SUKABUMIUPDATE.com - Viral di media sosial facebook cuplikan video yang memperlihatkan sekelompok orang menenteng balok kayu hingga bambu di Pasar Gudang, Jalan Tipar Gede, Kelurahan Tipar, Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi.
Dalam video berdurasi 40 detik itu dinarasikan ada keributan hingga bentrok antar dua kubu, Kamis 27 Desember 2023 sekitar pukul 17.00 WIB.
Pantauan langsung sukabumiupdate.com di lokasi sekira pukul 19.30 WIB atau setelah video itu tersebar, kios-kios pedagang di Pasar Gudang terlihat sepi pengunjung. Salah satu pedagang mengeluhkan hal tersebut.
SN (43 tahun) seorang pedagang sayur di pasar tersebut mengatakan situasi di pasar tempatnya berjualan jadi tidak nyaman dan sepi pengunjung setelah video tersebut beredar di media sosial.
"Kalau sekarang kan ini sepi, videonya ada di facebook, (menjelaskan video yang beredar) sekarang kan lewat sambil bawa bambu tongkat kaya gitu kan jadi takut yang belanja juga, ini aja sepi sekarang," ujar SN.
Baca Juga: Kembalikan Pedestrian, BAPPEDA Soal Relokasi Pedagang ke Pasar Pelita Sukabumi
SN mengaku pada saat kejadian ia tidak ada di lokasi, kendati demikian menurut keterangan yang didapat dari teman-temannya, saat itu tidak terjadi bentrokan melainkan saja salah satu kelompok tersebut tengah berjaga untuk mengamankan para pedagang. Hal itu dilakukan setelah adanya imbauan pedagang untuk masuk ke dalam pasar gudang.
"Kalau kata orang yang tadi ada di sini mah nggak ada bentrokan katanya cuman dateng aja ngejagain di sini, takutnya ada gerakan (pengerahan pedagang dari luar ke dalam) jadi siap siaga gitu," tutur dia.
"Kalau yang ini mah (kelompok yang jaga) kan cuman ngejaga aja di sini, da yang mau mindahin mah kan itu (kelompok lain), sebelumnya emang ada imbauan tapi gak tau siapa nyuruh pedagang yang di luar masuk ke dalam (pasar gudang)," sambung dia.
Menurutnya, biaya sewa lapak yang disediakan di dalam pasar gudang tersebut terhitung cukup mahal dan tidak disanggupi oleh seorang pedagang yang hanya berjualan sayur.
"Ya kalau 20 juta nggak bakal kekejar cuman jualan sayur gini mah. Satu lapak itu 20 juta 2 tahun, paling 1x2 meter, yang di dalem itu ke koperasi (bayarnya), kalau ini (di luar) Rp2 Juta 250 Ribu per tahun (ke koperasi yang sama) terus kita nggak keberatan juga sistemnya nabung kalau di sini," jelas dia.
SN hanya berharap bisa berjualan dengan aman dan nyaman, terlebih para pengunjung tidak merasa takut untuk berkunjung ke lapak juapannya. "Pengennya ya jualan aman, rame aja terus dan nggak merasa khawatir," pungkasnya.