Owa Jawa di Lengkong Sukabumi Mati Tersengat Listrik, Ini Kata Tini

Rabu 03 Januari 2024, 00:16 WIB
Tini saat menggendong owa Jawa yang mati tersengat listrik di Lengkong Sukabumi. (Sumber : Istimewa)

Tini saat menggendong owa Jawa yang mati tersengat listrik di Lengkong Sukabumi. (Sumber : Istimewa)

SUKABUMIUPDATE.com - Kabar duka bagi spesies terancam punah, Owa Jawa. Satu dari spesies bernama latin Hylobates Moloch itu yang berada di kawasan Hutan Perhutani Desa/Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi, dikabarkan mati akibat tersengat aliran listrik tegangan tinggi.

Kabar ini dibenarkan Tini Kasmawati (52 tahun), perempuan tunanetra penjaga habitat Owa Jawa di Hutan Lengkong. Ia sendiri yang menguburkan primata itu pada akhir September 2023 lalu di dekat rumahnya di Kampung Cimaranginan.

"Kabar duka terjadi pada tanggal 23 September 2023, sekitar pukul 11.00 WIB, dapat informasi dari warga adanya seekor owa jawa yang kesetrum,” kata Tini saat dihubungi sukabumiupdate.com, Selasa (2/4/2024).

Setiba di lokasi kejadian, lanjut Tini, Owa Jawa yang diketahui berjenis kelamin jantan tersebut masih tergelantung di kabel listrik. Ia kemudian menghubungi pihak PLN sebelum akhirnya bisa mengevakuasi tubuh hewan endemik pulau Jawa yang dilindungi itu.

“Sempat dikasih minum, namun saat dibawa ke rumah warga, pas diperjalanan mati," ungkap Tini.

Baca Juga: Sedih Naruto Pergi, Cerita Tini Penjaga Owa Jawa di Hutan Lengkong Sukabumi

Menurut Tini, Owa Jawa yang mati itu masih memiliki garis keturunan dari Emak dan Abah, dua ekor Owa Jawa yang dalam pengawasannya di hutan Kampung Cimaringinan.

“Owa jawa yang mati itu masuk kawanan owa jawa dari blok Cipicung, masih keturunan dari Emak dan Abah, jumlahnya ada 5 ekor, dan salah satunya yang jantan yang mati itu. Sedangkan yang empat ekor lagi tidak tahu jenis kelaminnya, karena mereka memang bukan asuhan saya dari kecil,” kata Tini.

Dari keterangan warga, lanjut Tini, kematian satu ekor Owa Jawa itu bermula saat bersama kawanannya loncat dari pohon bambu Perhutani ke pohon bambu milik warga.

“Namun ada warga yang mencoba menghalau agar kembali ke hutan, mungkin karena Owa tersebut panik jadi bukan kembali ke pohon bambu Perhutani, malah loncat ke kabel tegangan tinggi,” jelasnya.

Tini menambahkan, yang tersengat listrik saat itu ada dua ekor. Beruntung satu ekor lainnya berhasil selamat atau tetap hidup.

"Biasanya mereka itu loncat dari pohon pinus ke pohon mahoni, namun saat itu loncat dari pohon bambu ke pohon bambu, dan merasa panik atau kaget karena dihalau warga. Padahal kalau dibiarkan jangan sampai kaget, mereka sudah tahu jalan," tandasnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Bola18 Januari 2025, 16:00 WIB

Prediksi Madura United vs Barito Putera: Duel Dua Tim Papan Bawah!

Madura United akan menjamu Barito Putera dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 pekan ke-19 malam ini.
Madura United akan menjamu Barito Putera dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 pekan ke-19 malam ini. (Sumber : Instagram).
Sukabumi18 Januari 2025, 15:45 WIB

Buruh dan Pelajar Collab Edarkan Hexymer-Tramadol di Sukabumi, Ditangkap saat Transaksi

Barang bukti yang disita adalah empat paket hexymer dan lima setrip tramadol.
Kedua terduga pelaku kasus obat keras terbatas yang ditangkap di Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Polsek Sagaranten
Sukabumi18 Januari 2025, 15:23 WIB

Lindas Material Longsor, Truk Terguling di Jalan Nasional di Simpenan Sukabumi

Longsor ini sempat menutup Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua.
Truk terguling di Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, tepatnya di Kampung Cisarakan, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Istimewa
Inspirasi18 Januari 2025, 15:00 WIB

Lowongan Kerja Sukabumi Sebagai Cook Sushi, Cek Kualifikasinya Disini!

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Ilustrasi - Lowongan Kerja Sukabumi Sebagai Cook Sushi, Cek Kualifikasinya Disini! (Sumber : Freepik.com/@ASphotofamily)
Sukabumi18 Januari 2025, 14:58 WIB

Pengendara Terjebak Berjam-jam, Jalan Nasional di Simpenan Sukabumi Buka Tutup Pasca Longsor

Saat ini jalan sudah dibuka, tetapi dengan sistem buka tutup.
Antrean kendaraan di Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, tepatnya di Kampung Cimapag, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Dokumen Pengendara
Sukabumi18 Januari 2025, 14:13 WIB

Pulihkan Ekosistem Pasca Bencana, Penanaman Pohon di DAS Sungai Cikaso Sukabumi

Kegiatan ini untuk mencegah bencana serupa di masa depan.
Penanaman pohon di DAS Cikaso, Desa Cibadak dan Desa Pabuaran, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Dokumentasi Panitia
Food & Travel18 Januari 2025, 14:00 WIB

Menikmati Deburan Ombak di Pantai Karang Tawulan, Wisata Eksotis Mirip Tanah Lot di Tasikmalaya

Tersembunyi di wilayah selatan kabupaten, pantai Karang Tawulan menawarkan keindahan alam yang masih asri dan jauh dari hiruk pikuk kota.
Pantai Karang Tawulan adalah sebuah destinasi wisata pantai yang menarik di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. (Sumber : Instagram/@riskardr/@dadanwardana99).
Bola18 Januari 2025, 12:00 WIB

Prediksi PSM Makassar vs PSBS Biak di Liga 1: H2H, Susunan Pemain dan Skor

PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025.
PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025. (Sumber : Instagram/@psbsofficial/X/@psm_makassar).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:57 WIB

Satpam Asal Sukabumi Tewas di Rumah Mewah Bogor, Keluarga Temukan Banyak Luka Serius

Korban sempat menghubungi istrinya melalui pesan singkat.
Rumah duka Septian (37 tahun) di Kampung Cibarengkok RW 01, Desa Citarik, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Ilyas Supendi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:36 WIB

Daftar SKPD dengan Aduan Terbanyak pada 2024, Menurut Data Diskominfo Kota Sukabumi

Pemerintah Kota Sukabumi menerima 106 aduan masyarakat sepanjang 2024.
Apel di Lapang Setda Balai Kota Sukabumi pada Senin (15/7/2024). | Foto: Dokpim Kota Sukabumi