SUKABUMIUPDATE.com - Dinas Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga atau Disbudpora Kabupaten Sukabumi menggelar kegiatan Siniar dan Museum Keliling di SMPN 1 Bojonggenteng, Kamis (21/12/2023) pagi.
Kegiatan tahunan tersebut disambut antusias ratusan pelajar di sekolah yang berada di Desa/Kecamatan Bojonggenteng tersebut.
Kurator Museum Palagan Bojongkokosan dan Staf Disbudpora, Wawan Suwandi mengatakan, program siniar dan museum keliling ini bertujuan untuk memperluas pengetahuan masyarakat, khususnya pelajar dan generasi muda, tentang sejarah dan kebudayaan di Kabupaten Sukabumi.
Menurut Wawan, pendidikan sejarah bagi kehidupan berbangsa dan bernegara sangatlah penting.
"Dengan kegiatan tahunan ini, kita berharap dapat mencapai 47 kecamatan, sementara saat ini baru mencakup sekitar 20 kecamatan," ungkap Wawan kepada sukabumiupdate.com.
Ia menekankan partisipasi komunitas dan sahabat museum dalam tim keliling ke seluruh kecamatan, yang melibatkan berbagai kegiatan budaya seperti mendaki gunung, bermain musik, teater, dan kegiatan kebudayaan lainnya.
Baca Juga: Pesan Disbudpora Sukabumi untuk Generasi Muda dalam Kegiatan Persenov 2023
Menurut Wawan, program Siniar dan Museum Keliling ini bermateri tentang kesejarahan, disamping itu mempromosikan juga tentang kebudayaan secara luas, keanekagaragaman dan kekayaan budaya di Kabupaten Sukabumi.
"Terutama agar lebih dikenal masyarakat luas, murid-murid tingkat SMP yang sekarang menjadi targetnya, ke depan bisa tingkat SMA dan lain-lainnya," katanya.
Kegiatan Siniar atau lebih dikenal podcast, menjadi salah satu sarana untuk menyampaikan informasi seputar kegiatan di lokasi tertentu, seperti di SMPN 1 Bojonggenteng.
Wawan menjelaskan bahwa selain membahas kegiatan, Siniar juga menggali kesan, pesan, dan cara guru menanamkan nilai-nilai nasionalisme kepada muridnya di sekolah tersebut.
"Bagaimana para guru memberikan pelajaran sejarah yang hari ini sejarah itu tidak terfokus adanya hanya di IPS saja secara general, tidak ada pelajaran khusus tentang sejarah, seperti dulu ada Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa (PSPB)," jelasnya.
"Makanya begitu antusiasme, pihak pihak sekolah yang kita kunjungi, karena tadi pendidikan sejarah di setiap sekolah sekarang, sudah semakin berkurang," imbuhnya.
Target ke depan melibatkan lebih banyak sekolah, dengan harapan masyarakat Sukabumi juga dapat lebih mengenal Museum Palagan Bojongkokosan dan warisan sejarahnya.
"Dengan menggandeng komunitas dan organisasi berkegiatan, serta dukungan dari kegiatan museum keliling, Disbudpora berharap dapat mencapai target kunjungan ke 47 kecamatan," pungkasnya. (ADV)