SUKABUMIUPDATE.com - Dua orang petani diserang babi hutan di Gunung Kramat Kampung Pasir Calung, Desa Bumi Sari, Kecamatan Cikidang, Kabupaten Sukabumi. Akibatnya, satu korban alami luka di bagian jari tangan hingga harus mendapatkan penanganan medis.
Kapolsek Cikidang Iptu Hotben Sianturi mengatakan, peristiwa ini terjadi pada Selasa 26 Desember 2023 sekitar pukul 10.00 WIB. Saat itu korban yang bernama Ucil (50 tahun) sedang menggarap lahan untuk ditanami tanaman singkong.
“Kemudian Ucil beristirahat sejenak sembari membuat kopi. Sewaktu korban baru saja meminum kopi yang telah dibuatnya, tiba-tiba korban diseruduk atau diserang oleh seekor babi hutan berukuran besar," ujar Hotben kepada sukabumiupdate.com, Rabu (27/12/2023).
Baca Juga: Heboh, Macan Tutul Terkena Perangkap Babi di Kebun Warga Kalibunder Sukabumi
Disaat Ucil tersungkur, lanjut Hotben, babi hutan tersebut bukannya pergi, namun malah kembali menyerang dengan cara menggigit jari tangan Ucil hingga korban menjerit kesakitan.
Jeritan Ucil kemudian terdengar sesama petani bernama Idin (50 tahun). Setibanya di lokasi, ia kemudian dengan spontanitas mencoba untuk mengusir babi hutan tersebut. Akan tetapi malah berbalik menyerang Idin.
“Kemudian datang seorang warga yang melihat kejadian tersebut dan mencoba untuk mengusir babi hutan untuk pergi dan berhasil mengusir babi tersebut,” ujar Hotben.
“Kemudian ada salah satu warga yang datang lagi ketempat kejadian melihat Ucil dan Idin diserang babi. Warga tersebut meminta bantuan ke kampung untuk memanggil warga lainnya,” tambahnya.
Setelah berkumpul, warga kemudian mencari babi hutan tersebut. Tidak lama, sang babi ditemukan di tengah sawah. Spontan warga melumpuhkan binatang buas tersebut dengan golok hingga tewas.
“Sementara itu Ucil dalam keadaan pingsan langsung dibawa ke Puskesmas Cikidang bersama Idin. Sekarang Ucil dan Idin kondisinya sudah membaik," kata Hotben.
Di Kecamatan Cikidang, menurut Hotben, kasus warga diserang oleh babi hutan bukan pertama kali ini saja. Sebelumnya juga pernah terjadi pada tahun 2018 silam.
“Akan hal tersebut, perlu adanya pemahaman atau pun pembelajaran untuk warga oleh dinas terkait bilamana bertemu atau diserang oleh binatang buas salah satunya babi hutan supaya bisa mengantisipasinya,” tuturnya.
Dengan adanya kejadian yang berulang, ia kemudian mengimbau kepada para petani agar tidak seorang diri saat membuka lahan pertanian di gunung, perbukitan atau di dekat hutan.
“Minimal lima orang, supaya bisa mengantisipasi hal yang tidak diinginkan,” tandasnya.