Alasan Warga Cikembar Sukabumi Tolak Rencana Penambangan di Gunung Kate

Selasa 26 Desember 2023, 06:42 WIB
Gunung Kate di Kecamatan Cikembar Kabupaten Sukabumi. (Sumber : SU/Asep Awaludin)

Gunung Kate di Kecamatan Cikembar Kabupaten Sukabumi. (Sumber : SU/Asep Awaludin)

SUKABUMIUPDATE.com - Warga dua desa di Kecamatan Cikembar Kabupaten Sukabumi yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Cikembar menolak terhadap rencana eksplorasi pertambangan di kawasan Gunung Kate.

Mereka mendorong Izin Usaha Pertambangan milik PT Surya Alam Sukabumi (SAS) di kawasan tersebut dibatalkan. Selain karena administrasi perizinannya dinilai cacat, warga juga menilai dampak lingkungan dari aktivitas pertambangan bisa merusak Sumber Daya Alam (SDA) hingga cagar budaya di bukit yang berada di Desa Cikembar dan Bojongkembar tersebut.

"Sebetulnya bukan masalah administratif seperti itu saja, tapi permasalahan intinya bagi kami yaitu gunung ini merupakan satu-satunya gunung yang masih tersisa di Kecamatan Cikembar," ujar Saulus Marinus Selan (48 tahun) warga Desa Cikembar kepada sukabumiupdate.com Senin (25/12/2023).

Menurut Saulus, adanya maladministrasi yang dilakukan perusahaan yakni berupa ketidaksesuaian data dari izin usaha pertambangan yang diterbitkan oleh Kementerian dan Dinas ESDM Provinsi Jabar pada tahun 2021, dengan rekomendasi yang dikeluarkan Pemerintah Kecamatan pada tahun 2022.

Baca Juga: Wakil Ketua DPRD Minta Pemda Respons Penolakan Tambang di Cikembar Sukabumi

"Setelah kita mempelajari izin tersebut, kok ini ada perbedaan luasan tambang yang diizinkan, 26,20 hektare yang dikeluarkan oleh WIUP Kementrian dan IUP dari Dinas ESDM Provinsi. Tapi rekomendasi yang dikeluarkan oleh Kecamatan luasannya 10,45 hektare," kata dia.

"Terus jenis batuannya berdasarkan WIUP maupun IUP eksplorasi itu Peridotit tapi yang dikeluarkan oleh kecamatan itu ziolit," sambungnya.

Terlebih menurutnya, jika usaha pertambangan itu tetap dilaksanakan, dampak kerusakan lingkungan akan banyak dirasakan oleh warga sekitar, mengingat di kawasan kaki Gunung Kate tersebut merupakan sentra penghasil buah manggis.

"Ya kalau misalkan nanti tetap dipaksakan untuk terjadinya usaha pertambangan di Gunung Kate ini sudah jelas, hutan ini akan rusak, alamnya akan rusak, di hutan itu kan ada lima mata air, yang dua masih aktif dan dipake oleh masyarakat saat kemarau dan yang satu lagi untuk keperluan pertanian," ungkapnya.

"Selain kami menganggap ini adalah gunung satu-satunya, kami juga menganggap ini sebagai paru-parunya warga se Kecamatan Cikembar, di sekitaran gunung itu kan ada kebun manggis yang nilai ekspornya juga tidak main-main dan sudah menjadi ikonnya khususnya untuk Desa Bojongkembar," tambahnya.

Tak hanya itu, kata Saulus, flora fauna hingga patilasan Bah Kate yang sebelumnya sudah ditetapkan sebagai objek diduga cagar budaya melalui penelitian pun dianggapnya terancam lenyap. Mengingat, luas lahan keseluruhan Gunung Kate hanya sekitar 30 hektare sedangkan lahan yang direncanakan akan digunakan untuk pertambangan seluas 26,20 hektare.

"Selain mata air, kalau di hutan itu kan sudah jelas pasti ada flora dan faunanya, di sana jadi habitat elang atau aneka burung terus monyet ekor panjang, terus dari floranya juga disitu banyak tumbungan anggrek dan jenis tumbuhan langka lainnya," ujar dia.

"Jadi kalau memang gunung ini dipaksakan untuk menjadi area pertambangan, selain hutannya rusak mata airnya juga rusak, Flora Faunanya hilang termasuk fakta sejarahnya juga akan hilang," pungkasnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Gadget18 Januari 2025, 20:00 WIB

Spesifikasi HP Oppo Reno 13 yang Dibekali CPU Mediatek Dimensity 8350 dengan RAM 12 GB

Oppo Reno 13 hadir sebagai salah satu seri Reno terbaru yang menawarkan desain elegan, performa tinggi, dan fitur-fitur menarik lainnya.
Oppo Reno 13 hadir sebagai salah satu seri Reno terbaru yang menawarkan desain elegan, performa tinggi, dan fitur-fitur menarik lainnya. (Sumber : oppo.com).
Keuangan18 Januari 2025, 19:54 WIB

Jelantah Bisa Jadi Rupiah, Begini Cara Jual Minyak Goreng Bekas Ke Pertamina Rp 6000 / Liter

Minyak jelantah yang biasanya dibuang, kini bisa menjadi rupiah, dengan cara dijual ke Pertamina. Untuk apa Pertamina mengumpulkan minyak jelantah dan bagaimana cara menjualnya ke Petamina?
Cara jual jelantah ke Pertamina | Foto : Dok. Pertamina
Sukabumi18 Januari 2025, 18:29 WIB

Dinkes Apresiasi Operasi Katarak Gratis Polres Sukabumi, Sasar 200 Pasien

Ratusan pasien mengidap katarak melaksanakan oprasi di Mako polres Sukabumi yang berada di raya Jajaway, Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, pada Sabtu (18/1/2025).
Puluhan pasien sedang antri untuk melaksanakan oprasi katarak di Mako Polres Sukabumi, Minggu (18/1/2024)  |  Foto : Ilyas Supendi
Life18 Januari 2025, 18:00 WIB

Amalkan Doa Ini Insya Allah Rezeki datang dari Segala Penjuru!

Membaca doa rezeki adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memohon rezeki yang halal dan berkah.
Ilustrasi berdoa - Membaca doa rezeki adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memohon rezeki yang halal dan berkah.(Sumber : Foto: Pixabay.com)
Sukabumi18 Januari 2025, 17:55 WIB

Sidak Peternakan Sapi Tak Berizin Di Cicurug, Ini Arahan DPMPTSP Sukabumi

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Sukabumi melakukan inspeksi ke eks gedung garmen yang kini digunakan sebagai ternak sapi di Kampung Nangklak, RT 06/06, Desa Tenjoayu, Kecamatan Cicurug
DPMPTSP Kabupaten Sukabumi inspeksi ke eks gedung garmen yang kini digunakan sebagai kandang sapi di Desa Tenjoayu, Kecamatan Cicurug, Sabtu (18/1/2025) | Foto : Istimewa
Sukabumi18 Januari 2025, 17:34 WIB

Terdampak Gempa Magnitudo 4,3, Tembok Rumah Warga Ambruk Di Loji Sukabumi

Satu unit rumah warga di Kampung Babakan, RT 014/RW 010, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, mengalami kerusakan akibat gempa bumi yang terjadi pada Sabtu (18/1/2025).
Tembok rumah warga ambruk di Loji Sukabumi, akibat diguncang gempa magnitudo 4,3  | Foto : Ilyas
Sukabumi18 Januari 2025, 17:07 WIB

Longsor Gerus Rumpun Bambu, Satu Rumah Warga Di Benda Sukabumi Terdampak

Longsor terjadi di Kampung Bangkongreang RT 1/4, Desa Benda, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, pada Sabtu (18/1/2025) sekitar pukul 05.00 WIB
Longsor timpa teras rumah warga di Benda Cicurug Sukabumi | Foto : P2BK Cicurug
Musik18 Januari 2025, 17:00 WIB

Lirik Lagu ‘Mengapa Harus Shin Tae Yong’ - Icha Yolanda dan Om Nirwana

Lagu ‘Mengapa Harus Shin Tae Yong’ yang dipopulerkan Icha Yolanda dan Om Nirwana kini sedang viral.
Lagu ‘Mengapa Harus Shin Tae Yong’ yang dipopulerkan Icha Yolanda dan Om Nirwana kini sedang viral. (Sumber : Screenshot YouTube/ iYon Nirwana).
Bola18 Januari 2025, 16:00 WIB

Prediksi Madura United vs Barito Putera: Duel Dua Tim Papan Bawah!

Madura United akan menjamu Barito Putera dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 pekan ke-19 malam ini.
Madura United akan menjamu Barito Putera dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 pekan ke-19 malam ini. (Sumber : Instagram).
Sukabumi18 Januari 2025, 15:45 WIB

Buruh dan Pelajar Collab Edarkan Hexymer-Tramadol di Sukabumi, Ditangkap saat Transaksi

Barang bukti yang disita adalah empat paket hexymer dan lima setrip tramadol.
Kedua terduga pelaku kasus obat keras terbatas yang ditangkap di Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Polsek Sagaranten