Bisikan Dukun, Cerita Hotel di Palabuhanratu dan Mimpi Bung Karno Ciptakan Las Vegas

Selasa 02 Januari 2024, 15:29 WIB
Foto Samudra Beach Hotel pada 1967 atau tidak lama setelah diresmikan. | Foto: Irman Firmansyah

Foto Samudra Beach Hotel pada 1967 atau tidak lama setelah diresmikan. | Foto: Irman Firmansyah

SUKABUMIUPDATE.com - Teluk Palabuhanratu di selatan Kabupaten Sukabumi tidak pernah sepi peminat. Menjelang malam pergantian tahun kemarin, tepatnya Minggu, 31 Desember 2023, belasan ribu kendaraan wisatawan masuk ke sejumlah objek wisata pantai di kawasan ini untuk merayakan tahun baru 2024.

Menarik jika ditarik ke belakang, bagaimana Palabuhanratu adalah area yang mengalami pasang surut pertumbuhan sejak masa kolonial. Wilayah yang kini menjadi satu dari delapan kecamatan di kawasan Ciletuh-Palabuhanratu UNESCO Global Geopark (CPUGGp) ini awalnya pantai sepi dengan penduduk tergolong miskin.

Baru pada 1858 dan 1859, bertahap Palabuhanratu dibuka untuk perdagangan internasional sehingga pertumbuhan ekonomi cukup ramai. Penjelasan ini diungkapkan pengamat sejarah Sukabumi Irman Firmansyah kepada sukabumiupdate.com beberapa waktu lalu.

Irman menyebut salah satu faktor pendukung perkembangan ekonomi di Palabuhanratu saat itu adalah keberadaan jalan gula: jalur pengiriman komoditas dari Jampang, termasuk gula, yang dibawa masyarakat ke Palabuhanratu untuk dikirim melalui kapal ke banyak daerah. Mirip jalan sutra sebagai jalur internasional beragam komoditas di Asia.

Samudra Beach Hotel. | Foto: hig.id/grandinnasamudrabeachSamudra Beach Hotel. | Foto: hig.id/grandinnasamudrabeach

Baca Juga: Ketika Laut Sukabumi Jadi Tempat Transit Imigran Gelap Menuju Pulau Christmas

Tak heran, pada 1862 Palabuhanratu dinobatkan sebagai Kota Pantai melalui Staatsblad Nomor 33/1862 dengan ciri gedung-gedung kantor urusan perdagangan dan keuangan serta gudang-gudang milik pemerintah dan swasta. Staatsblad (Het Staatsblad van Nederlandsch-Indie atau disebut Het Staatsblad van Indonesie) merupakan lembaran kertas yang berisi aneka peraturan resmi dari pemerintah yang mempunyai tahun penerbitan dan nomor urut.

"Namun seiring perkembangan pembangunan kereta api di pulau Jawa, aktivitas di Palabuhanratu dihentikan beriringan dengan penutupan teluk Palabuhanratu untuk perdagangan internasional pada 1875. Pengiriman komoditas pun mulai menggunakan jalur darat seiring dibangunnya jalan kereta api ke Sukabumi sejak 1882," kata Irman yang juga penulis buku "Soekaboemi the Untold Story".

Atas kondisi itu, pertumbuhan ekonomi menurun drastis sehingga menimbulkan gagasan dari warga Belanda bernama RA Eekhout yang bekerja sama dengan keluarga Gentis dan membuat Kota Resort Internasional Bernama Gentisville pada 1902. Setahun sebelumnya, Eekhout sudah berhasil mendorong pembukaan pelabuhan untuk kapal Koninklijke Paketvaart Maatschappij (KPM). Ini merupakan bagian dari rencana pengembangan Kota Resort.

Selain keindahan pantai dan air panasnya, Gentisville menawarkan hotel mewah, perumahan mewah, kendaraan, termasuk hiburan. Namun Proyek ini gagal akibat kebakaran dan kasus perampokan di Batavia yang dilakukan keluarga Gentis. Sejak itu Palabuhanratu kembali sepi.

Eeekhout masih berupaya mengangkat perekonomian Palabuhanratu dengan rencana pembangunan jalur kereta api Cibadak-Palabuhanratu, bahkan berlanjut hingga Ciletuh, Agrabinta, sampai ke Bandung. "Tapi, upaya itu juga buntu hingga Jepang masuk ke Palabuhanratu," kata Irman yang kini sebagai Ketua Yayasan Dapuran Kipahare.

Pascakemerdekaan, Palabuhanratu hanya menjadi lokasi wisata yang terbilang sulit karena jalan kurang layak. Tetapi, satu tokoh yang tertarik dengan Palabuhanratu saat itu adalah presiden pertama Republik Indonesia Ir Soekarno atau Bung karno.

Konon, Bung Karno mempunyai hubungan mistis dengan Palabuhanratu maupun simbolnya seperti Nyi Roro Kidul. Sebab seringnya mengunjungi Palabuhanratu, terutama dengan salah satu istrinya yaitu Siti Suhartini atau Hartini, Bung Karno memahami betul persoalan ekonomi di Palabuhanratu.

Irman menyebut sering kali pada sore hari Bung Karno melihat nelayan beraktivitas melaut dan menjadi bahan perenungan bagaimana mengangkat perekonomian kembali wilayah ini.

Bung Karno kemudian memutuskan membangun sebuah hotel modern dan megah pada masanya menggunakan pampasan perang dari Jepang. Agaknya Bung karno terinspirasi dengan perkembangan kota-kota dunia yang mengombinasikan pariwisata dan judi seperti Las Vegas di Amerika Serikat.

Kota Judi berjuluk "Sin City" itu tengah mengalami perkembangan besar pada dekade 1950-1960-an dan mendapat pendapatan yang fantastis dari kasino-kasinonya. Pariwisata dan judi seolah menjadi bensin pertumbuhan ekonomi. Hal yang sama terjadi pada Macau dan Singapura pascakeruntuhan Bung Karno.

Pada 1962 pembangunan hotel dimulai di Palabuhanratu. Hotel ini dibangun di atas tanah 60 hektare termasuk lahan pembuatan lapangan golf seluas 34,5 hektare. Tinggi bangunannya 32 meter, panjang 100 meter, lebar 13 meter, dan letak bangunannya memanjang dari timur ke barat, bertulang beton dan menghadap Samudra Hindia.

Baca Juga: Maut di Laut Sukabumi

Prediksi Bung karno, hotel ini akan banyak dikunjungi wisatawan dari luar Sukabumi. Bung Karno juga menyiapkan landasan helikopter untuk mengatasi persoalan akses darat yang sulit.

Target keberadaan hotel itu adalah orang-orang kaya supaya menghabiskan uangnya di Palabuhanratu. Untuk memancingnya tidak tanggung-tanggung, Bung Karno menyiapkan ruangan seluas 20x8 meter di lantai delapan hotel sebagai ruang kasino yang disebut Domino Room, nama salah satu permainan yang disukai Bung Karno. Dia juga berencana membuat pelabuhan untuk kapal pesiar yang membawa tamu dari luar negeri ke tempat tersebut.

"Bung Karno bercita-cita orang-orang dari negeri tetangga memilih tempat ini untuk berjudi, tidak perlu jauh-jauh ke Las Vegas," ujar Irman.

Secara teori maksud Bung karno itu tidak keliru karena faktanya perjudian ibarat spons yang bisa mengisap uang dengan cepat. Ini juga yang di kemudian hari menjadi strategi Ali Sadikin untuk membangun Jakarta.

Namun, angan-angan Bung karno itu banyak mendapatkan penolakan, terutama dari kalangan Islam, di antaranya Gasbiindo (Gabungan Serikat Buruh Islam Indonesia) dan PII (Pelajar Islam Indonesia). Mereka menentang keras melalui pernyataan resminya mendesak untuk mencabut izin perjudian di Domino Samudea Beach Hotel Palabuhanratu.

Kondisi politik saat itu memang sedang panas akibat gejolak politik internal Indonesia, ditambah suasana politik yang sedang menentang praktik kebudayaan barat yang salah satunya adalah judi.

Hingga pada akhirnya Bung karno mengalah dengan membatalkan kegiatan perjudian itu, bahkan melalui SK Presiden atau Keputusan Presiden Nomor 133 Tahun 1965 tentang Pernyataan Permainan Lotre Buntut Sebagai Kegiatan Subversi. Termasuk musik Ngak-Ngik-Ngok sebagai hal yang terlarang dan merusak mental bangsa.

"Hingga peresmiannya pada 1966, ruang kasino itu tidak digunakan untuk perjudian, hanya untuk permainan biasa sebagai hiburan," kata Irman.

Meskipun begitu, prediksi Bung karno tidak meleset. Pada masa awal pembukaan, banyak orang kaya yang ingin datang ke Palabuhanratu dan menginap di hotel ini menggunakan helikopter yang hanya membutuhkan waktu 30 menit dibanding jalan darat yang hampir empat jam dari Jakarta. Bahkan sebagian lagi rela menyewa pesawat kecil melalui lapangan terbang Rawakalong yang dimiliki Angkatan Laut.

Perkembangan awal yang kemudian hari disambut pembukaan lapangan terbang Palabuhanratu oleh Pertamina Bersama Pelita Air pada saat booming minyak. Namun masa itu kemudian surut kembali seiring turunnya harga minyak dan kurang efisiennya transportasi udara.

"Kini kita masih berharap pembukaan akses yang lebih luas untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Palabuhanratu karena sudah diketahui jalur darat sering memiliki persoalan terhambatnya akses baik karena jalan rusak maupun pergerakan tanah," ujar Irman.

Dalam sumber lain, Samudra Beach Hotel adalah Badan Usaha Milik Negara atau BUMN yang dibangun pada 1962 dan selesai akhir 1965, tiga bulan lebih cepat dari waktu yang telah direncanakan. Sementara yang belum selesai adalah pembangunan restoran terapung di depan hotel.

Biaya pembangunan hotel ini adalah dari dana pampasan perang Jepang sebesar Rp 660 milyard (uang rupiah lama) dan pelaksana pembangunannya PN Pembangunan Perumahan dari Indonesia dan Taisei Kanko Kabushiki Kaisha Ltd dari Jepang.

Bisikan Dukun

Ada kisah unik mengenai alasan pembangunan Samudra Beach Hotel. Dalam buku "Sukarno, Tentara, PKI: Segitiga Kekuasaan Sebelum Prahara Politik 1961-1965", oleh Rosihan Anwar disebutkan bahwa menurut Dewan Pariwisata Indonesia, pendirian hotel internasional di Palabuhanratu tidak tepat dan tidak mendesak.

Tetapi, Bung Karno bersikeras memerintahkan pembangunan hotel di sana atas masukan (bisikan) seorang dukun di Cikotok, Banten. Bung Karno tidak enak karena sang dukun sering diminta nasihat olehnya sehingga muncul perintah pembangunan tersebut karena dukun dengan jelas meminta sebuah hotel didirikan di Palabuhanratu.

"Konon, pada 1960, sang dukun mendengar suara Nyi Roro Kidul yang menyuruhnya datang ke Palabuhanratu bersama teman-temannya. Persis lokasi Samudra Beach Hotel sekarang berdiri. Saat itu ada warung kecil. Ketika melewati warung tersebut Sang Ratu Kidul berbisik kepada mereka, “berhenti di sini!”," ujar Irman.

Penjaga warung adalah lelaki tua yang terlihat tidak terkejut saat melihat dukun dan teman-temannya. Penjaga warung itu menyebutkan bahwa tiga hari sebelumnya, Nyi Roro Kidul memberi tahu dia bahwa sang dukun dan rekannya akan datang. Si penjaga warung juga menjelaskan tempat tersebut adalah favorit sang ratu dan sering datang ke sana seolah-olah memberi tanda.

"Entah benar atau tidak kisah tersebut, yang jelas pembangunan hotel ini memang bukan didasari nilai ekonomis, tapi lebih ideologis untuk menunjukkan kehebatan bangsa kita yang sudah mampu membuat hotel bertaraf internasional di tempat terpencil. Tentunya Bung Karno punya rencana lain juga yaitu memajukan Palabuhanratu sebagai salah satu potensi wisata yang cukup besar pada masanya," kata Irman yang menuliskan kisah ini di bukunya "Menyusuri Sejarah Palabuhanratu".

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Entertainment30 Januari 2025, 16:00 WIB

Jisoo BLACKPINK Tanda Tangan Kontrak Dengan Warner Records Jelang Comeback

Menjelang comeback solo Jisoo BLACKPINK secara resmi menandatangani kontrak dengan Label Musik Amerika, yaitu Warner Record untuk membantunya dalam karir bermusik.
Jisoo BLACKPINK Tanda Tangan Kontrak Dengan Warner Records Jelang Comeback (Sumber : Instagram/@blisoo_official)
Life30 Januari 2025, 15:30 WIB

Mengenal Perbedaan Cranky vs Tantrum Pada Anak, Serupa Tapi Tak Sama Ya!

Cranky biasanya hanya berlangsung singkat, sementara Tantrum bisa berlangsung lebih lama.
Ilustrasi. Anak Mengamuk. Yuk, Mengenal Perbedaan Cranky vs Tantrum Pada Anak. (Sumber : Freepik/@MateusAndre)
DPRD Kab. Sukabumi30 Januari 2025, 15:15 WIB

Bertemu Buruh dan Honorer, Komisi IV DPRD Bahas Isu Ketenagakerjaan hingga PPPK di Sukabumi

Buruh meminta dilibatkan dalam setiap kasus atau masalah di perusahaan.
Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi bertemu perwakilan buruh buruh pada Kamis (30/1/2025). | Foto: Istimewa
Life30 Januari 2025, 15:10 WIB

Sudah Lelah dengan Kerjaan? Pertimbangkan Hal-Hal Ini Sebelum Memutuskan untuk Resign

Setiap orang pasti pernah merasa jenuh atau lelah dengan pekerjaan yang mereka jalani, apalagi jika pekerjaan tersebut terasa tidak lagi sesuai dengan harapan atau impian.
Ilustrasi Resign, Pertimbangkan Hal-Hal Ini Sebelum Memutuskan untuk Resign (Sumber : Freepik)
Sukabumi30 Januari 2025, 15:03 WIB

Tolak Skema PPPK Paruh Waktu, Ribuan Guru Honorer R3 Sukabumi Demo di DPRD

Ribuan guru honorer R3 Sukabumi menuntut kejelasan status kerja agar diangkat menjadi pegawai penuh waktu, bukan paruh waktu.
Ribuan guru honorer R3 Kabupaten Sukabumi mendatangi gedung DPRD Kabupaten Sukabumi untuk menolah skema PPPK paruh waktu. (Sumber Foto: SU/Ilyas)
Inspirasi30 Januari 2025, 15:00 WIB

Lowongan Kerja Operator Equipment Minimal SMA/SMK, Penempatan di Pabrik Sukabumi

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Lowongan Kerja Operator Equipment Minimal SMA/SMK, Penempatan di Pabrik Sukabumi. (Sumber : Freepik.com)
Life30 Januari 2025, 14:41 WIB

Red Flag di Tempat Kerja: 6 Tanda yang Menunjukkan Lingkungan Kerja Toxic

Lingkungan kerja yang sehat sangat penting bagi kesejahteraan karyawan dan kesuksesan perusahaan. Namun, tidak semua tempat kerja menciptakan atmosfer yang mendukung.
Ilustrasi Lingkungan Kerja Toxic, Red Flag di Tempat Kerja, 6 Tanda yang Menunjukkan Lingkungan Kerja Toxic (Sumber : Freepik)
Life30 Januari 2025, 14:31 WIB

Kapan Nisfu Sya'ban 2025? Cek Tanggal, Keutamaan, dan Amalannya

Malam Nisfu Sya'ban adalah salah satu malam istimewa dalam kalender Islam yang sangat dinantikan oleh umat Muslim setiap tahunnya.
Ilustrasi Malam Nisfu Sya'ban, Kapan Nisfu Sya'ban 2025? Cek Tanggal, Keutamaan, dan Amalannya (Sumber : Freepik/@sketchepedia)
Entertainment30 Januari 2025, 14:30 WIB

Ika Natassa Komentari Pernyataan Abidzar Al-Ghifari Soal Fans Fanatik K-Drama

Abidzar Al-Ghifari kembali menuai kritikan dari netizen setelah menyampaikan pernyataan kontroversial tentang penggemar fanatik drama korea ketika menjadi bintang tamu dalam podcast bersama Ariel Tatum.
Ika Natassa Komentari Pernyataan Abidzar Al-Ghifari Soal Fans Fanatik K-Drama (Sumber : Instagram/@abidzar73 dan @ikanatassa)
Sukabumi30 Januari 2025, 14:28 WIB

Angin Kencang Robohkan Pohon Sengon, Timpa Rumah Warga di Parakansalak Sukabumi

Kebutuhan mendesak adalah sembako dan bahan bangunan untuk rumah terdampak.
Pohon sengon yang menimpa rumah warga di Kampung Sukarame RT 05/05 Desa/Kecamatan Parakansalak, Kabupaten Sukabumi, Kamis (30/1/2025). | Foto: Tagana Kecamatan Parakansalak