunda.
Saat menjelang malam tiba dan FCB belum pulang, kekhawatiran pun melanda keluarga, hingga Ibunda FCB mencoba untuk meyakinkan bahwa tidak ada kejadian yang tidak diinginkan.
Baca Juga: 9 Cara Membaca Bahasa Tubuh Wanita yang Serius Padamu
"Kirain saya masih ada mata kuliah di kampus. Di telepon juga tidak diangkat, ternyata handphonenya di rumah tidak dibawa," ujarnya.
Kekhawatiran semakin bertambah saat E membuka media sosial, dan melihat status temannya di media sosial yang menyebut adanya kecelakaan.
"Ya sudah saya melihat di sosial media, kabarnya dibawa ke rumah sakit, hingga muncul rasa penasaran yang membuat saya datang ke RSUD Sekarwangi untuk memastikan," terang E dengan suara terguncang.
E menyebut sosok anaknya FCB sebagai anak yang pendiam, cenderung banyak melamun, dan tidak suka berbicara dengan orang tua.
"Kayaknya ada masalah di luar, saya tidak mengetahui masalahnya apa dan seberat apa, sampai dengan saya tidak mengetahui kejadian itu," ungkapnya.
Lebih lanjut, pihak keluarga menolak otopsi dan memutuskan untuk membawa pulang jenazah ke rumah duka.
Baca Juga: BPR Jampang Kulon Sukabumi Beri Kemudahan Pinjaman Bagi Honorer
"Mau dibawa ke tempat tinggal saya, dimakamkan di dekat almarhum nenek saya, di Cikujang, Jalan Pelabuhan 2," pungkasnya, sambil menyiratkan rasa kehilangan yang mendalam.