SUKABUMIUPDATE.com - Sejumlah titik di Jalan Cipatuguran utamanya di Kampung Benteng, Desa Jayanti, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi alami kerusakan. Kondisi itu kemudian dikeluhkan warga setempat dengan menanam dua pohon pisang di jalan yang berlubang sebagai bentuk protes karena tak kunjung diperbaiki.
Menyikapi hal tersebut, pihak pemerintah Kecamatan Palabuhanratu kemudian menggelar rapat koordinasi yang melibatkan Pemdes Jayanti, Dinas PU, Dishub, PLTU Jabar 2 Palabuhanratu, hingga perusahaan-perusahaan lainnya yang menggunakan akses jalan tersebut untuk keperluan operasional truk mereka pada Kamis (4/1/2024).
Camat Palabuhanratu Ali Iskandar mengatakan, bahwa rapat koordinasi ini dilakukan untuk menindak lanjuti terkait permasalahan jalan yang rusak tersebut. Menurutnya, perlu ada solusi cepat terkait perbaikan jalan.
"Kita temukan persoalan ternyata memang belum terintervensi oleh bantuan pemerintah daerah, karena apa, ruas jalannya kelas tiga sementara angkutan yang masuk ke lokasi tadi, ada perusahaan-perusahaan yang strategis yang kemudian juga membutuhkan kendaraan dengan bobot yang lebih tinggi," kata Ali kepada sukabumiupdate.com di Aula Kantor Kecamatan Palabuhanratu.
Baca Juga: Warga Tanam Pisang di Jalan Cipatuguran Sukabumi, Protes 2 Tahun Rusak Parah
Dalam rapat koordinasi tersebut, Ali juga meminta semua pihak untuk lebih mementingkan keluhan warga yang muncul terkait kerusakan jalan yang saat ini terjadi.
Adapun terkait langkah lanjutannya, kata Ali, adalah memastikan regulasi terkait penggunaan jalan, peningkatan status jalan, dan kewajiban pengguna jalan dalam bentuk Memorandum of Understanding (MoU) atau nota kesepakatan yang akan pihaknya musyawarahkan dan selesaikan dalam waktu dekat.
"Tadi sudah kita sepakati insyaallah akan dilakukan perhitungan sederhana oleh Dinas PU, kebutuhan materialnya berapa dan kebutuhan lainnya. Nanti kalau sudah muncul formula angka (anggaran), kita akan diskusi ulang dengan pengguna jalan, masyarakat, hingga perusahaan, Wing, PLTU termasuk juga Garuda yang memiliki gudang di sana untuk kita mintakan kontribusinya," terangnya.
"Mudah-mudahan Senin yang akan datang kita melakukan pertemuan sudah muncul kesiapan pemerintah daerah, kemudian juga materialnya kita punya Fly Ash dari PLTU untuk kemudian digunakan dan lain sebagainya," tambahnya.
Dalam rapat tersebut, Camat Ali kemudian menghimpun catatan terkait rusaknya jalan Cipatuguran ini, antara lain:
1. Jalan tersebut adalah jalan Kabupaten
2. Panjang jalan kurang lebih 7 Km
3. Ruas Jalan Pelita STA 0 simpang Slamet - Berkah sampai dengan STA 7 Simpang Jayanti (ruas jalan yang rusak)
4. Tahun 2013 ada kesepakatan antara Dinas PU dengan PLTU bahwa STA 1-4 menjadi Tanggung jawab pemda, STA 5-7 Oleh PLTU
5. Tahun 2014 pernah ada perbaikan oleh PLTU setelah itu tidak ada
6. Di tahun 2022, Camat mengundang PLTU, Dinas PU, Dishub, Desa (Jayanti), namun Tahun 2023 masih belum ada realisasi (perbaikan)
7. Managemen (PLTU) sekarang termasuk Dinas PU belum menemukan MoU dimaksud (kesepakatan kerjasama terkait pengelolaan jalan).
Sementara itu, Robert David C, Officer CSR, Humas dan Keamanan PLTU Jabar 2 Palabuhanratu mengatakan, bahwa pihak PLTU ketika diminta kolaborasi akan siap berkolaborasi melakukan perbaikan jalan. Adapun bentuk dukungan atau support perusahaan, lanjut Robert, yakni suplai fly ash (abu terbang) dan bottom ash (abu padat) ke lokasi jalan yang akan dilakukan perbaikan
"Kolaborasi kita kepada dinas-dinas terkait untuk menanggapi apa yang menjadi pembicaraan saat ini, kita siap mensupport proses perbaikan di jalan itu dalam bentuk fly ash, kita siap support itu kapanpun," singkatnya.
Baca Juga: Jalan Cipatuguran Sukabumi Rusak, Warga Jayanti: Banyak Dilintasi Kendaraan PLTU
Sebelumnya diberitakan, protes jalan rusak tidak kunjung diperbaiki, warga menanami dua pohon pisang di jalan Cipatuguran, kampung Benteng, Desa Jayanti, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi.
Dua pohon pisang berusia dewasa itu ditanam di tengah jalan berlubang yang menjadi akses utama mobilitas warga setempat serta akses ke Pantai Batu Bintang dan Goa Lalay tersebut.
Tak hanya itu, jalan tersebut juga merupakan lintasan utama kendaraan besar yang datang dari arah jalan Nasional Sukabumi-Palabuhanratu maupun dari jembatan Bagbagan ke arah PLTU.
"Dipasang pohon pisang itu kemarin Selasa (2/1/2024). Rusaknya ini sudah lama hampir 2 tahun," ujar warga sekitar sekaligus tokoh masyarakat, Haji Ela (70 tahun) kepada sukabumiupdate.com, Rabu (3/1/2024).
Ela mengungkapkan bahwa masyarakat sendiri sering melakukan pelaporan terkait jalan rusak ini, namun tak kunjung ditanggapi oleh pihak terkait.
"Ini (jalan) tanggung jawab PLTU (Palabuhanratu), dulu kan pernah saya ngerjain ini (jalan), jadi tahu jalan ini bukan jalan PU tapi jalan PLTU. Memang Dulu itu jalan Kabupaten cuman diserahkan ke PLTU jalan ini," ungkapnya.
"Jadi masyarakat sering laporan, jalan rusak ke sana (PLTU), tapi tidak ditangani oleh PLTU. Ini rusaknya 1,5 kilometer yang hancurnya," jelasnya.