SUKABUMIUPDATE.com - Spot Pantai Tenda Biru di kawasan wisata pantai Ujunggenteng, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, selain memiliki keindahan pantai, juga terdapat bukti peninggalan sejarah zaman penjajahan Jepang, berupa empat buah bunker.
Konon, dulu bunker tersebut berfungsi sebagai benteng pertahanan.
Pantai Tenda Biru, posisinya menjorok ke laut, warga setempat biasa menyebutnya dengan nama “Jojongor Ujunggenteng”.
"Terdapat 4 bunker, terletak ditengah hutan, sekitar 20 atau 30 meter ke pesisir pantai," kata Nana Septiansyah Pokmaswas Genteng Nusantara kepada sukabumiupdate.com, Kamis (4/1/2024).
Bunker tersebut, jelas Nana, dua bunker berukuran 2x2 meter, dan dua bunker lainnya berukuran 3x3 meter, dengan kedalaman 2 meter. “Tiga buah bunker masih utuh, sedangkan satu bunker sudah berubah posisi," ungkapnya.
Baca Juga: Cerita Hary Tanoe, Kompak Nyaleg Bareng Istri dan 5 Anaknya di Pemilu 2024
Sementara itu, salah satu pengajar di SMAN 1 Ciracap, Beni Bunyamin menambahkan bahwa keberadaan bunker di Ujunggenteng sebagai edukasi bagi siswa.
"Setiap tahun (suka) mengajak siswa untuk melihat dan belajar untuk memahami berbagai peninggalan Jepang yang ada di Ujunggenteng. Memberikan penjelasan dan pemahaman fungsinya," jelasnya.
Menurut Beni, penting bagi mereka para siswa mengetahui adanya jejak sejarah di Kecamatan Ciracap.
Untuk menuju lokasi bunker, kata Beni, masuk dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Ujunggenteng, kemudian sekitar tiga kilometer melewati kawasan Hutan Cagar Alam dengan luas 38 hektar.
Jalannya masih tanah dan sebagian berpasir, namun bisa dilalui kendaraan roda empat. lokasi tersebut terkenal dengan Pantai Tenda Biru.
Baca Juga: Siswa SMA Penganiaya Pacar Masih Diperiksa Unit PPA Satreskrim Polres Sukabumi
Pantainya memang sejuk karena dekat hutan, masih banyak pohon-pohon ukuran besar, biawak dan burung.
Terdapat tower mercusuar tinggi 40 meter dibangun tahun 2007. Ada bangunan peninggalan Belanda namanya Gedong Papak. Kiri-kanan hutan Ujunggenteng, sering dijadikan tempat bersandar perahu. Lokasi tersebut berada di bawah pengawasan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) Atang Senjaya.