SUKABUMIUPDATE.com - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini melakukan kunjungan ke Sentra Phalamarta Sukabumi di Jalan Raya Perintis Kemerdekaan, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Rabu (27/12/2023). Dalam kunjungannya, Mensos Risma memberikan bantuan langsung kepada empat anak yang mengidap penyakit berat.
Empat anak tersebut antara lain Aisyah Azzahra (9 tahun) dari Lebak Banten dengan penyakit Thalassemia Beta, Rizky Putra Irawan (9 tahun) dari Sukabumi yang mengalami kelumpuhan, Fahrul (6 tahun) dari Indramayu dengan Aneurisma Otak, dan Iffa Astila Rahma (9 tahun) dari Sukabumi yang mengalami kelainan kulit.
Bantuan yang diberikan mencakup akomodasi ke rumah sakit, pengalihan dan pendaftaran BPJS PBI JKN, bantuan wirausaha bagi orang tua, perlengkapan sekolah, pemenuhan nutrisi, dan bantuan lainnya.
Mensos Tri Rismaharini menyatakan bahwa anak-anak ini membutuhkan perawatan yang melibatkan dukungan mental dari lingkungan mereka dan kebersamaan dalam situasi mendesak.
"Tentu mereka memerlukan perawatan. Lingkungan sangat penting untuk mendukung kesehatan mental mereka dan orangtuanya," ujarnya kepada awak media.
Baca Juga: Mensos Risma Soroti Kondisi Anak Korban Asusila Ayah Tiri di Surade Sukabumi
Menteri Sosial juga menawarkan terapi sebagai bagian dari upaya pemulihan, menyadari bahwa tubuh mereka memerlukan dukungan rutin agar berfungsi maksimal.
"Saya tawarkan terapi jika diperlukan, karena tubuh mereka memerlukan perawatan rutin untuk fungsi optimal. Terapi ini penting karena koneksi saraf motorik mereka tidak terkoneksi, dan kami harus menjaga agar tetap terhubung," katanya.
Dalam keterbatasan anggaran, Mensos Risma meminta bantuan dari kitabisa untuk mencari donasi guna mendukung kebutuhan anak-anak tersebut.
"Kita melihat sebetulnya kita mencoba lakukan, karena kalau hanya bantuan sosial aja tidak cukup untuk hidup. Jadi makanya paling banyak 300-400 ribu, tergantung dari kondisi keluarga ini," jelasnya.
Menteri Sosial juga menilai pentingnya peningkatan pendapatan keluarga, khususnya dalam menghadapi biaya pendidikan anak-anak.
"Kami akan melakukan asesmen untuk menentukan jenis usaha yang dapat mereka lakukan. Rata-rata, pengobatan mereka membutuhkan waktu lama, dan mereka perlu pendapatan tambahan untuk mengatasi berbagai kebutuhan, termasuk biaya sekolah," ucapnya.
Terpisah, Alfatih Timur, Co Founder Kitabisa, mengungkapkan besaran bantuan yang diterima oleh para anak penerima manfaat dari program bantuan. Menurutnya, setiap anak mendapatkan bantuan dengan jumlah yang berbeda-beda.
Secara rinci, Fahrul (6 tahun) menerima bantuan sebesar Rp41 juta, Aisyah Azzahra (9 tahun) Rp36 juta, Rizky Putra Irawan (9 tahun) sebesar Rp35 juta, dan Iffa Astila Rahma (9 tahun) sebesar Rp27 juta.
Alfatih menjelaskan bahwa proses pencairan bantuan akan terus dibuka untuk beberapa bulan ke depan, dan setiap penerima manfaat dapat mencairkan dana tersebut secara bertahap sesuai dengan kebutuhan mereka.
"Akan dibuka terus mungkin sampai beberapa bulan ke depan dan masing-masing tadi penerima juga bisa mencairkan secara bertahap tergantung kebutuhan, jadi mereka tinggal request langsung dicairkan," ungkap Alfatih.