Trauma Gempa, 50 Warga Kabandungan Sukabumi Mengungsi di Tenda Darurat

Jumat 15 Desember 2023, 05:06 WIB
Warga terdampak gempa Gunung Salak di tenda pengungsian di Desa Cipeuteuy Kecamatan Kabandungan Kabupaten Sukabumi. (Sumber : SU/Ibnu)

Warga terdampak gempa Gunung Salak di tenda pengungsian di Desa Cipeuteuy Kecamatan Kabandungan Kabupaten Sukabumi. (Sumber : SU/Ibnu)

SUKABUMIUPDATE.com - Desa Cipeuteuy, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi menjadi wilayah yang paling parah terdampak gempa swarm berkekuatan Magnitudo 4,0 di lereng Gunung Salak pada 8 Desember 2023 lalu.

Berdasarkan data BPBD Kabupaten Sukabumi,  total ada 137 rumah yang alami kerusakan di Desa Cipeutey akibat gempa darat tersebut. Dengan rincian, 38 rusak ringan, 26 rusak sedang dan tiga rusak berat. Tidak hanya itu, di desa ini dua unit fasilitas umum rusak dan jalan retak di dua titik.

Kepala Desa Cipeuteuy, Purnama Wijaya mengatakan, sebanyak 13 KK 50 jiwa memilih untuk tidur di pengungsian akibat rumah mereka terdampak gempa tektonik ini.

Mereka mengungsi ke dua tenda darurat yang telah disediakan BPBD dan Dinsos di Kampung Cisalimar.

Baca Juga: Temui Pengungsi Korban Gempa M4.6 di Kabandungan Sukabumi, Wabup Bicara Relokasi

Menurut Purnama, warga memilih tidur di tenda karena merasakan trauma setiap hari selama sepekan ini merasakan gempa bumi. Tak hanya itu, mereka juga khawatir gempa susulan sewaktu-waktu bisa mengancam jiwa mereka.

"Masyarakat merasa trauma, terutama pada malam hari karena gempa datangnya secara rutin. Setelah gempa besar, biasanya ada gempa susulan kecil-kecil sekitar pukul 07.00 pagi," ujar Purnama kepada sukabumiupdate.com, Kamis (14/12/2023).

Ia menjelaskan bahwa lindu yang terjadi setiap harinya, sebanyak 3 hingga 5 kali. Meskipun kecil, tetap membuat warga merasa ketakutan.

Purnama menambahkan, gempa yang paling terasa besar adalah gempa M4,6 yang terjadi pada Kamis pagi. Dampaknya diperkirakan meningkatkan tingkat kerusakan rumah dari ringan menjadi sedang hingga berat.

“Yang tadinya rusak ringan jadi rusak sedang, yang rusak sedang jadi rusak parah, yang kerusakan ada penambahan, tapi sekarang lagi di data dulu di lapangan sama RT RW, Kadus, berapa rusak ringan, berapa rusak berat, (data) baru 137 (rumah)," jelasnya.

Terkait rencana relokasi bagi warga yang terdampak, Purnama menyebut pihaknya menunggu arahan dari Pemkab Sukabumi yang masih menunggu hasil kajian BMKG dan PVMBG.

Meski begitu, ia menyebut sudah ada dua lokasi hunian sementara yang dijadikan rencana untuk tempat relokasi.

"Rencana lokasi relokasi di Ciraksa dan Sukagalih, Desa Cipeuteuy, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, dekat sini. Untuk relokasi, kita sudah mendapatkan satu lokasi, tinggal bagaimana cara kepindahannya," jelas Purnama.

Ia menegaskan bahwa hunian baru harus memiliki sumber air dan rencananya lokasi yang dipilih memiliki akses jalan. "Jadi kalau warga sudah siap, kita tinggal pindahkan," tandasnya.

Sebelumnya diberitakan, BMKG menyatakan gempa bumi tektonik berkekuatan 4.6 magnitudo pada Kamis (14/12/2023) pukul 06.35 WIB di wilayah Sukabumi dan Bogor merupakan rangkaian aktivitas gempa yang terjadi secara beruntun sejak 6 Desember 2023.

Dalam konferensi pers online, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyebut berdasarkan hasil monitoring BMKG sejak 6 hingga 14 Desember 2023 pukul 07.57 WIB, telah terjadi gempa bumi di area episenter sebanyak 55 kali. Adapun magnitudo terbesar 4.6 dan terkecil 1.7 yang menyebabkan beberapa rumah rusak.

"Magnitudo terbesar hari ini 4.6 dan magnitudo terkecil 1.7. Jadi lokasi di sekitar episenter memang selama beberapa hari terakhir ini telah mengalami guncangan-guncangan gempa sebanyak 55 kali, meskipun yang dirasakan hanya empat kali," kata Dwikorita.

Menurut data terakhir, Dwikorita mengatakan telah terjadi empat kali gempa susulan sejak gempa terbesar 4.6 magnitudo pukul 06.35 WIB. "Gempa susulan sudah terjadi empat kali. Magnitudo 2.2, 2.4, 2.1, dan 2.4," ujarnya.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono menerangkan episenter gempa bumi 4.6 magnitudo ini terletak pada koordinat 6.76 LS dan 106.53 BT atau tepatnya di darat pada jarak 25 kilometer Barat Laut Kabupaten Sukabumi pada kedalaman 5 kilometer.

Titik itu berada di sekitar Desa Cipeuteuy, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, yang berada di kaki Gunung Salak. Namun guncangan juga dirasakan di wilayah Kabupaten Bogor dan sekitarnya bahkan Depok, Bekasi, dan Jakarta.

Memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar aktif.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Kecantikan22 Februari 2025, 22:34 WIB

5 Cara Ampuh Memperbaiki Kulit Berminyak yang Dehidrasi, Bisa di Coba di Rumah

Kulit berminyak yang mengalami dehidrasi mungkin disebabkan oleh kurangnya asupan air atau penggunaan produk perawatan kulit yang tidak tepat.
Ilustrasi cara memperbaiki kulit berminyak yang dehidrasi (Sumber: Freepik/@stockking)
Sukabumi22 Februari 2025, 22:32 WIB

Setelah Autopsi, Samson Sang Preman Simpenan Sukabumi Dimakamkan di TPU Pasir Pogor

Kematian Samson masih menyisakan tanda tanya besar bagi keluarga.
Jenazah Suherlan alias Samson (33 tahun) saat akan dimakamkan di TPU Pasir Pogor, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (22/2/2025). | Foto: SU/Ilyas Supendi
Kecantikan22 Februari 2025, 22:25 WIB

Kulit Berminyak dan Dehidrasi: Ini 5 Penyebab dan Cara Mengatasinya

Dengan perawatan yang tepat, kulit berminyak yang dehidrasi dapat dikembalikan keseimbangannya. Ingat, hidrasi adalah kunci untuk kulit yang sehat dan bercahaya.
Ilustrasi kulit berminyak dan dehidrasi (Sumber:  Freepik/@KamranAydinov)
Nasional22 Februari 2025, 21:54 WIB

Diduga Dipecat Jadi Guru Pasca Kritik Polisi, Mendikdasmen Diminta Segera Bela Citra Sukatani

Guru merupakan warga negara yang dijamin hak-haknya.
Personel band punk Sukatani. | Foto: X/barengwarga
Life22 Februari 2025, 21:30 WIB

10 Cara Efektif Menghilangkan Noda Pewarna Rambut yang Menempel di Kulit

Mewarnai rambut tidak diragukan lagi merupakan salah satu cara termudah untuk mengubah penampilan. Namun, terkadang, betapapun kerasnya upaya untuk mencegahnya, warna rambut ini dapat meninggalkan bekas pada kulit.
Ilustrasi seorang wanita menggunakan pewarna rambut (Sumber: Freepik/@user18526052)
Sukabumi22 Februari 2025, 21:13 WIB

Tulang Tengkorak Terpotong, 4 Luka pada Wajah Warga Sukabumi yang Tewas di Tangan Adiknya

Tim dokter tidak melakukan tindakan autopsi terhadap jenazah Hendra.
Ketua tim dokter forensik RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi dr Nurul Aida Fathya saat dimintai keterangan oleh wartawan soal kematian Hendra (55 tahun) pada Sabtu (22/2/2025). | Foto: SU/Asep Awaludin
Sehat22 Februari 2025, 21:00 WIB

Panduan Lengkap Mengatasi Sakit Punggung: Penyebab, Cara Mengobati, dan Pencegahannya

Dengan memahami penyebab, pengobatan, dan langkah pencegahan, Anda dapat mengelola sakit punggung secara efektif dan mencegahnya mengganggu aktivitas harian.
Ilustrasi seseorang mengalami sakit punggung (Sumber: Freepik/@stefamerpik)
Sehat22 Februari 2025, 20:30 WIB

Panduan Aman Puasa Intermiten untuk Ibu Menyusui: 8 Tips dan Hal yang Perlu Diperhatikan

Puasa intermiten dapat memberikan manfaat bagi ibu menyusui jika dilakukan dengan benar dan hati-hati. Namun, keamanan dan efektivitasnya bergantung pada kebutuhan tubuh masing-masing ibu dan respons bayi.
Ilustrasi panduan aman puasa intermiten untuk ibu menyusui (Sumber: Freepik/@freepik)
Life22 Februari 2025, 20:00 WIB

Amankah Mencoba Puasa Intermiten Saat Menyusui? Simak Ulasan Berikut

Sebelum mencoba puasa intermiten ini, penting untuk berkonsultasi dengan dokter agar proses menyusui tetap optimal dan kesehatan bayi tetap terjaga.
Amankah mencoba puasa intermiten saat menyusui? (Sumber: Freepik/@freepic.diller)
Musik22 Februari 2025, 20:00 WIB

Sapa Penggemar Pertama Kali, Harga Tiket NCT Wish Asia Tour Log di Jakarta

boygroup NCT Wish akan menyapa penggemar Indonesia untuk pertama kali sejak debut melalui Asia Tour yang bakal digelar pada 31 Mei 2025 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta.
Sapa Penggemar Pertama Kali, Harga Tiket NCT Wish Asia Tour Log di Jakarta (Sumber : Instagram/@nctwish_official)